22-SEBUAH RAHASIA

1K 52 6
                                    

"Weyyyy!!! Napa lo?" tanya Zico saat Valeron tiba di warung kopi tempat mereka biasa berkumpul,

Namun, sekarang ada yang aneh, Valeron ikut kumpul bersama mereka,

"Biasa" jawab Valeron, sedari Valeron datang, Marel sudah menatapnya intens.

Valeron yang di tatap pun merasa risih lama lama,

"Ngapain sih lo liatin gue mulu? Nafsu lo sama gue?" tanya Valeron,

"Najis" jawab Marel, lalu memalingkan wajahnya,

Valeron merogoh saku nya, mengeluarkan rokok dan pemantik nya, yang tadi ia beli di jalan,

"Oit! Nyebat lo?pasti ada apa apa ini" ucap Argo,

"Kenapa,Yon?" tanya Fathan,

Andre hanya mendengarkan sambil menikmati mie rebus nya

Valeron masih bungkam, sembari menikmati sebatang rokoknya, dengan pandangan yang menerawang entah kemana.

Dirinya sudah berkali kali melukai Vio, sudah berkali kali menghancurkan Vio, apa masih ada sedikit cela di hati Vio untuk nya?

"WOY!" teriak Zico,

"Ck, kaget anjing" respon Valeron,

Zico cengo, baru tau dia ada orang kaget seperti Valeron, "Lo kaget apa pasrah?" tanya Zico,

Valeron hanya diam, "Lo kenapa?" tanya Zico,

Valeron menghela nafasnya, "Vio" jawab nya singkat,

Seolah paham, semua teman nya mengangguk anggukan kepalanya,

"Apa masih bisa gue dapetin Vio?" tanya Valeron gamang,

"Nggak." semua mata tertuju pada Marel,

"Maksut lo apa?" tanya Valeron santai,

Marel tertawa hambar, "Lo masih nanya? Lo inget kejadian di gudang lalu? Lo inget pas lo mesra mesraan sama Mareta,didepan Vio? Lo masih inget pas lo cium Mareta di depan Vio? inget?" tanya Marel,

"Lo sadar Valeron, lo udah nyakitin dia berkali kali, dia bahkan sering ngorbanin perasaan nya demi bareng sama lo terus, lo nggak sadar?" tanya Marel ulang,

"Gue sama Mareta cuma temen,nggak lebih" jawab Valeron,

"Nggak peduli lo temen atau lebih sama Mareta,emang lo tau perasaan Vio pas liat lo sama Mareta? Dia emang nggak ngeluh di depan lo, tapi di depan gue, dia kaya tembok yang udah kropos, rapuh."

"Lo kenapa ngomong gini, Rel?" tanya Argo,

Marel menghela nafasnya, lalu bangkit "Gue suka Vio sejak SMP, dia nggak tau kalo gue sama dia pernah satu SMP, saat gue tau dia satu SMA sama gue, gue mulai deketin dia, tapi Valeron lebih dulu, dan ya gue ikhlasin, karna nyatanya Vio bahagia sama Valeron," ucap Marel,

Marel berbalih badan menatap Valeron, "Kejar dia, kejar kalo lo masih sayang, dia sayang lo, sayang banget. Gue harap lo nggak kecewain dia terus." ucap Marel,

"Lo yakin?" tanya Valeron,

"Apapun buat Vio, asal dia bahagia,lagian rasa sayang nggak harus disalurkan dengan pacaran, gue bisa jadi temen deketnya, bisa hibur dia, bisa bikin dia seneng,menurut gue itu bukti dari rasa sayang gue" ucap Marel,

PROK PROK PROK!!

"Bangga nih gue punya temen beginiii"ucap Zico, lalu bangkit merangkul Marel,

"Demen nih guaaa" ucap Fathan,

Marel tersenyum, lega rasanya bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan, cinta tak bisa di paksa, begitu pula cinta nya pada Vio yang bertepuk sebelah tangan.

"Makasih, Rel" ucap Valeron,

Marel mengangguk, mereka pun berangkulan seperti layaknya sahabat.





















UPDATE!

SPESIAL VALERON 💜✨

Happy Reading! 💜✨

Sorry,kalo feel nya kurang, lagi nggak enak badan, hehe.

Semoga suka yaa:')

I Love You 💜✨


Instagram : @ichavalennn

ILY My BadBoy, Valeron. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang