13. Razia awal semester

598 70 1
                                    

Setelah berganti baju kelas IPA 2 kembali rusuh. Seperti biasa dipimpin oleh duo rusuh Jojo dan Ara.

Keduanya berlari mengejar satu sama lain. Dengan sapu di tangan, Ara berusaha untuk memukul pemuda itu. Penghuni kelas hanya diam saja, mulai terbiasa dengan keributan yang ada.

"JOJO! KEMBALIIN, NGGAK!? ITU PUNYA GUE!" teriak Ara sambil memukul-mukulkan gagang sapu ke udara.

Queen yang sedang anteng, tanpa sepengetahuan keduanya mulai memulai live instagram. Gadis itu tidak peduli dengan kelasnya yang sudah seperti kapal pecah, yang penting tetap eksis.

"Halo," sapanya saat satu persatu nama akun mulai memenuhi layarnya. Ada juga nama akun temannya di kelas sebelah yang sedang menonton.

"Hai Dermawan, hai Ayu, hai Radit," sapanya menyebut beberapa nama yang berhasil ia lihat.

"Eh, Queen, lagi nge-live? Ikutan dong."

"HEH ENAK AJA! BALIKIN DULU PARFUM GUE!" teriak Ara saat Jojo hendak bergabung di kerumunan.

"Berisik banget asli. Jo, sana balikin dulu," kata Elia sudah sebal.

Jojo terkekeh pelan, lalu mengembalikan parfum Ara ke tangan pemiliknya.

"Udah, jangan ngejar-ngejar gue lagi. Gue mau tebar pesona dulu," kata Jojo yang membuat Ara ingin sekali melemparnya ke jurang.

Gadis itu menghela nafas, ia berbalik melangkah ke tempat duduknya yang berada di pojok depan. Ara duduk sambil mengangkat tas totenya, lalu memasukan parfumnya ke dalam tas itu.

Surya yang duduk di sampingnya diam-diam memperhatikan gerakan kecil gadis itu. Di mana Ara mengerutkan bibirnya kecil, lalu meletakan kembali tas totenya di samping meja. Selanjutnya gadis itu merogoh laci mejanya mengeluarkan sebuah tas kecil berukuran novel dari sana. Ternyata itu tempat ia menaruh handphone-nya.

Surya langsung memalingkan wajahnya saat Ara tidak sengaja menoleh ke arahnya. Dalam hati ia berdoa agar gadis itu tidak sadar.

"Sur, lo bawa charger nggak? Gue pinjem dong," kata gadis itu sambil menggamit lengan Surya.

Pemuda itu menjerit dalam hati, tetapi tetap cool di depan Ara. "Hm, kenapa?" tanya Surya seakan tidak mendengar perkataan Ara.

"Lo bawa charger nggak? Kalau bawa, gue pinjem dong," kata Ara mengulangi pertanyaannya.

Surya diam sejenak, kemudian merogoh saku tasnya dan mengeluarkan sebuah charger dari sana.

"Nih, sama kan?" kata Surya menyerahkannya kepada Ara.

"Iya sama, makasih, Sur. Ntar selesai istirahat gue balikin," kata Ara tersenyum lebar kepada Surya.

Pemuda itu mematung dibuatnya, seperti ada panah yang menghantam dadanya tepat. Ia mengalihkan wajah dari hadapan Ara, berusaha menetralisasi perasaannya.

"Eh, guys, katanya lagi ada razia, gue baru liat grup gosip," teriak Siska kepada seluruh teman-temannya.

Sontak semua murid berdiri dan mengamankan bawaan masing-masing.

"Ih, gue takut ketahuan bawa make up, anjir," kata Queen mengubek-ubek isi tasnya panik. Gadis itu sangat was-was kalau sudah ada razia seperti ini.

"Kok tiba-tiba ada razia sih, padahal baru masuk, lho," kata Reno bingung.

"Lah, mana gue tau, tanya aja tuh Pak Anton," balas Kiyo menyebut nama penegak disiplin mereka.

Reno mendelik dan langsung beralih kepada Siska. "Ka, kenapa tiba-tiba gini?" tanyanya.

Siska yang sedang mengeluarkan skincare-nya langsung berbalik. "Katanya ada yang bawa barang-barang terlarang ke sekolah, jadi diadain razia deh," jawab gadis itu.

11 IPA 2: Weird ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang