❄️sembilan❄️

199 30 0
                                    

"Sandal milik siapa?" tanya Mingyu yang keheranan. "Aku memesan makanan. Mengapa malah di bawakan sebuah sandal tanpa pasangan?"

Eunwoo melempar sandal itu ke arah Mingyu. "Makan saja itu."

"Kau pikir aku itu apa?"

"Bukankah kau pemakan segala?" Eunwoo memilih rebahan di sofa yang ada di kamar Mingyu.

Mingyu melempar asal sandal itu dan jatuh tepat di samping sofa yang Eunwoo tiduri.

Eunwoo mengambilnya dan mengamati sandal yang bergambar putri Cinderella itu. Rasanya ia ingin tertawa. Ia tahu gadis yang tidak tiketahui namanya itu pasti sudah bukan anak TK lagi. Tapi sandal yang ada dalam genggaman sungguh kekanak-kanakan. Apalagi mengingat kejadian tadi, gadis berkulit putih itu membawa tas gandong dengan stelan rumahan. "Kecuali dia bener-bener gila?" Senyum Eunwoo pun pudar ketika mengingat kegilaan gadis itu.

"Woi? Apa kamu gila? Mengapa kamu tersemyum pada sandal?" Mingyu tidak mengerti pada sikap Eunwoo saat ini. Sungguh tidak seperti biasanya.

"Gyu .... Kau kenal gadis putih pucat yang selalu ada di jalan blok sekitaran rumahku?"

"Sebutkan ciri-cirinya, aku banyak mengenal gadis di daerah itu. Jika dipikir-pikir, apakah aku harus pindah rumah? Di sana perempuannya cantik, beautiful, cute, and kiyowo," ujar Mingyu dengan bangga.

 Jika dipikir-pikir, apakah aku harus pindah rumah? Di sana perempuannya cantik, beautiful, cute, and kiyowo," ujar Mingyu dengan bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunwoo sedang malas mengejek temannya itu, jadi ia memilih mengabaikannya. "Kulitnya sangat putih, tampilannya sederhana. Beberapa kali bertemu, dia selalu memakai baju santai. Hanya memakai kaos dan celana pendek. Sewaktu itu rambutnya di cepol, tapi tadi, nggak. Rambutnya setengah punggung, mungkin?"

Mingyu berpikir, ada beberapa gadis yang suka memakai setelan seperti itu. "Itu bisa saja Tzuyu, soalnya dia selalu memakai baju setelan rumahan. Atau Chaeyoung? Tapi Chaeyoung berambut pendek."

"Itu bukan Tzuyu, aku tahu dia siapa."

Hari ini, topik tentang pemilik sandal itu menjadi bahan perbincangan. Rupanya Mingyu cukup penasaran, dan Eunwoo cukup kebingungan. Hingga mereka memilih bermain PS bersama. Bahkan ketika bermain pun, Eunwoo masih memikirkan gadis itu. Ia hanya keheranan. Mengapa gadis itu selalu lari saat melihatnya? Apa dirinya begitu menakutkan? Eunwoo cukup penasaran.

"Eunwoo, jika kamu tidak bertemu dia lagi. Apa yang akan kamu lakukan dengan sandal dan uang itu?"

"Jangan tanya aku. Aku tidak bisa berpikir."

"Apakah kamu kenal Tzuyu?"

Eunwoo mengangguk. "Jangan bilang kamu mau mengorek informasi dia padaku. Aku tidak terlalu tahu. Kenal dia hanya saat dia datang ke rumah membawa pesanan kue."

"Bukan itu. Tanpa bertanya padamu, aku sudah tahu lebih banyak tentang dia. Tzuyu itu friendly, temannya banyak. Mungkin kamu bisa tanyakan perempuan sendal jepit itu padanya."

"Oh."

Mingyu menatap Eunwoo sengit. "Hanya oh?"

"Ya." Eunwoo melempar sandal itu pada Mingyu dan memilih pergi tidur.

Mingyu yang kesal sedang malas marah-marah. Ia hanya tertarik pada sandal itu yang baginya sangat kecil. Hingga ia mencoba memakaikan itu di kakinya.

"Jangan bego. Kaki gajahmu bisa membuat sandal itu melebar!"

"Sialan," umpat Mingyu.

❄️❄️❄️

═❖•Cinderella•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang