Graduations

93 12 0
                                    

Happy Readinggggg!!!!

-----

Aku berdiri dengan di hadapan semua orang, dengan balutan toga hitam yang melekat ditubuhku, mengangkat sumpah sebagai seorang dokter.

Acara demi acara berlangsung, sampai para Wisuda boleh mengahmpiri keluarga mereka.
Kulihat mama dan ayah yang tersenyum ke arahku, aku memeluk ayah dengan beberapa cairan bening mengalir.

"Selamat sayang, sekarang kamu udah resmi menjadi seorang dokter. Ingat jangan pernah pelit dengan ilmu yang kamu dapatkan beberapa tahun ini, bantu siapapun yang membutuhkan pertolonganmu!" Ucap ayah mengelus kepalaku.

"Ayah maafin aku, selama ini aku nyusahin ayah, dan terima kasih untuk semuanya." Ayah menggeleng mendengar ucapanku.

Aku beralih memeluk mama yang sudah menangis   "Kamu hebat sayang! Mama bangga sama kamu!" Ucapnya mencium pipiku.

"Maafin Sharen untuk semuanya ya ma, Sharen sayang mama sama ayah!"

Setelah sesi itu, aku tersenyum "yang lainnya dimana?" Tanyaku.

Yang bisa masuk ke dalam aula hanya orang tua, atau wali 2 orang, tidak bisa yang lain.

"Diluar sayang" ucap mama, lalu kami keouar dari aula dan kulihat beberapa banner disana.

Ada yang bertuliskan congrats bu dokter, itu dari dadas, iya ketujuh sahabatku. Mereka tidak bisa datang karena jarak, jadi memaksa Rizal membawa hadiah yang mereka berikan.

Dan 2 yang lainnya.

Aku memeluk kakak ku. "Selamat bocah yang udah jadi dokter!" Ucapnya, aku terkekeh pelan.

Lalu memeluk orang ter tengil yang sekarang menjadi kutub es. Dia mengelus pelan kepalaku lalu berkata "Ck orang udah lulus dari kemaren!"

Aku berdecak pelan, menanggapinya.

Lalu beralih ke kakak ipar, tante Rani juga Risa. Tidak lupa pula dengan keluarga Gerald yang ada disana minus Nadine karena gadis itu sedang berada di Cina.

"Gerald dimana?" Tanyaku pada mama.

"Dia ga dateng" ucap kakaku meledek, aku hanya mengerucutkan bibirku. Kulihat seseorang dengan pakaian sangat rapi dan bukket bunga ditangannya berjalan kearahku sambil tersenyum.

Aku memeluknya "Congratulatios on you graduate, success ok?" Ucapnya mencium keningku sekilas.

Yang lainnya berdehem, huh merusak suasana saja.

Kulihat Taekwang berjalan sambil nyengir kuda, dia membawa boneka khas orang Korea.

"Annyeong!" Ucapnya membungkukan badan ke keluargaku, aku hanya memutar mata melihatnya.

Keluarga ku mengangguk.

"Hei do-" ucapnya ku potong.

"Hei don't talking Korea!" Ujarku.

Dia tertawa lalu memberikan selamat dan hadiahnya. Setelah ini kami akan ke studio poto, lalu makan bersama di restoran yang sudah ayah booking.

Sharen Aninditha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang