39 - I'm fine

2.4K 105 5
                                    

Fazlu bergumam asal, sekarang untuk berlama-lama di dalam warnet membuatnya jenuh dan mengantuk. Tapi karena kali ini tentang Arion, Fazlu tetap mau mencari tahu meski sendiri.

"Bang, kalo ada yang dateng terus bajunya rapet banget, langsung telepon gua aja.."

"Bilang apa gua nanti?" sahut Senu bersedia.

"Telepon aja, enggak usah ngomong. Buat tanda doang."

Dan itu udah 3 jam yang lalu. Astaga, Fazlu mengerjapkan matanya sayup. Entah berapa lama lagi ia harus menunggu di sana? Fazlu harus tetap bertahan.

Batinnya berulang kali menyemangati, "I'm fine."

Semuanya baik-baik saja jika melihat Aleta tetap bersama Arion dalam situasi apapun. Walau hati Fazlu agak rapuh, ia tetap memahami bahwa cinta tak bisa dipaksa. Sesuatu yang dipaksakan itu enggak baik.

Fazlu terbelalak, ia hampir terlonjat kaget saat ponselnya bergetar menerima panggilan dari Senu. Senu bungkam, itu berarti orang yang Fazlu tunggu sudah datang.

"Makasih bang.." bisik Fazlu pelan.

Dia mengendap-ngendap, napas Fazlu sangat teratur saat jaraknya dengan orang tersebut sudah semakin dekat. Fazlu menahan mulutnya untuk memaki, ya, orang itu sekarang sedang melacak informasi Arion.

Buat apa?

*

"Makasihhh bang!" Fazlu melambai ceria, sekarang ia harus mengikuti kemana orang itu pergi.

Sedetik pun ia tak boleh meninggalkan langkah jejak orang yang sedang dia ikuti. Fazlu mundur selangkah saat tiba-tiba orang yang Fazlu ikuti muncul, mengedepangkan tangan menahan Fazlu.

"Ck, gua mau pulang, lo siapa?" Fazlu menatap datar tanpa rasa takut, dirinya berpura-pura tak tahu.

"Mau kenalan sama gua ya?" ucap Fazlu kelewat pd, "Atau mau tahu kenapa bisa ada cowok ganteng di muka bumi kayak gua?" Fazlu mengganti pertanyaan.

Orang itu masih bungkam, tak berkutik sedikitpun saat Fazlu sudah panjang lebar menanyakan banyak hal.

Kepalanya sedikit terangkat, menatap Fazlu dingin dari balik kacamata hitam. Tangannya merogoh pisau tajam yang mampu membuat Fazlu tak berkutik.

"Mau main masak-masakan? Maaf, nama gua Fazlu. Enggak ada waktu buat main sama lo. Pulang! Udah malem!"

Saat tangan Fazlu terayun ingin menjabat tangan seseorang yang hanya bisa membisu di hadapannya, pisau tajam itu tepat menggores bagian dalam tangan kiri Fazlu. Orang asing itu melempar pisau ke arah lain dan berlari sekencang mungkin.

Fazlu meringis kesakitan, begitu banyak darah yang keluar. Perlahan pandangan Fazlu meredup.

*

Di dalam ruangan dengan cahaya yang redup Fazlu terbangun melihat kalau tangan kirinya sudah diperban rapih dengan obat merah yang membuat lukanya terasa perih.

Fazlu tersenyum pasih saat melihat Aleta duduk di sebelah Arion yang duduk sekaligus tertidur di pinggir kasur. Tidak ada yang Fazlu ingat sama sekali bagaimana caranya datang ke rumah sakit selain tentang rasa sakitnya menahan perih beberapa jam yang lalu.

"I'm fine." batin Fazlu tulus sekali lagi.

Ekor matanya melirik Arion yang tertidur pulas sembari merangkul Aleta, jika Arion yang ada di posisinya mungkin Aleta tidak akan tertidur pulas saking khawatirnya. Dan ini lebih baik, jika Fazlu yang terluka demi membantu agar kedua sahabatnya tetap bahagia.

UNLIMITED LOVE #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang