Ketahuan

17.4K 1.7K 3
                                    


Setelah sarapan bersama bunda, farah dan my only one Andra. Ciailah. Aku dan Andra segera bergegas mandi dan merapikan bawaan kami untuk segera pulang ke Jakarta. Aku dan Andra memutuskan pulang sehabis Andra Sholat Zuhur, agar sore kami sudah sampai dan bisa beristirahat karena besok kami sama-sama harus bekerja.

"Bunda.. Andra pulang dulu ya" Pamit Andra kepada Bunda. Asal kalian tau ya, setelah pulang dari pasar pagi tadi, Andra dan Bunda menjadi sangat dekat. Andra juga sudah sangat nyaman memanggil ibuku dengan panggilan 'bunda'.

"Iya nak, sering-sering main kesini ya kalau libur. Kan bunda belum ajak kamu keliling bandung. Kita belum jalan-jalan bareng" Ujar bunda.

"Iya iya bunda... nanti ya kalau fatia juga gasibuk bun" ujarku menyela pembicaraan bunda dan Andra, by the way ini tidak baik ya menyela pembicaraan orang hahaha.

"Bukan kamu, tapi Andra. Kamu kan selalu sibuk, jarang sekali nengokin bunda sama adik kamu" ujar bunda mengomeliku dan aku hanya cemberut.

"Hahaha iya siap bunda, nanti Andra kalau gak sibuk sering-sering main kesini ya. Nanti fatia biar andra yang paksa ya" Ujar Andra. Benarkan, Bunda dan Andra sudah sehati saat ini.

"Bye dek, kuliah yang bener ya skripsinya. Jagain bunda, jangan main mulu, jangan macem-macem dan hemat-hemat ya tabung uang jajan dari teteh" nasihatku kepada farah, ia pun hanya mengiyakan dan memeluku.

"Byeeee...." ujarku dan Andra saat mobil Andra berjalan meninggalkan Bunda dan Farah.

"Aku tau kamu sedih ya? pasti kamu masih kangen ya sama bunda sama farah?" tebaknya.

"Iya ndra.. aku suka sedih aja kalo liat bunda yang selalu terlihat bahagia didepan ku dan farah, bahkan semua orang. Padahal aku tahu bunda tak sebahagia itu, dan aku juga kasian sama farah. Dia gak pernah mengenal sosok ayah sedikitpun, melihat secara langsung pun gak pernah ndra"

"Jangan sedih ya sayang, kita pasti bisa bahagiain bunda sepenuhnya, dan jaga farah sampai dia bisa menemukan laki-laki yang pantas mendampinginya" ujar Andra menenangkanku. Apa dia panggil aku sayang?

"Mampir dulu yuk sebentar ke Kartika Sari. Mama ku nitip" ujar Andra.

"Loh mama kamu tau kamu ke Bandung?" Tanyaku.

"Iya, semalam aku izin ga pulang. Lagi antar calon mantunya pulang kampung" jawabnya.

"Ihh seriusan andraaaa"

"Loh aku serius ngomong gitu ke mama fatia. Emang salah?" Ujarnya menggodaku. Aku hanya tersipu malu mengalihkan pandanganku ke kaca luar.

Setelah selesai belanja beberapa titipan ibunya Andra dan oleh-oleh untuk Sakira. Kami berencana mencari tempat makan siang dahulu.

Andra diam-diam memotretku dengan ponsel pintarnya saat aku sedang lahap memakan makananku. Bagaimana tidak lama, setelah sekian lama tidak makan enak alias aku berdiet, hari ini aku dibolehkan oleh Andra memakan apapun yang ku mau.

"Ihhh kamu foto aku lagi makan ya? Apuuuss kan jelek" ujarku.

"Kamu selalu cantik fatia, bahkan saat aku bilang kamu mirip anjing laut kamu udah cantik kok. Cumaaaa..." godanya.

"Udah gausah dilanjutin, nanti aku jadi ganapsu makan karna harus mikirin timbangan lagi" jawabku malas. Dan dia hanya tertawa saja.

Setelah selesai makan siang, kami kembali melanjutkan perjalanan untuk segera pulang.

Aku belum mengecek ponsel pintarku sedari tadi karena baterai lemah.

"Ndra aku nunpang ngecas ya dimobil kamu" ujarku dan ia hanya mengangguk.

Setelah menyala, aku melihat ada panggilan tak terjawab sebanyak 6 kali dari Sakira.

Ada apa? Batinku.

Aku segera membuka aplikasi whatsappku. 2 pesan dari Sakira, aku pun segera membacanya.

Sakira 🐥 :
Gila lo nyet.
Kenapa si lo harus bohong sama gue?

Aku pun terkejut melihat chat Sakira, aku bohong apa?

Aku masih terus berfikir, apa aku ada salah dengannya? Lalu aku melihat notif di Instagramku.

@dr.andrawijaya has tagged you in his story.

Apa? Andra tag aku di storynya? Aku segera melihatnya.

Blam. Benar saja. Ini yang aku takutkan.

"Andraaa.. kamu upload foto aku tadi?" Tanyaku panik.

"Iya, kamu lucu abisnya fatia" ujarnya santai.

"YaAllah.. pantes sakira marah sama aku ndra" ujarku sedih.

"Loh kok marah?" Tanya.

"Iya aku belom cerita Andra... dan dia liat story kamu. Aku harus bilang apaaaa" ujarku frustasi.

"Kalo dia emang sahabat kamu, dia pasti dukung kamu kok bukan malah marah sama kamu" ujar Andra. Dan sebenarnya benar kata-kata Andra. Tapi tetap saja, aku telah membohongi Sakira.

Apa yang harus aku katakan besok kepada Sakira?

Fat is ME [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang