5| Kakak Ipar

90 7 5
                                    

•Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an

|||

"otak kita tidak akan pernah penuh meskipun diisi ilmu seberapapun banyak. Itulah bukti kebesaran Allah. Nah, maka dari itu, belajarlah selama kamu mampu. Jejali otakmu dengan rasa ingin tahu. Percayalah, Nak, belajar itu sekali-kali tidak akan merugikanmu."

|||

"iya iya, lusa Bi pulang kok, bang. Sabar, Bi kan juga kangen mama."

Sangat jelas aku bisa mendengar apa yang dikatakan Bintang di sambungam telephonnya. Tapi tidak dengan suara si lawan bicara.

"Asa juga balik? Seriusan? Alhamdulillah.. Akhirnya balik juga dia" kikiknya seru sekali.

"baru 2 tahun ga ketemu lumayan kangen juga sih, pasti dia tambah item tuh, kan disana panas banget bang, ga kebayang deh kalau Bi disana juga.."

"oh iya, gimana soal taarufnya bang, dapet lampu hijau?"

Eh, Ini kenapa aku jadi menyimak pembicaraan orang lain? 

"kenapa?" Bintang melirikku sekilas, lalu segera terfokus pada gawainya lagi.

"sabar bang, Allah pasti kasih yang terbaik kok buat bang Al, Bi yakin"

Bang Al?

Jadi nama kakaknya Bintang adalah Al. Bukan bukan, itu jelas bukan dia. Namanya saja sudah beda.

Jadi berharap kalau orang yang diseberang telpon dengan Bintang itu adalah dia,begitu? Please, Jangan mengada-ada Senja.

"yaudah gini aja, gimana kalau abang ga usah nunggu lampu hijau dari dia, langsung datengin aja orangtuanya, langsung lama raja bang, gimana?" Aku sedikit terkejut mendengar penuturan Bintang.

"dia masih single kan?" tanyanya lagi. Bintang tertawa menanggapi respon disebrang sana.

"nah, itu salah satu syarat wajibnya bang. Kalau yang utama mah, dia harus mau menerima abang." Tutur Bintang.

"InshaaAllah, kalau Bi si dukung abang, Bi yakin kok pilihan abang pasti yang terbaik, siapapun dia, Bi yakin dia bisa jadi kakak ipar yang clop sama Bi." Bintang kembali melihatku dengan tatapannya yang tak bisa ku tebak.

Dengan tenang aku kembali melanjutkan aktivitasku membaca. Yang entah kenapa aku tak berkonsentrasi sama sekali untuk membaca proposal yang satu ini.

Autumn TalksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang