Sudah berbulan-bulan aku menjalankan hubungan tanpa status dengan Andra. Tapi aku tidak pernah takut atau khawatir akan hubungan ini, karena kita memiliki komitmen dari awal untuk terus bersama. Walaupun tidak ada kata 'Mau jadi pacarku?' Tetapi Andra selalu membuatku merasa spesial.
Banyak hal-hal kecil yang membuatku terpesona dengannya, seperti saat aku sibuk dengan deadline, dia menyempatkan dirinya untuk bertemu denganku atau mengirimkan ku makan dan vitamin. Dia tidak pernah menuntutku banyak hal, kecuali makananku ya harus diatur sesehat mungkin olehnya. Dia sering memberikan ku banyak barang, seperti tas, baju, dan sepatu tanpaku minta, ini yang diinginkan semua wanita bukan?
Bahkan aku ikut excercise di Body Fit pun sekarang free. Para karyawan disana pun benerapa sudah tahu kalau aku pacarnya boss mereka alias Andra. Walaupun Andra ataupun aku tidak pernah mengatakan kami 'berpacaran'.
"Gausah ndra.. aku pulang sendiri aja hari ini, iya aku gabawa mobil. Aku naik ojol aja.. aku lembur hari ini soalnya" jawabku pada laki-laki yang terus memaksa menjemputku diujung telepon sana.
"Aku jam 8an paling pulangnya ndra, iya yaudah asal aku ga ngerepotin kamu ya"
"Dadah see you juga nanti" jawabku, lalu pria diujung sana memutuskan panggilannya.
Hari ini aku ada lembur karena sebentar lagi mau ada event musik Jakarta Hypebeast yang mana kantorku lah menjadi sponsor utamanya, Mymusica adalah aplikasi musik yang dikeluarkan ATT Technology tempatku bekerja. Jadi akhir-akhir ini aku semakin sering lembut untuk mengejar Target, seperti hari ini aku harus lembur kembali sampai pukul 8 malam, aku susah memaksa Andra untuk tidak usah menjemputku tapi dia lebih memaksa untuk menjemputku, katanya 'perempuan ga boleh pulang malam sendiri'. Tapi aku tidak enak dengannya, sudah hampir seminggu ini aku lembur terus dan selalu dijemput dia. Aku pun tidak boleh membawa mobil sendiri olehnya.
"Haduuuh makin mesra aja lo" ujar Sakira yang dari tadi menguping pembicaraanku dan Andra.
"Nguping mulu lo. Awas kuping lo copot nanti sa" jawabku.
"Amit-amit, makanya tau tempat sama waktu kek. Lagi jam kerja masih aja telfonan lo fat"
"Makanya cari pacar kek sa, biar tau indahnya dikhawatirin sama cowo" jawabku dan dia terlihat kesal.
"Fatia, Sakira nanti ikut meeting sama Mike sama Luna juga ya, ngebahas label yang buat free music" perintah mba Tita, aku dan Sakira pun hanya meng-iyakan.
"Ah males banget gue ikut meeting sa" ujarku.
"Sama fat, lo udah UP banner?" Tanya Sakira.
"Astaga gue lupa. Jam berapa nih? Haduh jam 11 kan mesti naik banner baru" ujarku panik.
"Hahaha makan tuh pacaran" ujar sakira. Sakira benar-benar sensitif sepertinya dengan orang pacaran.
*****
"Capek ya kamu?" Tanya Andra. Saat ini aku dan dia sedang diperjalanan pulang menuju Apartemenku.
"Sedikit ndra, makan di apart aja ya? Aku yang masakin ndra" ujarku. Aku lagi malas sekali rasanya kalau harus diajak makan diluar dulu, karena lepek sekali tubuhku ini rasanya.
"Boleh, kalau ga ngerepotin kamu. Kamu capek banget kayaknya fatia"
"Engga kok, aku cuma mau mandi aja biar segeram dikit ndra" ujarku. Dia hanya meng-iyakan.
"Fatia bangun udah sampe" ujar Andra membangunkanku yang tertidur disetengah perjalanan tadi.
"Hmmm" jawabku malas.
"Bangun sendiri atau mau aku gendong nih?" Ujarnya. Aku pun segera memaksa kedua kelopak mataku terbuka. Bisa dangdutan hatiku kalau Andra menggendongku.
"Hahaha gausah kaget gitu, aku juga gakuat kok gendong kamu" ujarnya.
"Enak aja.. aku udah kurus juga masa masih gakuat. Waktu aku gendut aja kamu kuat" ujarku.
"Hahaha iya, aku gendong kamu setelah aku gendong anjing laut di spore waktu itu, beratnya mirip-mirip lah" ledeknya, ah iya aku masih sebal dengan itu.
"Jangan ngambek dong sayang" ujar Andra saat aku jalan mendahuluinya dengan cepat.
"Ih siapa yang ngambek, orang aku kebelet pipis. Ayo cepetan" ujarku. Pede banget Andra.
Setelah sampai di dalam Apartemenku, Andra hanya sibuk dengan ponselnya karena ada kerjaan mendadak. Sedangkan diriku sibuk memasak didapur. Masakan simpel, enak dan juga sehat. Itu yang disuruh oleh Andra. Jadilah aku masak sayur bayam, ayam panggang simpel ala fatia, dan sambal bawang ala fatia kesukaan Andra.
"Ndraaa makan dulu" panggilku. Dia masih terfokus dengan ponselnya.
"Andra ih!!! Ayo makan dulu" panggilku lagi dengan nada sedikit kesal.
"Iya iya sayang.." jawabnya lalu menghampiriku.
"Mantap. Makanan kesukaan aku semua ya, ambilin aku nasinya ya" ujarnya.
"Sibuk banget kamu sama ponsel kamu" sindirku, Andra pun segera menyimpan ponselnya dan menatapku.
"Maaf.. ada masalah sedikit" ujarnya.
"Masalah kerjaan?" Tanyaku.
"Bukan" jawabnya.
"Terus masalah apa?"
"Gak penting, sambel kamu lagi pedes banget sekarang" ujarnya mengalihkan pembicaraan. Sebenaenya aku Kepo, tapi aku tidak mau terlalu dalam mencampuri urusannya. Toh aku belum menjadi istri dia ataupun tunangan dia saat ini.
Setelah selesai makan, tugas Andra mencuci piring. Sedangkan aku duduk diruang tamu dan fokus menonton televisi didepanku.
Ting
Ponsel Andra berdenting, menandakan ada notifikasi baru. Aku pun melirik sekilas. Dari maminya rupanya. Belum sempat ku lirik isi pesannya, Andra sudah datang menghampiriku.
"Besok nonton yuk" ajaknya.
"Boleh ndra, udah lama juga kita ga pergi keluar ya" ujarku.
"Oke abis magrib ya aku jemput kamu besok ke apartemen" ujarnya. Aku pun mengiyakan.
"Fatia.." panggilnya, aku pun segera menoleh kearahnya.
"Hmm"
"Jangan tinggalin aku ya, apapun masalah atau cobaan yang dateng kekita. Kita lalui bersama ya, percaya sama aku dan aku pun harus percaya sama kamu. Secepatnya aku mau halalin kamu" ujar Andra, aku pun agak terkejut mendengar ucapan Andra.
"E-eh iya ndraa.. pasti dong. Tapi kenapa tumben kamu ngomong kayak gini?" Tanyaku.
"Gapapa aku mau kita saling percaya aja fatia" ujarnya dan menatapku dalam. Aku pun sama, terhanyut dalam tatapan Andra yang begitu dalam. Kami saling bertatapan cukup lama, wajah Andra dan wajahku pun semakin mendekat. Aku segera menutup mataku, menikmati ritme jantungku yang berdegub kencang, hembusan nafas Andra sudah terasa diwajahku, aroma permen mint yang keluar dari hembusan nafasnya tercium oleh indra penciumanku. Selama berbulan-bulan hubungan ini kami jalani, Andra belum pernah mencium bibirku. Ia hanya pernah mencium keningku sekitar 2 kali, dan mencium tanganku.
"Astaga fatia.. maaf aku hampir kelepasan" ujarnya lalu menarik wajahnya menjauh dariku.
Kok aku kecewa ya rasanya. Tidak salah kan yah aku juga punya nafsu.
"Aku harus cepet-cepet halalin kamu deh kayaknya. Aku semakin gakuat ada dideket kamu kalo berduaan gini" ujarnya. Aku pun hanya tertawa mendengar ucapannya dan melihat wajah frustasi Andra.
Aku senang mendengar ucapannya yang ingin segera menghalalkan diriku. Mari kita Aminkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat is ME [COMPLETED]
HumorHighest Rank : #1 Boss #2 Roman #6 Humor #25 Chicklit #16 Baper #1 Fat #1 Kurus #1 Andra Kalau dulu, Fatisme adalah julukan untuk kumpulan siswa-siswa yang sangat menyukaiku. Tapi kalau sekarang, Fat is ME adalah ya AKU. AKU GENDUT. Saat ini aku se...