Just be Mine (On Going)

Enam

JUST BE MINE
By Perthppe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Main Cast :
Perth Tanapon
Saint Suppapong
Mean
Plan
Tonnam
And others ..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JUST ENJOY GUYS

"Kau yang harus tau akibat jika berurusan denganku."

Tonnam mendengus kesal saat Zee menarik kerahnya kasar. Mata pria itu menatapnya tajam seakan dendam.

"Kau berani denganku?"

"Apa yang harus ku takutkan dari mu?" Kesal Tonnam sambil melepaskan tangan Zee dari kerahnya kasar.

"Sialan! Zee hajar dia!"

Salah seorang dari teman Zee berteriak kesal.

"Berikan sekarang atau kau benar benar menyesal setelah ini." Ancam Zee sekali lagi tapi Tonnam tidak menggubrisnya. Ia berbalik bersiap meninggalkan kakak tingkatnya itu tapi kerah belakangnya ditarik hingga Tonnam terkejut dan terjungkal kebelakang.

"Sialan!" Marah Tonnam sebelum meluncurkan tinjunya pada Zee membabi buta.

Teman teman Zee yang melihat bos mereka tersungkur dengan wajah bengkak hanya bisa meneguk ludah.

"Maju kau!" Tantang Tonnam kepada salah satu teman Zee yang tadi terlihat sok berani. Bukannya maju, ia malah berlalari terbirit meninggalkan yang lainnya.

"Sampah." Guman Tonnam pelan. Lalu memutuskan untuk pergi dari sana dengan dengusan kesal. Tangan kanannya tergores hingga menimbulkan sakit.

"Duuh sakit huhuhu. Saaaintt ini salahmu!" Kesal Tonnam pada dirinya sendiri juga Saint yang tak tau apa apa.

.
.
.

"Phiih nghhh.." Saint menutup mulutnya sendiri menahan suara memalukannya yang terdengar.

"Jangan ditahan." Perintah Perth sambil mengambil tangan Saint yang menutup mulutnya sendiri ke atas kepala laki laki manis itu.

Perth asik dengan kegiatan nya memberi tanda disekitaran leher dan bahu Saint melupakan ibu Saint masih ada dibawah.

"Ma-Maee.. Mae ada Phiii." Beri tahu Saint sekali lagi, tapi Perth mengacuhkannya.

"Biarkan Mae mu melihatnya." Canda Perth yang sama sekali tidak lucu.

"Phhiii.. Kumohonnn hnngghh." Kancing kemeja yang Saint gunakan sudah terlepas tiga, menampilkan dada rata juga tonjolan kecil yang langsung dilahap Perth dengan ganas.

Saint bisa merasakan nafasnya berkejaran akibat rasa nikmat yang Perth berikan. Laki laki itu begitu lihai dalam memainkan seluruh tubuh nya.

Tok tok

Ketukan pelan dari arah pintu mengagetkan pemilik kamar. Dengan kekuatan penuh Saint mendorong Perth untuk menjauh. Secepat mungkin Saint membereskan pakaiannya agar Maenya tidak curiga, Perth sendiri memutuskan duduk disofa dengan wajah sebal.

Tak lama, pintu terbuka menampilkan ibu Saint dengan senyum manisnya.

"Makan malam sudah siap. Ayo kebawah." Ajak wanita cantik itu.

Saint hanya mengangguk sekali. Sementara Perth langsung berdiri dan mengikuti Mae Saint.

.
.
.

Saint menutup buku pelajarannya dan berjalan kearah kasur. Lalu mengambil handphone nya untuk mengecek pesan yang masuk.

Dan puluhan pesan dari Tonnam menarik perhatian Saint.