08. Sudahlah, semua pasti berlalu

22 3 0
                                    

Tak ada permintaan maaf yang terucap darinya. Tak ada rasa bersalah dalam dirinya. Seolah semua terlewati begitu saja tanpa ada yang merasa kecewa.

Cukup tahu dengan sikapnya Reyhan. Aku akan belajar tidak peduli padanya dan semoga aku tidak membencinya. Ya, semoga saja.

Satu hal lagi, siapa pun nanti yang akan menjadi kekasihnya Reyhan, ajarkan dia tentang cara menghargai, tentang arti dari perjuangan, supaya nanti tidak ada yang di sia-siakan lagi dan tidak ada luka yang di perbuatnya lagi.

Semoga aku menemukan seseorang yang lebih baik dari Reyhan. Seseorang yang akan menjadi paragraf indah dalam ceritaku. Seseorang yang datang untuk mengobati luka lamaku. Seseorang yang nantinya akan menjadi tempat teduhku. Semoga Tuhan mengirimkan itu.

Hari ini tampak seperti hari-hari biasanya. Seperti biasanya kegiatan yang di lakukan anak sekolah, belajar. Pelajaran senibudaya yang menjadi pelajaran kesukaanku. Di mana aku bisa memainkan gitar dengan antusias bersama teman sekelasku. Apa lagi sekarang Bu Rena tidak bisa mengajar karena ada urusan penting, katanya.

Yang bisa memainkan gitar dalam satu kelas sekitar 6 orang, sisanya alat musik lain seperti piano, bahkan juga ada beberapa siswa yang memiliki suara merdu.

"Nay, maju lu ke depan kelas gitarin kita. Tuh Lisa udah maju."ucap Fany.

"Males, hehe."

"Kinayra, maju juga lu sini bareng kita."Ryan menghampiriku dengan gitar yang di bawanya.

Ia menarik tanganku ke depan kelas. Kemudian mengambil kursi bagian depan untukku. Ryan, Adi, Kinayra, Lisa, Dimas dan Alvaro yang ada di depan kelas dengan gitar yang berada di pangkuannya.

"Mau nyanyi lagu apa nih?"Tanya Dafa pada seisi kelas.

"Celengan Rindu."

"Hanya Rindu."

"Imagination."

"Orang Ketiga."

Kira-kira seperti itu lah request yang mereka sebut.

"Waduhh, orang ketiga cuy. Bahaya tuh, haha". Timpal Ryan yang membuat seisi kelas rusuh.

"Biar adil gantian aja, satu-satu dulu. Lagu pertama Celengan Rindu"

Ini gue serasa lagi konser.

Celengan Rindu-Fiersa Besari

-intro

Aku kesal dengan jarak
Yang sering memisahkan kita
Hingga aku hanya bisa
Berbincang denganmu di whatsapp

Aku kesal dengan waktu
Yang tak pernah berhenti bergerak
Barang sejenak
Agarku bisa menikmati tawamu

Inginku berdiri di sebelahmu
Menggenggam erat jari-jarimu
Mendengarkan lagu Sheila on7
Seperti waktu itu, saat kau di sisiku...

Dan tunggu lah aku disana, memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu, mengelilingi kota, menikmati surya perlahan menghilang

Hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu sambil mengirim doa
Sampai nanti sayangku...

-🐼-🐼-🐼-

"Lu masih marah sama gue, Nay?"Dino menghampiriku yang tengah merapikan buku ke dalam tas.

Takdir SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang