Alien

81 45 1
                                    

Sesampainya Vanka dirumah, ia tidak melihat bunda nya, dirumah hanya ada pembantu nya bi Rina.

"Assalamualaikum", ucap Vanka sembari masuk ke rumahnya.

"Waalaikumusalam non, udah pulang ya non?", tanya bi Rina basa basi.

"Iya bi, bunda mana ya bi?", tanya Vanka.

"Nyonya lagi keluar non, jenguk tetangga sakit", jawab bibi.

"Oh yaudah bi, Vanka ke kamar dulu, assalamualaikum", pamit Vanka.

"Iya non, waalaikumusalam", bibi.

Vanka naik ke atas kasur queen size nya, ia membuka ponsel nya, membuka aplikasi Line, yang banyak sekali notifikasi dari grub nya.

VaChaNa

GinaChaera.
Woy Van, gimana sih lo, malah
pulang duluan, kata nya mau ngikutin
Si Michel-_-
Michaella Vanessa
Iya ih, Vanka ga seru.
Mentang² pulang dianter doi, jadi
ga jadi ngikutin gue_-
VankacTiffany
Eh maaf guys,gue lupa:(
Apaansih cha, gue ga punya doi
-_-
GinaChaera.
Maafin ga ya, gimana cha menurut lo
maafin ga?
Michaella Vanessa
Maafin aja lah, tapi ada 1 syarat
Lo harus nraktir gue sama Gina
Besok.
VankacTiffany
Yaudah iya deh
Btw main kuy kerumah gue
gabut nih
GinaChaera.
Yaudah oke, gue juga gabut
gimana Cha,
Michaella Vanessa
Yaudah gue ikut
tpi gue ga tau rumahnya Vanka
lo bisa ga jemput gue dirumah:)
GinaChaera.
Yaudah iya, buruan siap² lo.
Michaella Vanessa.
Ok.

30 menit kemudian.
Ting tong (suara bel rumah Vanka)

"Bentar non, bibi aja yang bukain", ucap bi Rina.

"Yaudah bi", jawab Vanka sambil membaca novel di ruang tamu.

"Eh neng Gina, apa kabar neng? Mau cari non Vanka ya?", tanya Bi Rina bertubi-tubi.

"Baik kok bi, bibi sendiri gimana? Iya bi mau cari Vanka", Gina.

"Alhamdulillah baik neng, yaudah ayuk neng masuk", ajak bibi.

"Iya bi, ayo cha", ajak Gina.

"Non, dicariin neng Gina", ucap bibi.

"Oh iya bi, makasih", jawab Vanka.

"Woy dari mana aja lo, ngapain ga ikut gue tadi, gue kan jadi nyamuknya Micha sama Ethan, gila lo Van, tega bener jadi orang", omel Gina.

"Yaudah gue lupa, abisnya Evan bikin badmood mulu, kesel gue jadinya, maapin lah ya, yaudah pindah ke kamar gue aja yuk", ajak Vanka.

Kamar Vanka
"Evan mulu lo, lama lama suka baru tau rasa lo", ucap Micha
"Yeee apaansih lu, gak, gue ga suka Evan", jawab Vanka
"Iya, hari ini lo boleh bilang gini, awas aja lo ntar kalo suka Evan, gue toyor lo pake panci pink nya bi Rina", cerocos Gina
"Bodo amat", ketus Vanka
2 jam mereka habiskan untuk saling curcol.

Ting tong
"Bi tolong bi, bukain", teriak Vanka.
"Iya non"

Bi Rina pun membuka pintu nya, muncullah seorang pria yang tampan dan tinggi.

"Assalamualaikum, Vanka nya ada?", ucap orang itu sambil mencium punggung bi Rina.

"Waalaikumusalam den, non Vanka ada, aden siapa nya non Vanka ya? Kok bibi ga pernah liat muka aden?", tanya bi Rina.

"Iya bi, saya calon pacarnya Vanka, doa in ya, moga aja Vanka mau sama saya", jawab Evan

"Ohh ganteng pisan ini, non Vanka beruntung banget disukain sama aden, yaudah den yuk masuk aja", ajak Bi Rina.

"Iya bi, makasih", ucap Evan yang di jawab dengan anggukan oleh Bi Rina.

"Non dicariin calon pacar nya non Vanka", ucap bibi di depan pintu kamar Vanka.
Vanka yang kaget pun langsung membuka pintu.

"Calon pacar? Siapa bi?", tanya Vanka penasaran. Micha dan Gina yang juga kepo pun mengikuti Vanka dari belakang.

"Bibi ga tau namanya non, orangnya teh ganteng pisan, cocok sama neng geulis", jawab bi Rina dengan bahasa Sunda nya.

"Oh yaudah bi, Vanka turun", pamit Vanka

"Siapa Van?", tanya Micha

"Ga tau gue, turun aja yuk", jawab Vanka.

Ruang Tamu

Vanka Pov
Vanka melihat seseorang yang duduk di sofa ruang tamu rumahnya, orang itu tampak fokus dengan ponselnya, yups Vanka mengenali orang tersebut, orang tersebut ternyata adalah Evan Reygan Stevano. "Ngapain lo disini?", tanya Vanka cuek.

"Lo lupa apa gimana sih, kita kan tadi udah janjian jam 5 sore, gimana sih lo", jawab Evan. Vanka menepuk jidatnya dan mengumpat lelaki tersebut.

"Aduh Vanka, kok lo bisa berurusan sama ni alien", umpat Vanka kecil tetapi Evan masih bisa mendengarnya.

"Apa lo bilang? Lo ngatain gue alien?", koreksi Evan.

"Iya emang napa? Ga boleh? Suka suka gue dong mau panggil lo apa", ucap Vanka.

"Yaudah mulai sekarang gue panggil lo 'sayang' suka suka gue dong mau panggil lo apa", ucap Evan seenaknya.

'mampus lo, kena omongan sendiri kan, aduh Vanka bego banget sih lo jadi orang', batin Vanka.

"BODO AMAT GUE GA PEDULI", ketus Vanka kesal.

"Yaudah buruan siap siap gih", suruh Evan.

"Ogah ngapain gue pergi sama lo, dasar alien kesasar", tolak Vanka.

"Gimana sih, gue udah jauh jauh kesini juga", keluh Evan.

"Gue ga nyuruh lo kesini ogeb", koreksi Vanka.

"Oke gue mau pergi, asal Micha sama Gina juga boleh ikut", ucap Vanka mantap.

"Apaansih kok gue dibawa bawa ntar yang ada gue jadi nyamuk nih", jawab Gina.

"Bodo amat, pokoknya lo berdua harus ikut gue", ucap Vanka bulat.

"Yaudah iya mereka boleh ikut", pasrah Evan

Mobil Evan
"Oke kita mau kemana?", tanya Evan
"Ke toko buku aja, gue mau cari novel", jawab Vanka yang diberi anggukan oleh Gina dan Micha.
"Oke", jawab Evan

Toko Buku
"Lo ga ada niatan beliin gue novel gitu?", tanya Vanka kepada Evan.

"Yaudah lo mau novel apa? Gue beliin", jawab Evan.

"Beneran? Ga boong kan? Gue beli 3 ya?", tanya Vanka sekali lagi.

"Iya sayang ga boong, terserah kamu mau beli berapa, beli 50 aja gapapa kok, asal kamu seneng", jawab Evan.

Deg!

Pipi Vanka memerah mendengar ucapan Evan barusan, jantung Vanka seperti sedang disco.

"Paan sih lo, lebay", jawab Vanka sambil membuang muka.

"Pipi kamu kenapa kok merah begitu? Salting ya?", goda Evan.

"Ga apaan sih lo", jawab Vanka kesal.

Vanka pun memulai aksinya dalam memilih buku. Setelah itu Evan membayar semua buku yang Vanka beli, Vanka membeli 5 buah buku novel. Akhirnya Evan mengantarkan Vanka dan teman² nya pulang.

+
+
+
+
+
+
Jangan bosen ya guys:)
Salam dari EvanKa.<3
:)

Vanka StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang