Seals

21.8K 2.2K 59
                                    

Ternyata sia-sia aku dan Andra bertukar nomor. Buktinya sampai malam tiba Andra tak kurun juga mengirimku pesan.

"Apa gue chat duluan ya?" Tanyaku pada diri sendiri.

"Ah jangan Fatia!!! Jual mahal sedikit kek" jawabku sendiri.

Aku terus berdebat dengan batinku sendiri yang terus ingin mengirim pesan lebih dulu, untung saja otakku terus mengarahkan tanganku untuk tidak mengirim pesan.

Saat ini aku sedang berbaring dikamarku, berpindah-pindah posisi keliling kasur mencari posisi yang tepat, ternyata hasilnya sama. Tidak ada yang nyaman, aku masih saja gelisah. Gelisah merana menunggu pesan dari Andra.

"Bisa gila gue kalo gini lama-lama, ohiya gue kan belom liat oleh-oleh dari Andra" ujarku, aku segera keluar kamar menuju ruang tamu apartemenku tempatku meletakan oleh-oleh dari Andra.

Ada dua paper bag disana. Yang satu cukup besar, punyaku. Dan yang satu hanga kecil, milik Sakira.

"Hahhaa sorry ya sa, punya gue lebih besar nih. Tapi gue mau liat punya lo dulu ya sa. Sorry nih bukan lancang, cuman kepo kok, dikit aja gue intip" ujarku pada diriku sendiri. Jelas saja tidak mungkin ada Sakira disini.

Parfume Branded. Ah sudah biasa, aku pun meyakinkan diriku kalau oleh-olehku lebih bagus daripada punya Sakira karena punyaku lebih besar. Walau aku tahu harga Parfume itu cukup mahal.

"Oke sekarang kita buka punya Fatia... apa isinya..... jeng jeng jeng" ujarku pada diri sendiri agar semakin penasaran.

"AH ANDRAAA SIALAAAAANNNNN"

Gimana aku gak sehisteris ini. Aku sudah berandai-andai hadiahku sesuatu yang spesial, ternyata NIHIL.

BONEKA ANJING LAUT.

Itu dia hadiahku.

"Ahhh mau nangis!!! Jahat banget siiii?!!! Kenapa Sakira hadianya bagus mahal, kenapa gue boneka anjing laut besar si?!!"

"Andra jahat!! Tapi ganteng. Tapi jahat banget bikin gue berharap. Untung aja gue ga buka sambil videocall sama Sakira, bisa malu banget gue" aku terus ngedumel dengan diriku sendiri.

Ting

Ponselku berdenting menandakan ada notifikasi, aku segera membukanya dan ternyata ada notif whatsapp disana.

Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Ternyata yang mengirim ku pesan saat ini adalah orang yang membuatku semarah ini.

Andra :
Hallo fatia..
Gimana kamu udah buka oleh-olehnya?

"Sialan lo ndra!! Oleh-oleh apaan boneka anjing laut gini" ujarku sendirian.

Fatia :
Hm udah. Makasih.

"Bodo biarin gue singkat-singkat bales chat lo!!! Biar tau gue marah"

Andra :
Gimana kadonya? Suka?

"Suka pala loooo?!!!" Dasar fatia, bukannya bersyukur Andra masih inget bawain oleh-oleh malah ngedumel terus. Batinku.

Fatia :
Ya suka.

Andra :
Hahaha, kayaknya kamu gak suka ya.

"Mikir dong ndraaa... gue kan juga iri sama Sakira dikasih hadiah mahal, mana gue suka lagi tuh wanginya"

Belum sempat ku balas kembali pesan dari Andra, ia sudah mengirim pesan lagi kepadaku.

Andra :
Maaf ya fatia kalo kamu ga suka. Aku cuman keinget kamu aja pas liat boneka itu.

"Sialan lo ndraaa?!!! Masa liat anjing laut ingetnya gue sih?!!" Rasanya aku mau menangis juga saat ini.

Fix aku marah. Aku gamau bales chatnya.

Ting

Ponselku berdenting kembali, dan benar itu pesan dari Andra, lagi.

Andra :
Aku cuman inget kamu aja pas lagi jalan-jalan ngeliat ada yang jual boneka itu, aku jadi inget kesan pertama kita ketemu. Aku gak sengaja ngatain kamu mirip anjing laut, terus kamu marah. Padahal anjing laut lucu loh. Kamu juga sama, lucu. Aku cuman mau bilang, mau kamu sudah kurus seperti sekarang atau masih sebesar anjing laut itu, buat aku kamu tetep sama. Tetep buat aku keinget terus, makanya aku beli bonek itu biar kamu juga inget. Kamu kaget ya aku tiba-tiba ngomong gini? Aku cuma mau kenal kamu lebih dekat fat.

Aku benar-benar tidak bisa berkutik saat ini, emosi ku yang memuncak tiba-tiba saja bisa menurun dengan drastis.

Aku harus balas apa? Semua rasa campur aduk sekarang. Senang, haru, bahagia, ah sudah tak karuan.

Fatia :
Ini ga prank kan ndra?

Hanya itu yang bisa ku balas. Kalian tau saat ini sedang musim mengirim-ngirim pesan prank.

Andra :
Hahaha April Mop.

Kan sialan andra?!!! Eh tapi ini bukan bulan april?

Andra :
Ya engga lah fatia. Aku serius, boleh kita kenalan lebih jauh?

Ya Tuhan... apa Andra orang yang kamu kirim untuk membuat hatiku berbunga-bunga lagi?

Fatia :
Boleh ndra.. aku juga mau kenal kamu lebih jauh.

Hanya itu yang ku balas, dan ia langsung menelfonku. Kami berbincang cukup banyak ditelfon, walau tidak lama. Dia menanyakan mengenai oleh-olehnya, tentu berbohong kalau aku sangat suka dengan hadiahnya. Gapapa kan berbohong demi kebaikan sedikit?

Bagaimana dengan Sakira? Apa dia akan marah kepadaku? Aku jadi pusing memikirkannya.

Fat is ME [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang