❄tujuh❄

189 38 0
                                    

Sabun pencuci piring memenuhi tangan Dahyun hingga sampai ke siku-siku. Baju gadis itu juga sudah basah, ia benar-benar payah dalam hal mencuci piring. Lantai juga sudah tidak kering lagi. Kalau saja Dahyun tidak berhati-hati, mungkin gadis itu bisa saja terpeleset.

Prang!

Dahyun membelalakan matanya kala piring yang ada dalam genggaman tangannya jatuh ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun membelalakan matanya kala piring yang ada dalam genggaman tangannya jatuh ke lantai. Piring itu sangat licin hingga Dahyun menjatuhkannya tanpa sengaja.

Dahyun memiringkan kepala dengan otak kecilnya yang sedang berpikir, terlihat jelas dari alis yang menyatu dan mulut yang maju. Itulah ekspresinya ketika sedang berpikir. "Mama tiri Cinderella marah pas Putri Cinderella ngelakuin kesalahan. Mama Hana juga bakal marah, dong?"

"Dahyun?" ujar Mama Hana yang ada di pintu dapur. Dan kini ia bisa melihat dapurnya yang rapi berubah menjadi kotor di bagian tempat pencuci. "Kamu apain dapur Mama? Itu nyuci piring sampai segitunya."

Dahyun membalikan tubuh hingga kakinya hampir menginjak serpihan piring yang pecah.

Mama Hana menarik tangat Dahyun agar menjauh dari serpihan berbahaya itu. "Kamu nggak apa-apa, kan? Makanya hati-hati. Perempuan itu nggak boleh ada goresan luka. Jelek nantinya, apalagi kalau sampai membekas."

Dahyun cemberut. Seharusnya Mama Hana itu marah-marah, bukannya malah perhatian seperti itu.

Dahyun tersenyum saat matanya menangkap keranjang yang isinya terdapat lima piring dan dua gelas. Ide brilianya cukup membantu.

Brak, prang, prang!

Mama Hana membuka mulut dan matanya lebar-lebar saat melihat kelakuan Dahyun. Keranjang yang berisikan piring dan gelas basah itu jatuh kelantai karena di tarik Dahyun.

"KIM DAHYUN! KALAU MAU NIAT NGERUSAK, MENDING KAMU DIEM AJA! SANA MAKAN, TIDUR, MAIN, GITU AJA TERUS SAMPAI BADAN KAMU SEGEDE GENTONG. UANG JAJAN KAMU, MAMA POTONG BUAT GANTI PIRING SAMA GELAS YANG KAMU PECAHIN!" Dada Mama Hana naik turun. Sepertinya anak tirinya itu benar-benar kerasukan. Buktinya, ia malah melihat Dahyun sedang tersenyum bangga seolah dia sedang mendapatkan hadiah atas kompetisi memecahkan piring dan gelas.

"Iya, nggak apa-apa, Ma. Maafin Dahyun. Tadi nggak sengaja," sesal Dahyun untuk memperdalam perannya.

"Nggak sengaja?" Mama Hana menggigir bibir bawahnya dengan mata terpejam. Ia sedang menahan diri agar tidak memakan anaknya sendiri. "Udah, sana. Mending .... Sekarang kamu mandi. Terus beli telur ke warung pakai uang kamu dulu. Jangan sampai telur-telur itu pecah. Kamu harus hati-hati."

Dahyun mengangguk. Ini yang ia mau. Udah kayak Putri Cinderella, kan?

Dahyun pergi mandi, sedangkan kekacauan yang gadis itu perbuat di bereskan oleh Mama Hana dengan dumelan yang tidak Dahyun dengar. Mama Hana harus sabar, untung dia sayang anak-anaknya. "Ya, Tuhan, sembuhkan Dahyun. Jangan sampai kerasukan lagi. Untung Tzuyu nggak kerasukan."

❄❄󾠶󾠶❄

═❖•Cinderella•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang