❄️sebelas❄️

161 30 25
                                    

Dahyun yang berlari kencang segera memasuki gerbang yang baru dibuka seseorang dan menutupnya dengan gerakan cepat sebelum anak anjing itu masuk ke wilayah yang diperkirakan aman. Ia berjongkok dan menangis sesegukkan.

Rupanya keberadaan Dahyun membuat bingung dua orang yang tengah berdiri tegak.

"Dahyun?"

Dahyun tidak mengindahkan panggilan itu, ia sedang berusaha meredakan tangisnya. "Bisakah .... Usir .... anjing?" ujarnya dengan susah payah karena isakkan yang mengganggu.

"Gyu, sandal ini milik dia," bisik Eunwoo.

Mingyu berjongkok untuk mendekati Dahyun. "Kenapa bisa sampai ke sini? Apa kamu mau masuk? Di luar dingin," ujarnya yang di balas anggukan Dahyun sebagai jawaban.

Eunwoo yang tadinya mau pulang tidak jadi karena penasaran dengan gadis yang ia anggap memiliki gangguan itu sejak pertama kali bertemu.

Saat di dalam rumah yang suasananya cukup baik, membuat Dahyun sedikit tenang. Namun ia hanya diam saja karena Dahyun selalu seperti itu saat berada di tempat asing. Tapi ia beruntung ada seseorang yang mengenalnya meskipun Dahyun tidak tahu lelaki berbadan tinggi dan bergigi taring itu siapa. Di samping itu, ada orang lain yang memakai topeng monyet berdiri di belakang sofa panjang yang ada di hadapan Dahyun.

Halusinasi Dahyun muncul lagi, apa aku sedang ada di kawasan vampir? Tapi sejak kapan vampir dan siluman monyet berteman? Apa mereka baik? Atau jahat? Apa itu ada di cerita putri Cinderella?

Mingyu kebingungan dengan keadaan Dahyun yang terus menunduk dan terus menatap lantai dengan tatapan kosong. Gadis itu buruk sekali keadaannya. Ia beralih menatap Eunwoo dan kaget atas apa yang dilihatnya. "Sedang apa? Topengmu bisa membuat Dahyun takut."

Eunwoo menggeleng dan mengisyaratkan Mingyu untuk diam. Ia masih takut pada Dahyun.

"Eunwoo, kamu kan pintar. Pasti bisa ngobatin kaki Dahyun. Kasihan, lihatlah, kakinya berdarah."

Eunwoo juga melihatnya dan tidak ada pilihan lain, ia menyetujuinya. Dengan peralatan yang Mingyu siapkan, Eunwoo duduk di lantai dan membersihkan tanah yang bercambur darah kering di kaki gadis itu.

Eunwoo yang masih memakai topeng monyet itu telaten mengobati kaki Dahyun. Sesekali ia menengadah untuk melihat gadis yang duduk di sofa itu, gadis yang ternyata bernama Kim Dahyun itu hanya diam, hanya air mata yang mengatakan bahwa dia kesakitan.

Eunwoo mengambil tangan Dahyun yang meremas jarinya sendiri dan menuntunya ke bahu Eunwoo. "Kalau sakit, tekan saja bahuku, agar aku tahu dan lebih hati-hati."

Dahyun mengangguk. "Kamu siluman monyet yang baik. Vampir itu juga baik."

Eunwoo hanya terkekeh pelan di balik topeng monyetnya. Gadis yang polos.

❄️❄️❄️

═❖•Cinderella•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang