Prolog

5.2K 184 9
                                    

"Nona, untuk apa kita datang kemari". Seseorang yang mengendalikan setir mobil menginjakkan remnya tepat di sebuah bangunan tua.

"Ini adalah bukti bahwa aku pernah berjuang sendirian, paman. Di bangunan ini, aku pernah jatuh dan bangkit dengan banyaknya penderitaan".

"Aku tahu. Aku turut prihatin, nona. Hingga akhirnya bangkit, dan menjadi seperti yang sekarang".

"Itu bukan perjuangan yang mudah paman. Sayang sekali, rumah ini sudah dijual".

"Bukankah kau bisa membelinya lagi? Itu hal yang mudah".

"Bahkan hanya untuk sekedar membuka pintunya saja mungkin aku sudah mendengar jeritan kesakitanku. Lebih baik tidak. Mari paman, jalankan mobilnya. Kita harus melaju ke suatu tempat".

Orang yang dipanggil paman itu, menghela napas panjang.

"Mau kemana lagi nona?".

Wanita itu tersenyum kecut.

"Ke sekolah. Hari ini adalah hari untuk mengenang. Kau harus tahu itu".

Tidak menunggu lama, mobil melaju kembali ke tempat yang ingin dituju wanita itu.

Kepada hari ini, selamat mengenang. Hati, semoga kuat..

ReunitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang