Just be Mine (On Going)

Empat

JUST BE MINE
By Perthppe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Main Cast :
Perth Tanapon
Saint Suppapong
Mean
Plan
Tonnam
And others ..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JUST ENJOY GUYS

Saint berusaha melepaskan genggaman Perth pada tangan kirinya. Lelaki tampan itu menarik Saint kasar sehingga membuat mereka jadi tontonan para mahasiswa.

Wajah marah Saint kentara sekali, tapi wajah marah Perth lebih kentara. Seperti ingin menghancurkan sesuatu, bahkan tatapan dinginnya membekukan orang yang tak sengaja bertatap dengannya.

"Phi Perth! Lepaskan aku!" Teriak Saint saat dirinya sadar Perth membawanya ke arah mobil pria itu. Saint tidak ingin dibawa kemana mana lagi oleh Perth.

Shit! Belum sempat Saint berteriak lagi, Perth berbalik lalu menutup mulut Saint dengan bibirnya.

"Berisik." Bisik Perth ditengah nafasnya yang sedikit memburu.

Saint menggigit bibir bawah nya gugup. Baru pertama kali melihat Perth seperti itu, Saint takut.

Tanpa melawan lagi, Saint masuk dengan suka rela kedalam mobil Perth dan hanya bisa pasrah dibawa ke antah berantah oleh Perth.

.
.
.

"Aww.. Perth. Siapa dia?" Ibu Perth yang sedang berada di ruang tengah dikejutkan dengan kedatangan putranya itu bersama seseorang yang tidak dikenalnya.

"Mae, dia kekasihku." Kenal Perth tanpa persetujuan Saint.

Dahi Saint mengerut tidak suka, tangannya juga masih dipegang kuat oleh Perth.

"Benarkah? Ah, siapa namamu nak?"

Melihat ibu Perth yang tersenyum senang padanya membuat Saint merasa bersalah. Yahh, walau mereka memang kekasih tapi itu karna Perth memaksanya, bukan keinginan Saint.

"Em, nama saya Saint, tante." Sapa Saint sopan dengan senyumnya.

Perth tertengun melihat senyum tulus Saint untuk ibunya. Ia tidak pernah melihat senyum itu untuknya, tapi ibunya berhasil mendapat senyum itu.

Perth cemburu? Sungguh? Pada ibunya sendiri?

"Mae, kami kekamar ku dulu."

"Perth, kenapa sikapmu begitu pada ibu hemm? Sedang ada masalah sayang?"

Ibu Perth tahu jika Perth mengeluarkan suara dinginnya, lelaki itu pasti sedang mempunyai masalah. Tapi begitu melihat wajah lelah putranya, dirinya mengerti dan langsung menyuruh Perth kekamar.

"Nanti kita makan malam bersama. Ibu akan memanggilmu ketika semuanya siap."

Perth mengangguk mengerti, lalu kembali menarik Saint kelantai dua menuju kamarnya.

.
.
.

"Mark, kau tau Saint kan? Pacar Perth?"

Mark berpaling kearah Plan yang bertanya padanya.

"Tau. Kenapa memangnya?"

"Tidak. Hanya.. Kau tau aku ke toilet tadi kan?"

Mark mengangguk.

"Nah! Saat disana aku tidak sengaja mendengar si Zee dan komplotannya berbicara tentang pacar Perth itu. Mereka ingin mencelakai Saint, Mark. Walau aku tidak terlalu yakin dengan apa yang mereka bicarakan, tapi aku mendengar jelas saat mereka mengatakan hal itu. Jadi menurutmu, apa kita perlu memberi tahu Perth?"

Mendengar cerita tidak menyenangkan ini membuat Mark risih. Dia bingung, jika Perth tau akan hal ini laki laki itu pasti akan mengamuk sebelum ada bukti yang pasti. Tapi, menunggu Saint di sakiti lebih dulu terdengar sangat mengerikan. Mark akan sangat bersalah jika hal itu memang terjadi.