7. sekelas

847 93 0
                                    

Jojo dan Mosa berjalan beriringan menuju sebuah toko boba di ujung jalan kompleks perumahan Jojo. Toko itu baru saja berdiri beberapa bulan yang lalu, dan sudah menjadi langganan penghuni perumahan sekitar.

Antrian hari ini tidak terlalu panjang, karena mereka datang agak lama setelah jam pulang sekolah. Biasanya toko akan ramai dengan anak-anak berseragam sekolah.

"Lo mau apa, Jo?" tanya Mosa sebelum mengantri.

"Gue kayak biasa deh, rasa oreo," jawab Jojo tak banyak berpikir. Keduanya berpisah, Mosa pergi mengantri, sedangkan Jojo pergi mencari tempat.

Saat tiba giliran Mosa untuk memesan, tak sengaja seseorang di belakang menabraknya. Mosa refleks berbalik. Ternyata yang menabraknya adalah seorang cewek mungil berseragam.

"Eh, maaf, nggak sengaja," ucap si cewek panik. Tak lama, Mosa pun menyadari seragam yang dipakai merupakan seragam dari sekolahnya.

"Iya, nggak apa-apa, santai aja," balas Mosa yang kemudian berbalik untuk memesan.

Ia menyebut pesanannya dan pesanan milik Jojo, kemudian membayar. Dia bisa mendengar samar-samar seorang cowok menghampiri cewek di belakangnya, dan menanyakan keadaan cewek tersebut.

Tak lama kemudian pesanannya selesai dibuat, Mosa meraih kedua minuman boba itu dan berbalik. Namun, betapa terkejutnya ia mendapati Geraldo sedang mengantri di belakangnya.

Geraldo juga tidak kalah terkejut. Mosa kemudian menguasai raut wajahnya, lalu menunjuk kecil ke arah meja Jojo, memberi kode kepada Geraldo.

Geraldo yang mengerti hal itu langsung mengangkat jempolnya. Sepeninggalan Mosa, ia juga langsung memesan minumannya.

"Jo, lo tau nggak sih, gue ketemu Geraldo tadi," kata Mosa saat mendudukan diri di hadapan Jojo.

"Hm? Kok bisa?" tanya Jojo tidak mengerti, pemuda itu sibuk menusukan sedotannya di permukaan plastik minuman.

Sekali tegukan ia langsung bertanya menyadari sesuatu, "Geraldo anak kelas kita?"

Mosa hampir saja membanting kepalanya ke meja karena Jojo. "Emangnya, lo pikir Geraldo mana lagi yang gue maksud," kata Mosa sudah gemas dengan lemotnya Jojo.

"Ya, gue kirain temen SMP lo."

"Maaf-maaf nih, emang lo SMP di mana sampai nggak tau temen-temen SMP gue."

"Ya, sorry, nggak mudeng gue."

Mosa menatap Jojo sinis, seakan sudah muak dengan pemuda itu. Ia menyedot minuman boba-nya banyak-banyak dan menggigitnya dengan kesal.

Matanya tidak sengaja menangkap Geraldo yang berjalan ke arah meja mereka diikuti gadis yang menabraknya tadi, dan seorang cowok lain. Keduanya terlihat adu mulut, sedangkan Geraldo anteng-anteng aja menyeret keduanya.

"Hai, ketemu kita di sini," sapa Geraldo senang. Ia duduk di meja sebelah Jojo dan Mosa, karena pemuda itu membawa dua orang lain bersamanya.

"Pulang sekolah tadi, lo kemana? Kok masih pake seragam," tanya Mosa menunjuk badan Geraldo yang masih terbalut seragam.

"Tadi nganter mereka jalan dulu," kata Geraldo menunjuk kedua orang di depannya bergantian.

"Oh iya, kalian belum kenalan kan. Rak, cepetan kenalan dulu sana." Geraldo menendang cowok di depannya untuk berkenalan dengan Mosa.

Cowok itu hampir saja tersedak. Ia menatap Geraldo kesal, namun dibalas tatapan memerintah dari cowok itu.

"Halo, gue Raka, adeknya Geraldo," ucap cowok itu sambil berdiri di tempatnya.

"Gue Jojo, dan ini Mosa, kita temen sekelasnya Geraldo," balas Jojo sambil berjabat tangan dengan Raka. Sedangkan Mosa mengangkat tangannya sekilas.

"Oh iya, ini Carly, sepupu gue," kata Geraldo setelah melihat Carly yang melongo saja di tempatnya.

Pandangan Mosa teralih kepada Carly, ia melambai saja dari tempatnya. Dia tau kalau gadis itu yang tadi menabraknya, tapi ia tidak mau berurusan dengannya lebih jauh.

**

"Mosa, Jojo, gue duluan, ya. Makasih udah mau ngobrol bareng," pamit Geraldo setelah beberapa lama duduk di toko boba tersebut. Ia melambai kepada Mosa dan Jojo sebelum benar-benar keluar dari pintu toko.

"Nggak gue sangka, ternyata anaknya asik juga, ya," kata Jojo setelah Geraldo dan kedua adiknya sudah tidak terlihat lagi. "Padahal, gue rasa anak-anak good looking kayak gitu nggak bakal mau bergaul," lanjutnya.

Mosa mengangkat bahunya tidak mengerti. "Lagian, kan kita belum tau karakter anak-anak kelas. Siapa tau nggak sesuai dengan apa yang dipikirin," balas pemuda itu.

Jojo mengangguk-angguk paham. Seperti biasa Mosa selalu bijak dan berpikiran positif. Tampilan luar dan isi di dalam kepalanya sangat berbanding terbalik.

"By the way, gue lihat-lihat kayaknya lo cepet beradaptasi, ya, sama kelas yang ini," kata Jojo sedikit melirik Mosa.

Mosa mengangkat satu alisnya bertanya, "kayak gimana?"

"Kayak, lo dulu kalau ada yang ngajak ngomong pasti diem aja, nggak ditanggepin. Sekarang, lo yang berani ngajak ngomong duluan."

Mosa jadi tersentak, menyadari hal itu. Padahal dia dulu sangat malas untuk berbaur, tetapi kenapa sekarang dia sangat mudah untuk bergaul.

"Iya juga. Kira-kira kenapa?"

"Lah, mana gue tau, kan yang ngerasain itu lo sendiri," balas Jojo mendengus sebal.

••

(a/n):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(a/n):

HALO SEMUAAAA 🥳🥳🥳

Aku di sini mau minta maaf karena jarang banget update, padahal masih banyak banget yang harus di update 😭 semoga kalian semua ngerti, karena hidup ku bukan 24/7 di wattpad aja, aku juga perlu persiapan natal dll, dan kemarin juga aku baru aja pulang dari liburan jadi agak ngaret updatenya, aku sekali lagi minta maaf guys 😔🤧

Makasih yang masih mau nunggu aku buat update, sayang kalian semua <3

Btw selamat natal semuaaaaa 🎄🥳 bagi yang gak merayakan, selamat liburan 🥳🥳

-Ca, 25 Desember 2020

11 IPA 2: Weird ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang