Sepuluh

1.5K 175 9
                                    

JUST BE MINE
By Perthppe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Main Cast :
Perth Tanapon
Saint Suppapong
Mean
Plan
Tonnam
And others ..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JUST ENJOY GUYS

Sudah setengah jam lebih seorang lelaki manis duduk di halte bus sembari sesekali mendengus kesal. Matanya tak berhenti mengecek jam yang terus berjalan padahal sekarang jam sudah hampir menunjukkan angka 9 malam. Jalanan mulai sepi dan Saint kembali mengutuk dosen nya yang seenaknya menambah waktu mengajar.

"Tau begini aku ikut Tonnam saja tadi." Sesalnya kemudian. Tonnam dengan baik hatinya berniat mengantar pulang tapi Saint tolak mentah mentah.

"Yesss Perth! Fuck that girl! Hahahaa!" Dari jarak yang cukup jauh didepan parkiran, Saint menoleh karna mendengar suara teriakan dari Mark, sahabat dekat Perth. Ia bisa melihat geng Perth yang asik bergelombol menggerumbungi laki laki itu sambil tertawa tawa. Entah apa yang mereka tertawakan.

"Cih. Bahkan sifatnya tidak berubah sedikit pun." Guman Saint begitu mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh geng Perth. Apalagi selain mengajak kencan perempuan perempuan cantik di kampus mereka.

Sudah hampir seminggu mereka putus, dan setiap harinya Saint bisa melihat sudah sua perempuan yang selalu duduk disamping Perth saat mereka tak sengaja bertemu dikantin. Walau Saint bisa melihat hanya perempuan yang antusias sementara Perth terlihat kebosanan setengah mati. Baiklah, lupakan tentang pria brengsek itu sekarang.

"Kenapa tidak ada satu bus pun?" Keluhnya lagi, apa lebih baik ia naik taksi saja dan berjalan keluar dari area kampus. Seperti itu pilihan yang lebih baik daripada harus terus mendengar suara berisik yang tidak berhenti dari geng Perth.

Saint memutuskan untuk mencari taksi saja dan mulai berjalan walau beberapa kali menggerutu, tanpa ia sadari ternyata Perth dan teman temannya sudah memasuki kendaraan masing masing dan berlalu begitu saja. Dan tentu saja dengan Perth, ia bahkan sengaja mempercepat lajunya saat dekat dengan Saint.

"Si sialan itu!"

"Hei Saint." Saint menoleh ke kanan dan mendapati seorang lelaki manis dan imut yang berseru padanya dari dalam mobil. Ia Plan, sahabat terdekat Perth setahu Saint.

"Ya, kenapa?" Balas Saint seacuh mungkin. Teman Perth berarti juga musuhnya karna ia tidak ingin berhubungan dengan orang yang memiliki kontak dengan Perth.

"Kau sinis sekali. Naiklah, aku sedang berbaik hati ingin mengantarmu." Tawar Plan dengan senyum manisnya, Saint yang ditawarkan segera menggeleng tanda menolak tapi Plan bersikukuh untuk mengantarnya.

"Seperti ini lebih baik kan haha. Tidak baik anak perawan seperti mu berjalan sendirian." Ucap Plan saat sudah menjalankan mobilnya dan berusaha menjadi teman Saint.

"Kenapa kau ingin mengantar ku? Apa Phi Perth yang menyuruh mu?"

"Hei! Ini tidak ada hubungannya dengan Perth kau tau? Ck, kenapa kalian sampai putus sih membuat Perth jadi lebih ekstrem dari biasanya kau tau?"

"Apa maksudmu? Ia terlihat baik baik saja tanpa ku dan memang seharusnya seperti itu."

"Kau ini kenapa Saint? Masih meragukan Perth ya? Dengar ya, walau si brengsek itu anak nakal tapi saat ia bersamamu ia jadi lebih jinak kau tahu? Kalian itu cocok tapi kau yang terus menyangkal bukan? Astaga aku terlalu banyak bicara. Maafkan aku kalau ini membuatmu tidak nyaman." Plan tertawa canggung setelah merasa bersalah karna terlihat sedang menghakimi Saint. Padahal niatnya baik ingin Saint tidak menyimpan hal buruk tentang Perth, ia tidak berusaha membuat Saint dan Perth kembali bersama,  ia hanya ingin lelaki manis ini berhenti membenci sahabatnya.

Just be Mine (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang