"Eummm...
Kringgg (bel masuk)
"Eh Van udah bel, gue mau masuk dulu,soalnya jamnya Bu Reni, gue takut dimarahin, bye", pamit Vanka dan langsung berlari menuju kelasnya."Eh tapi lo belom jawab pertanyaan gue", teriak Evan yang tidak digubris oleh Vanka.
Evan pun memasuki kelas nya sambil memikirkan kira kira jawaban apa yang akan dikeluarkan Vanka untuk pertanyaan tersebut.
Semenjak pertanyaan itu, Vanka jadi lebih jaga jarak ke Evan, karna ia takut jika nanti Evan menanyai hal itu, ia bingung harus menjawab apa.
"Van, kok lo sekarang jadi jauhan sih sama Evan, biasanya kek kucing sama tikus, marahan ya lo?", tanya Gina.
"Marahan? Engga kok, gue gpp, kan gue emang ga deket sama si Evan", jawab Vanka dengan wajah ketakutan.
Vanka memang belum cerita perihal ini ke sahabatnya, ia rasa ini bukan waktu yang tepat.
Pulang!
"Van pulang bareng gue yuk, sekalian ke mall, gue pengen beli sepatu, Gina juga ikut kok", ajak Micha.
"Yaudah gpp, yuk gue ikut", jawab Vanka
Dilain tempat.
"Woy Van, lo ga ada niatan buat beli sepatu basket baru? Bentar lagi kan ada sparing, gue pengen ngadem nih", tanya Nathan."Iya gitu Van, sekalian cuci mata", timpal Ethan.
"Yaelah, yaudah lah ayok", jawab Evan
Mall
"Vanka, menurut lo, bagus yang mana? Ini atau itu?", tanya Micha sambil menunjukkan 2 sepatu yang di tentengnya."Terserah sih, menurut gue bagus semua", jawab Vanka.
"Yaudah deh gue beli yang ini aja", ucap Micha sambil menunjuk sepatu putih yang akan dibeli.
SKIP
"Lo udah pilih? Buruan, capek gue", tanya Nathan."Udah ini, tinggal bayar, ribet amat idup lu, tadi lo yang minta kesini, bawel", jawab Evan.
"Wuihh tumben amat seorang Evan Reygan Stevano ngomong banyak, kesambet apa lo nying", cerocos Ethan.
"Najis lo", ketus Evan.
Evan dkk berjalan menuju kasir, dan melewati sepatu cewek, Evan pun tertarik untuk membelikan sesuatu untuk Vanka.
"Woy kesini dulu bentar, gue mau cari sepatu buat calon gue", ajak Evan.
"Siapa calon lo?", tanya Nathan.
"Yaelah masa lo ga tau sih than, si Evan kan lagi ngincar Vanka, gimana sih lo", jawab Ethan.
"Oh iya juga ya, gue lupa, maapkeun ayahanda", ucap Nathan.
"Jijik gue denger nya", ketus Ethan dengan suara geli.
"Bacot lo semua, gue udah kelar milih sepatu nih, woy duoThan lo denger gue ga si", panggil Evan.
"Iya iya denger gue", ucap DuoThan sambil menuju ke tempat Evan.
Evan dkk pun membayar sepatu yang dia beli.
KASIR
"Eh Van, itu bukannya Nathan ya", tanya Gina kepada Vanka."Eh itu juga ada Ethan", tunjuk Micha.
"Kalau ada Ethan, Nathan berarti Evan juga ada dong", ucap Gina.
"Gatau ah, bodo amat", jawab Vanka cuek.
"Eh mereka kesini", ucap Micha.
"Eh Evan ketemu gebetan nya nih", ucap Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanka Story
Teen FictionPROSES REVISI [on going] Awalnya hari-hari Vanka baik-baik saja, apalagi semenjak mengenal Evan hari-hari nya menjadi lebih berwarna. Tetapi hanya karna satu kejadian singkat, mengharuskan keduanya untuk berpisah. Hal itu tentu membuat Evan cukup st...