7

1.4K 150 39
                                    

Detak jantung itu tiba-tiba berhenti.

Dunia So Eun pun mendadak berhenti.

Ia melihat. Ia melihat ketika mesin pendeteksi detak jantung itu tiba-tiba saja berubah bunyi menjadi garis lurus yang tak henti.

"Tidak mungkin....".

"Ayah.. Ayah apa kau mendengarku? Ayah.. Kau tidak boleh mati! Ayah! Ayah bangunlah! Mesin itu kenapa berbunyi aneh!". So Eun mengguncang-guncangkan tubuh ayahnya. Ia menangis kencang hingga beberapa perawat menghampiri dan langsung memencet tombol darurat.

"Apa yang kau lakukan pada ayahku!!!".

Dokter terus menerus menekankan alat pengejut di dada JaeHyun. Sementara perawat lain mencoba menahan So Eun yang tampak histeris.

"Nona, nona lebih baik tunggu diluar". Salah satu perawat memaksa So Eun dan menyeretnya keluar. Sedang yang lain, langsung mengunci pintu ruangan dari dalam.

So Eun masih terus saja meraung meminta untuk dibukakan pintu.

"Jangan bunuh ayahku!! Kalian semua jangan bunuh ayahku!!".

"Tenanglah nona...".

Seseorang tiba-tiba datang dan menghampiri So Eun.

"Apa yang terjadi?".

"Kau puas sekarang?? Kau puas sudah  membunuh ayahku?! Dasar lelaki sialan!". Kali ini, ganti. Mengetahui lelaki tersebut ialah Kim Bum, ia langsung memukul dada Kim Bum dengan sangat kencang. Bercampur dengan segala amarahnya.

Awan mendadak sendu. Kim Bum tahu apa yang terjadi. Situasi seperti ini sangat membunuhnya. Ia sakit melihat So Eun yang terus menerus menyalahkan atas semua yang terjadi.  Kim Bum mencoba menenangkannya. Memeluknya walau paksa.

"Maafkan aku.. Maaf".

Dokter keluar dengan wajah yang sangat murung. Tidak.. So Eun dan juga Kim Bum tidak siap dengan kabar ini.

"Maaf.. Maaf.. Kali ini sudah tidak ada harapan". Dokter itu, telah mengenal baik So Eun selama di rumah sakit. Ia sangat tahu jika So Eun begitu menyayangi ayahnya dengan tulus. Ia begitu menyesal tidak bisa memberi yang terbaik.

"Tidak mungkin.. Tidak". Lirih So Eun. Ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan tempat ayahnya bernaung dan melihat, kini wajah ayahnya sudah terselimuti kain.

So Eun jatuh tersungkur ketika sudah membuka kain itu.

Ayahnya tiba-tiba saja menjadi dingin.

Apakah itu artinya ayahnya pergi meninggalkan So Eun sendirian?

"Tidak.. Tidakk.. Ayah tidak boleh pergi!!".

Kim Bum merasa, dunia sedang tidak berpihak kepadanya.

*****

Rumah duka itu tampak sepi. Hanya ada Keluarga Kim Bum dan kerabat dekat dari sang ayah.

So Eun dengan pakaian serba hitam, berdiri didepan pigura ayahnya yang sedang tersenyum. Ia murung. Dunia nya hancur. Semuanya terjadi begitu cepat. Ini kejadian yang sangat amat perih baginya.

So Hyun datang bersama Chanyeol. Ia baru saja dikabari oleh Kim Bum mengenai kejadian ini. Dirinya merasa sangat bersalah karena tidak ada disamping So Eun pada saat itu.

Ia menghampiri So Eun dan langsung memeluknya.

"Kuatkan hatimu.. Ini semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan.. Jangan salahkan siapapun".

So Eun tak menjawab. Pandangannya kosong. Sementara Chanyeol berdiri di belakang mereka dengan tatapan iba. Tak jauh dari itu, ada Kim Bum yang juga terpukul. Ia pembunuh. Ia sudah membunuh seseorang.

ReunitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang