4

1.3K 136 5
                                    

So Eun kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk. Ia merasa sangat bersalah dengan ayah tersayangnya. Tapi, mengapa harus Kim Bum?

Ia tak menyangka jika Kim Bum yang terkenal dengan citra yang sangat baik di sekolah bisa berkata sejahat itu pada ayah dan dirinya.

So Eun masuk ke dalam rumahnya. Kemudian dilihatnya sosok ibu yang harusnya menjadi panutan malah sedang berciuman mesra dengan pria muda yang tidak So Eun kenal.

"Ibu, apa yang kau lakukan?!". So Eun berteriak. Ini sudah lebih dari ambang batas kesabarannya.

"Bukan urusanmu". Ibunya tak peduli. Ia bahkan hanya fokus pada lelaki itu yang So Eun yakin usianya hampir sama dengan dirinya.

"Hei sayang. Kenapa kau tidak bilang jika kau memiliki anak yang cantik seperti dia?". Lelaki itu menghentikan aktivitasnya lalu mendekati So Eun.

"Apa kau bilang? Cantik?". So Hee kesal bukan main. Lagi-lagi ia kalah dengan putrinya.

"Iya, cantik sekali". Lelaki itu mencoba memegang dagu So Eun.

Plakkk!

So Eun menampar lelaki sialan itu.

"Berani-beraninya kau menyentuhku!".

"Yakk Kim So Eun pergilah dari sini!!". So Hee mendorong tubuh So Eun keluar hingga terjatuh.

"Kau benar-benar membuatku marah dan muak dengan wajahmu". So Hee menutup pintu dengan keras. Meninggalkan luka kembali di hati So Eun.

So Eun bangkit. Malam semakin dingin. Untung saja ia memakai sweater. Ia berjalan sendirian entah kemana.

"Kenapa aku harus terlahir dengan seperti ini?". So Eun membuka ponselnya. Ia berniat menghubungi So Hyun. Namun, ia urung. Ini sudah lewat daru tengah malam dan dia tahu ini sangat mengganggu. Ia putuskan untuk berjalan ke taman dekat rumahnya. Tenang saja, So Eun akan tetap kembali ke rumah apabila lelaki sialan itu sudah pulang.

*****

"Sso, kau baik-baik saja? Lihatlah kantung matamu menghitam. Kau pasti tidak tidur". So Hyun menatap lekat mata So Eun dengan khawatir.

"Tidak, aku hanya sedikit kehilangan waktu tidurku". So Eun menidurkan kepalanya di atas meja kelas. Ia sangat lelah karena harus berjaga semalaman dan baru bisa pulang pagi-pagi sekali.

"Ada apa? Kau bisa menceritakan masalahmu padaku".

"Tidak sekarang Hyun. Aku lelah sekali. Apakah kau mau membelikanku minuman soda Hyun? Kepalaku pusing sekali".

"Tentu saja. Waktu masuknya masih kurang 10 menit lagi. Tunggu sebentar ya". So Hyun pun bergegas keluar untuk membelikan minuman untuk So Eun.

Sesampainya di kantin, So Hyun langsung menuju kulkas. Ia hanya tinggal memasukkan koin pada kulkas tersebut, maka minuman yang diinginkan akan keluar.

Setelah mendapatkannya, So Hyun pun berbalik hendak menuju kelas namun tubuhnya hampir menabrak seseorang.

"Kau lagi?!". So Hyun mendengus kesal ketika tahu seorang tersebut tak lain adalah Park Chanyeol.

"Hai".

"Aku sedang terburu-buru. Jangan pancing aku untuk membuat keributan disini".

"Wah.. Gadis ini benar-benar tidak tahu terimakasih ya. Bukankah kemarin kau ingin membayarku?". Ya Tuhan, So Hyun tahu. Ini karena kemarin ia mengganti ban mobil So Hyun.

"Bukankah aku sudah mengucapkan terimakasih hoeh? Dan kau tidak meminta aku membayarmu. Jadi? Apa masalahnya?".

"Masalahnya sekarang aku meminta kau untuk membayarku. Karena aku berubah fikiran".

ReunitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang