"Cantik"
"Kenapa sih si fat cantik banget"
"Hallo fatia, cantik banget"
"Cantik mulu ga bosen fat?"
"Hallo Bidadari Surgaku"
"Hallo fat calon ibu dari anak-anakku"
Pujian yang diberikan siswa-siswa di SMA N 1 Bandung saat ku sekolah dulu, setiap hari dan setiap bertemu mereka selalu menggodaku. Mereka pun memberi julukan untuk diri mereka adalah 'Fatisme', Fans club untuk penggemarku.
Lucu bukan? Bisa bayangkan sebahagia apa masa remajaku.
Semua seakan memuji wajah dan fisik ku, siapa yang tak bahagia? Aku pun sama. Banyak teman yang memuja dan mendekat.
Tapi apa itu sebuah jaminan untuk bahagia? Apa taraf nilai seseorang hanya dilihat dari fisik? Dari wajah dan bentuk tubuh?
Apakah wajah yang cantik dapat menjamin kita bahagia?
Apakah tubuh yang semampai dapat menjamin kita sukses?
Apakah itu semua syarat kita menjadi orang sukses?
Apakah itu semua syarat kita bisa bertahan hidup?
Tidak. Itu semua tidak menjamin.
Banyak yang cantik tapi di selingkuhi. Banyak yang body goals tapi dimanfaatkan untuk menjual diri. Hal itu tidak dapat menjamin kebahagiaan seseorang.
Tapi, faktanya dijaman sekarang itu memang diperlukan.
Yang good looking akan diutamakan.
Yang good looking akan dikedepankan.
Yang good looking akan dimudahkan.
Yang good looking akan dibela.
Dan, yang good looking jarang disalahkan. Semua berlandaskan kata 'khilaf' asal dia good looking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat is ME [COMPLETED]
HumorHighest Rank : #1 Boss #2 Roman #6 Humor #25 Chicklit #16 Baper #1 Fat #1 Kurus #1 Andra Kalau dulu, Fatisme adalah julukan untuk kumpulan siswa-siswa yang sangat menyukaiku. Tapi kalau sekarang, Fat is ME adalah ya AKU. AKU GENDUT. Saat ini aku se...