Happy Readinggg!!!!
-----
6 tahun kemudian.....
Aku mengambil bekal yang baru selesai kusiapkan ke ruang keluarga, ku lihat Gerald yang sedang membenarkan letak topi Alea, sementara Gavin temgah sibuk dengan buku komik ditangannya.
"Gavin.. ayo siap-siap ini sudah siang!" Ucapku lembut mengelus kepala putra sulungku dari belakang sofa, Gerald yang melihat itu menatapku.
Sementara yang diapanggil masih saja asik dengan bukunya, Gerald terkekeh lalu berdiri dari jongkoknya dan mengambil komik itu dari tangan Gavin.
"Dad?" Tanyanya menatap tak suka pada Gerald, anak itu ajaib, dia sudah bisa membaca semenjak masuk ke taman kanak-kanak, dia pun sangat jenius sama speerti daddy nya.
"Aku tak akan membiarkanmu membeli benda ini lagi, jika kamu akan seperti ini pada mommy. Dia memanggilmu!" Ucap Gerald sambil sesekali menatap ke arahku.
"Ok i'm so sorry mom, and dad please!" Ucapnya merasa bersalah padaku, lalu meatap Gerald.
"Sst udah Ge kasih, ayo berangkat!" Ucapku pada mereka, lalu aku memasukan bekal Gavin dan Alea.
Oh. Alea adalah putri Nadine dan Ali, dia sangat cantik, wajahnya mirip sekali dengan Nadine, dia ada dirumahku karena saat ini orang tua nya masih berada di Kanada untuk urusan bisnis. Tadi malam dia dan Gavin menginap dirumah bunda, lalu tadi subuh pak supir mwngantarkan mereka kerumah karena katanya bunda baru ingat harus pergi ke luar kota.
Aku melihat mereka lewat kaca mobil Gerald, kulihat Alea yang menyandarkan kepalanya dibahu kecil Gavin, sementara anak lelaki itu kembali asik dengan komiknya, aku tak mengerti dia suka sekali membaca komik.
"Lea jangan jajan coklat, nanti papa Ali akan marah dan menyalahkan mommy Sharen, promise?" Ucapku yang langsung menerima anggukan dari gadis kecil itu.
"Alea mama dan papa baru kembali lusa kamu menginap dirumah kami tidak apa?" Tanya Gerald yang diangguki gadis itu, karena 3 malam ini dia menginap di rumah bunda, yang kadang bersama Gavin, atau bahkan kami berempat, sementara tadi bunda akan pergi ke luar kota.
Aku mengelus pipi Gavin dan berkata "Gavin habiskan bekalnya, ok?"
Dia mengangguk "Mommy akan ke Rumah Sakit?" Tanyanya yang langsung kuangguki "Ok berhati-hatilah!" Ucapnya datar, mencium tanganku dan Gerald diikuti Alea, lalu berjalan masuk ke dalam sekolah, dengan sebelah tangannya diganggam oleh Alea.
Gerald menggelengkan kepalanya seraya tersenyum geli melihat dua anak itu. Lalu dia meraih pundakku dan merangkulku masuk ke dalam mobil.
Aku kembali praktek di Rumah Sakit, hanya saja jadwalnya berkurang... awalnya aku praktek Fullday sementara sekarang hanya Senin, Selasa, dan Rabu. Hari Senin dan Rabu hanya sampai pukul 12, sementara Selasa dari pukul 2 sampai pukul 5. Tapi jika soal jadwal oprasi diluar praktek, tapi masih di hari yang sama.
"Sayang mau makan malam diluar?" Tanya Gerald ditengah perjalanan menuju ke Rumah Sakit, tempatku bekerja.
Aku menoleh "Boleh!" Jawabku seraya tersenyum, dia lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharen Aninditha (END)
Narrativa generaleSharen Aninditha Ibrahim putri dari keluarga Malik Ibrahim pengusaha ternama. Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan, tentunya. Dan ketika rasa nyaman hadir kembali, sesuatu yang sudah aku kubur memaksaku untuk melihat ke belakang. ia ha...