04. Masih ingin berjuang

22 4 1
                                    

Hari ini tepat di ulang tahun Reyhan. Aku sudah mengumpulkan keberanian untuk bertemu dengannya.

Aku sengaja datang lebih pagi dari biasanya, karena kebetulan sekali akan ada tanding futsal di sekolahku hari ini, dan tentunya Reyhan sudah datang mempersiapkan diri dan tim nya.

Aku berjalan menuju kelasku. Melewati loker yang berada di sisi samping koridoor.

Deg!

Langkahku terhenti, Reyhan sedang berdiri di depan loker miliknya. Seperti sedang mengambil sesuatu.

"Hmm, hi, Reyhan!"

Ia menoleh sambil mengangkat alisnya seakan berkata 'kenapa?'

Aku menyodorkan sebuah kotak hadiah yang sudah ku persiapkan sebelumnya.

"Selamat Ulang Tahun, Reyhan"

Aku mengulurkan tanganku, namun Reyhan tak mengubrisnya.

"Makasih. Gue ga butuh dari lu, mending lu kasih ke orang lain" ucapnya dengan nada dingin dan tatapan penuh kebencian.

"Tapi kan gue ikhlas ngasih ini, terima!"

"Gue ga pernah nyuruh lu repot-repot kasih gue kado, gue juga bisa beli sendiri".

Reyhan meninggalkan ku, ia berjalan menuju kelasnya. Tubuhku terasa lemas dan ku rasa, air mataku sudah siap untuk keluar. Aku berlari menuju toilet. Untung saja kondisi saat ini masih sepi, hanya terlihat beberapa murid yg sudah datang.

Aku menangis lega di sana, menyumpah-serapahkan laki-laki itu.

Shit!

       —🐼—🐼—🐼—

Hari ini kami hanya belajar selama 3 jam saja, sisanya akan di adakan pertandingan futsal. Selama jam pelajaran berlangsung, aku hanya terdiam sejak kembali ke kelas.

Kini pelajaran ketiga pun usai, pertandingan futsal akan di mulai dan seluruh siswa-siswi berhamburan menuju lapangan untuk menyaksikan pertandingan itu.

Aku dan ketiga sahabatku juga ikut menjadi penonton di tribun.

"Reyhan tuh, semangatin lah". Fany mendorong bahuku pelan.

Aku hanya diam tak menanggapi perkataan Fany.

"Sariawan lu, Nay?"

Aku menggelengkan kepala

"Tadi kado nya di terima, kan?"

Lagi-lagi aku menggelengkan kepala dengan posisi yang menunduk.

"Lah serius? Njir jahat banget dong"

"Gatau lah, gue coba beliin dia minum aja deh pasti dia haus"

"Lah, lu masih mau berjuang? Padahal kan lu tau sendiri, Nay. Lu udah di kecewain sama dia"-Lisa

"Kecewa ya pasti, selagi ada cara lain gue akan terus berjuang semampu gue"

       —🐼—🐼—🐼—

Reyhan sedang berada di tepi lapangan bersama teman-temannya. Aku menghampirinya dengan sebotol air mineral di genggamanku.

"Reyhan!"

Pemilik nama itu menoleh dan menatapku dingin.

"Nih, gue beliin minum buat lu."

Reyhan hanya melihat ku sekilas tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Tak ada respon darinya.

"Mending buat gue aja"
Ucap salah satu temannya yg kemudian mengambil air mineral itu dari tanganku.

Aku masih berdiri disana, menatap Reyhan yang seperti tidak merasa bersalah dengan sikapnya padaku.

"Nama lu siapa?"
Tanya teman Reyhan yg tadi mengambil air mineral itu.

"Kinayra"

"Gue Gilang"

Aku tersenyum tipis, kemudian aku pergi berjalan ke tribun bergabung bersama sahabatku.

"Minumnya di terima sama Reyhan?"

"Gilang yang minum"

"Coba aja gue ikut, gue siram tuh mukanya Reyhan"-Lisa

       —🐼—🐼—🐼—

Dengan cara apa lagi agar aku bisa mencairkan dinding es di hatinya Reyhan? Apa yang membuat dia tertarik? Mendekati Reyhan yang sikapnya sangat dingin butuh perjuangan yang besar. Menanam rasa sabar jika saja sikapnya membuatku kesal.

Namun, aku masih tetap pada keinginanku. Memperjuangkan Reyhan sampai aku bisa. Aku tak tahu, bagaimana cara menghentikan rasa ini. Perasaan yang hanya ada pada satu pihak, bertepuk sebelah tangan, itu yang aku rasakan. Menyedihkan, bukan?

Jika kalian bertanya sampai kapan akan berjuang, aku hanya ingin memberitahu kalian bahwa perjuangan itu awal dari tercapainya keinginan. Jika aku tak bisa mendapatkannya, tak apa. Tuhan itu adil, mungkin saja dia bukan orang yg pantas untukmu dan Tuhan sedang mencarikan orang yang benar-benar tulus padamu.

       —🐼—🐼—🐼—

(Sorry jarang update, aku usahain sekarang bisa sering update lagi. Vote & koment dari kalian jadi sumber semangat buat aku. Tolong vote ya!)

Takdir SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang