NOT MAD FOREVER
"Lo?"
"Lo?"
Di depan pintu rumah Zee sekarang, terpampanglah lima pria yang saling menatap dengan tatapan benci.
"Ngapain lo disini?!" bentak si rambut pirang, Corbyn yang berdiri di depan pintu dengan kedua tangan menyilang didepan dada.
"Ya harusnya gue dong yang nanya. Lo ngapain kesini?" tanya balik Blake dengan raut muka tidak suka.
"Bukan urusan lo, ya." jawab Daniel ketus.
"Yaudah, kita disini juga bukan urusan lo." balas Reece tak kalah ketus.
Aura diruangan itu kini menjadi suram dan mencekam. Tatapan kelima lelaki ini sangat tajam, sangat menyiratkan rasa tak suka satu sama lain. Gretha yang sejak tadi terduduk di sofa hanya melirik tak perduli. Dirinya justru masih memusatkan perhatian pada ponselnya.
Jangan bicarakan Zee, kawan. Karena kini, sang pemilik rumah malah sibuk merapikan barang olshopnya yang sudah siap dikirim di pojok ruangan dengan raut muka tenang.
"Lo jangan sok ganteng ya ngomong 'bukan urusan lo'." cibir Blake sembari menyunggingkan senyum meremehkan.
"Elah, ngaca dong, woy. Situ juga ngomong gitu ya. Amnesia apa gimana sih ni bocah?" serang Corbyn sembari melangkahkan kakinya masuk, diikuti Daniel dengan langkahnya yang angkuh.
"Lo nyebut Blake bocah? Ngaca dong! Yang bacot gak jelas kayak bocah siapa?" sentak Reece dengan wajah yang mulai memerah.
"Woy lo ya yang bacot duluan!" balas Daniel.
"Ngaca woy! Tuh ada kaca!" tunjuk Blake pada kaca ruang tamu rumah Zee yang sebenarnya tak bisa digunakan untuk bercermin.
"Sok-sok an ambil nada tinggi, jatuhnya nggak juga bangga." sindir George pelan, namun bisa didengar telinga Corbyn yang kalau lagi ngamuk suara detak jantung aja denger. Sensitif banget.
"NGOMONG APA LO HAH?! JANGAN ASAL NGOMONG LO YA. KAYAK LO BISA AJA." emosi Corbyn sudah ada di ubun-ubun. Sampai-sampai Daniel harus menahan tubuh Corbs agar tidak semakin maju, dan berakhir baku hantam.
"BERISIK LO ANJIR!"
"LO NANTANG GUE?!"
"DASAR LO YA! GA PUNYA TALENT! BISANYA NIRU DOANG!"
"NGACA BRO. LO SENDIRI BISANYA APA HAH?! PANSOS MULU DIH!"
"LO BILANG GUE PANSOS?! NGACA WOI! LO GA SELEVEL SAMA BAND GUE!"
"HARUSNYA GUE YANG NGOMONG GITU LAH! LO GA PANTES BANGET NGOMONG BEGITUAN."
"BISANYA BALIKIN OMONGAN MULU. KALAH BACOT NGAKU AJA LO."
"SIAPA JUGA MAU NGAKU KALAH SAMA ORANG PENGECUT KAYAK LO."
"LO BILANG GUE PENGECUT?! LO LEBIH PENGECUT YA."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mad Forever
FanfictionBagaimana jadinya jika dua grup berisi cogan berada dalam satu sekolah dengan talenta yang sama? Kedua kubu fans mulai terbentuk, tak jarang mereka bertengkar dan menghujat satu sama lain. Sekolah terpecah. Setiap hari pasti ada saja yang mereka pe...