ATT Technology, Jakarta.
"Ceria amat lo fat tumben, abis beli makan apa lo?" Tanya sakira yang duduk di kubikel sebelahku.
"Emang yang bikin gua ceria makanan doang apa sa, gue seneng aja Jiho semalem tiba-tiba ngajak gue dinner lagi lusa. Katanya lagi banyak jadwal kosong" jawabku dan dia hanya ber-oh ria.
Aku sangat senang pagi ini, karena tadi pagi aku mendapatkan pesan masuk dari Jiho yang mengajaku dinner, setelah sekian lama selalu aku yang mengajaknya lebih dulu.
"Eh ntar kalo deadline udah kelar, kebawah yuk temenin gua cari baju" ajaku kepada sakira.
"Hm okey, makan siang di bawah aja deh sekalian ya gausah nitip bang bokir" aku pun menjawab dengan mengangguk. Biasanya aku makan siang didalam kantor dan memesan makanan melalui OB di kantor ini, Bang Bokir.
Setelah selesai mengerjakan deadline playlist untuk di UP hari ini dan mengerjakan report top music, aku dan sakira pergi ke bawah kantor untuk menuju Mall Grand Indonesia.
"Eh sa, bagus dah baju itu ya?" Tanyaku.
"Hm bagus si fat, tapi sorry to say ga cocok dibadan lo yang ada malah bikin keliatan lebih lebar" ujar sakira yang sedang menemaniku, ya aku rasa aku menyesal meminta sakira menemaniku memilih baju untuk ku pakai dinner. Mulut sahabatku ini memang tidak bisa diragukan ke frontal-annya. Dia sangat jujur setiap memberi nasihat kepadaku, ya aku tahu memang semua perkataannya benar tapi aku yang terus menolaknya dalam pikiranku agar tidak sakit hati.
"Huh terus yang mana ya pusing gue" ujarku, kami sudah pindah toko berkali-kali dan belum menemukan pakaian yang pas untuku, rata-rata yang ku suka pakaiannya tidak ada size besar, sekalipun ada pas aku coba malah terlihat tidak cocok.
"Gue bilangin ayo kurusin badan lo, selalu nolak sih lo fat. Susah gua bilangin, bebel" ujar sakira dengan santai sambil memilih-milih baju. Ya yang jadinya belanja hari ini adala sakira, dia sudah membeli dua pakaian. Enaknya jadi dia, pakai apa saja cocok ditubuhnya.
Aku pun segera melihat tubuhku dicermin besar toko ini yang menempel di sepanjanh dindingnya. Aku melihat bagaimana tubuhku yang semakin menggempal ini, ku lihat leherku pun semakin menghilang, pipi yang semakin menggemuk sehingga lesung pipitku sudah tak terlihat, tangan ku yang sangat besar sebesar paha sakira, perutku yang terlihat seperti hamil 9 bulan, dan pahaku yang terlihat membengkak seperti terkena penyakit kaki gajah.
Poor Fatia.
Kemana fatia yang cantik dulu? Yang menjadi pujaan laki-laki, yang tidak pernah dibilang jelek, yang selalu menarik perhatian?
Aku pun memandang miris tubuhku sendiri.
"Heh ngapain sih lo diem aja fat?" Tanya sakira yang membuyarkan kesedihanku meratapi nasib tubuh ini.
"Ah elah lo ngagetin gue aja, ahhh gue stress nih sa pake baju apa ya.. mau nangis" ujarku memeluk sakira.
"Lebay lo, cari di toko lain aja deh yuk" ajaknya, akupun mengiyakan.
*****
Avera Apartement, 19.18
Saat ini aku memasuki lobby apartement tempat tinggal Jiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat is ME [COMPLETED]
HumorHighest Rank : #1 Boss #2 Roman #6 Humor #25 Chicklit #16 Baper #1 Fat #1 Kurus #1 Andra Kalau dulu, Fatisme adalah julukan untuk kumpulan siswa-siswa yang sangat menyukaiku. Tapi kalau sekarang, Fat is ME adalah ya AKU. AKU GENDUT. Saat ini aku se...