10) Bro

49 2 0
                                    

NOT MAD FOREVER

NOT MAD FOREVER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Zee menutup pintu lokernya dengan gaya dramatis. Saat berbalik, ia mendapati muka tidak berdosa Corbyn di hadapannya.

"Ngapain?" tanya Zee sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Nanti pulang bareng gue yuk." ajak Corbyn.

"Biar apa?" tanya Zee dengan raut muka heran.

"Biar keliatan kayak punya pacar ba-" ucapan Corbyn terhenti setelah Zee mencubit keras pinggangnya.

"Banyak bacot lu." Zee berlalu meninggalkan Corbyn dan membetulkan posisi kemejanya.

Berusaha sok cool dia.

Zee melipat lengan kemejanya ketika Corbyn menarik lengannya.

"Mau nggak?"

"Ya mau lah. Tapi, nggak ada kata pacar."

Zee bergegas menuju kantin. Ia sedang tidak mood berbicara dengan makhluk ini.

Entah mengapa, sejak melihat raut wajah Gretha saat keduanya bertemu, Zee merasa ada yang aneh. Dan itu berhasil membuat mood nya turun drastis.

"Zee." Sang pemilik nama langsung menoleh begitu namanya dipanggil.

Corbyn mengangkat jari jempol dan kelingkingnya, lalu mengangkat tangannya ke arah telinga. Mengisyaratkan bahwa dirinya akan melepon Zee nanti.

Zee mengangguk cepat dan bergegas melangkahkan kakinya ke arah perpustakaan. Mendadak ia tak punya nafsu untuk pergi ke kantin.

💌💌💌

Suasana perpustakaan saat jam seperti ini memang sepi. Kebanyakan anak memilih untuk tetap dikelas atau pergi ke kantin. Hal ini dikarenakan jarak kelas dengan perpustakaan yang cukup jauh, sehingga anak-anak akan malas berjalan ke tempat yang penuh buku itu.

Zee terduduk di lantai sambil sibuk memainkan Handphone-nya. Hari ini entah dari mana datangnya Zee mendapat pesanan dari  lima orang dan memesan banyak.

"REJEKI MAH GAK KEMANA." teriak Zee yang membuat penjaga perpustakaan memberikan tatapan peringatan padanya.

Zee segera menangani semua pesanan yang masuk dengan senang hati. Ia menghabiskan sisa waktunya di sekolah dengan fokus pada olshopnya.

Mendadak fokusnya buyar ketika nama 'Carbondioksida' menelponnya.

"Tai ni anak. Nelpon nggak pas waktunya." batin Zee kesal dan segera menjawab teleponnya sambil berjalan keluar perpustakaan.

"Apaan? Gue baru mau balik ke kelas."

"Gue tunggu di parkiran ya. Awas kalo lama."

"Ish, iya deh iya. Lo juga, awas kalo gue sampe di parkiran tapi lo nggak ada."

Not Mad ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang