Pagi-pagi sekali kelas mereka sudah ramai. Jojo yang sebelumnya absen, sudah kembali masuk. Ditambah Sarah, Geraldo, Kiya, Reren, dan Ika hari ini tidak ada latihan sama sekali.
Mereka semua memakai baju olahraga berwarna putih dengan celana abu-abu, ditambah blazer sekolah yang senada dengan celana.
Ara dan Jojo sudah sibuk berfoto-foto mengenakan blazer sekolah mereka, karena keren katanya.
Kiyo sebagai fotografer hanya pasrah saja ketika disuruh-suruh. Ia tidak ingin diteriaki Ara.
"Gue udah ganteng belom?" tanya Dyu sudah berpose-pose dengan blazer abu-abu yang ia sampirkan pada bahunya.
"Iya udah. Udah mual," balas Hela menatap Dyu sinis.
Reren yang mendengar itu langsung tertawa keras, bahkan tanpa sengaja memukul Elia yang sedang berdiri di sampingnya.
"Aduh, apa sih Ren. Tangan lo dijaga dong," protes Elia memukul kembali tangan Reren.
Reren meringis, ia jadi merapat kepada Revan saking takutnya dengan Elia. "Makanya, kalau ketawa, tangannya ditahan," kata Revan memperingatkan.
Mosa sendiri yang sedang duduk di atas mejanya menoleh sambil tertawa geli. "Ada-ada aja, cepet siap-siapnya," tegur pemuda itu kemudian.
Reren menurut saja, ia melepas jedai rambutnya dan mulai memperbaiki rambutnya yang berantakan.
Saat sedang asik-asiknya mengobrol, Bu Dewi tiba-tiba masuk ke dalam kelas. "Ini udah hadir semua, atau belum?" tanya guru muda itu menunjuk seluruh kelas.
"Udah, Bu. Udah lengkap saya hitung," jawab Mosa sambil berdiri dari tempat ia duduk tadi.
"Oh, kalau sudah lengkap, kita foto dulu, yuk," ajak Bu Dewi memegang sebuah kamera berukuran sedang di tangannya.
Ara langsung bersorak senang, begitu juga Queen dan Reren. Ketiga cewek narsis di kelas itu langsung merapikan baju masing-masing, Queen bahkan masih sempat-sampatnya untuk touch up sejenak.
"Ya ampun, heboh banget cewek-cewek, gue yang cowok mah biasa aja," kata Dyu menyandarkan diri pada tembok di belakangnya.
Hela mendelik, "lo bisa ngaca dulu, nggak? Daritadi yang narsis siapa, coba?" cibir Hela kepada sahabatnya itu.
"Iya, tuh, bener kata Hela. Lo ngaca dulu, sana, narsis setengah mati gitu, kok," tambah Kiya dari tempat duduknya.
Dyu mencibir saja, ia lalu segera melangkah mendekat saat Bu Dewi menyuruh mereka berkumpul.
"Mosa, tolong dibuat dulu timernya, soalnya Ibu nggak sempat ngeset apa-apa tadi," suruh Bu Dewi kepada Mosa yang sedang menyiapkan kamera pada tempatnya.
"Siap semua? Gue tekan sekarang, ya, tombolnya," seru Mosa dari tempatnya bertumpu. Teman-temannya menjawab serempak, membuat pemuda itu segera menekan tombol kamera dan lari bergabung bersama teman-temannya.
Mosa merapat di sebelah Siska, membuat gadis itu refleks memeluk lengan Kiyo. Jojo yang berjongkok sudah berpose bersama Revan yang merapat akrab. Ara duduk bersila di sebelah Surya yang berwajah datar, gadis itu tersenyum lebar dengan wajah merah meronanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/198453458-288-k943281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 2: Weird Class
Teen Fiction[Garuda Senior High School series] PARA ORANG ORANG ANEH TAPI UNIK BERKUMPUL DISINI. Kelas yang isinya anak pintar? Sudah biasa. Yang isinya anak ganteng/cantik? Sudah biasa. Yang isinya anak kreatif? Hmmm biasa aja. Yang isinya anak-anak aneh yang...