03.Berjuang atau Berhenti

24 4 3
                                    

"Gue cuma kasih tau. Antara berjuang atau berhenti itu keputusan lu."

       —🐼—🐼—🐼—

"Udah berapa lama chattan sama Reyhan? Dia ngerespon lu gak? Lu chatt apa aja ke dia?"-Fany yg melontarkan banyak pertanyaan ketika aku bercerita.

"Baru sebulan sih, terus responnya ya gitu."

"Gimana?"-Lisa

"Di bales sih, tapi tetep aja cuek. Susah, ga ngerti gue cara runtuhin dinding es di dalam dirinya Reyhan."

"Terus gimana? Lu masih mau ngejar dia?"-Dino

"Gatau bingung"

"Dulu ada juga yg pernah deketin Reyhan, tapi dia ga bisa terus-terusan sabar sama Reyhan dan ujungnya dia nyerah karena susah." Dino kembali menceritakan tentang Reyhan, Dino memang cukup tahu mengenai laki-laki itu.

"Gue cuma kasih tau. Antara berjuang atau berhenti itu keputusan lu, Nay."-sambung Dino

Bagaimana cara mencairkan hati Reyhan?

"Ohiya, Nay. Tanggal 20 Reyhan ulang tahun. Hmm, menurut gue sih lu kasih sesuatu gitu ya kali aja kalian jadi deket"-Dino

"Ada benernya juga lu, tumben hahaha. Makasih, Dino"

Aku akan menyisihkan sedikit uang jajanku agar aku bisa membelikan hadiah untuknya.

Kira-kira, barang apa yang di sukai Reyhan?

       —🐼—🐼—🐼—

Sore ini aku pergi ke sebuah mall untuk membeli hadiah ulang tahun Reyhan. Mall itu lumayan jauh dari rumahku, untungnya ada Dino yg berbaik hati menjemputku dengan mengendarai sepeda motornya untuk sampai kesana.

"Jam 8 malam, kalian harus pulang ya. Ohiya Dino, jagain anak tante ya. Gandeng tangannya, biasanya dia nyasar ke tempat yang dia suka. Kalo dia minta yg macem-macem jangan di kasih, nanti abis uang kamu di pake buat jajanin Nayra."-mama

"Iihh engga ya, Nayra ga gitu sih"

"Dasar anak kecil"-Dino memeletkan lidahnya seraya menjahiliku.

"Siap, tante. Nayra aku jagain kok, tenang aja. Pamit ya, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam"

Dino memang sudah dikenal oleh keluargaku. Dia memang sering ke rumahku untuk mengerjakan tugas ataupun hanya untuk bermain game dengan kakaku, Dicky. Kalo mereka berdua sudah bermain, rumahku mendadak berisik dan kamar kaka ku akan berantakan.

-all of outfit boys-

Disini semua perlengkapan laki-laki tersedia. Banyak sekali macam nya, sampai aku pun bingung karena semua pilihan disini sangat bagus.

"Dino, cowok tuh suka apa sih?"

"Kalo aku sih suka nya kamu"-Dino mencubit pipiku

Tukang gombal emang, ngefly? Gak mempan gitu doang mah, haha.

"Dih, gombal mulu dasar jones"

"Lah jangan salah, banyak yang ngantri jadi pacar gue. Perlu gue sebutin satu persatu? Kayanya gak akan cukup deh waktunya."

"Kepedean banget lu, wlee"-aku menjulurkan lidahku, dan mencubit tangannya.

"Hmm, menurut gue lu kasih dia tas kecil. Semacam model yang biasanya dia pake gitu, masa dia pake itu mulu."

"Oke, bantuin milih yaa"

Tas ransel kecil berwarna biru tua menjadi pilihanku. Aku segera mengantre di kasih untuk membayar tas tersebut.

Takdir SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang