Surprise!!

48 16 1
                                    

Sore.

Huek...huek....

Vanka langsung berlari menuju kamar mandi di kamarnya.

El yang mengetahui istrinya muntah-muntah langsung terbangun dari tidurnya dan bergegas menuju istrinya.

"Kenapa? Udah ayo kita mandi, habis ini kita periksa." Ucap El tegas.

"Gapapa kok, paling cuma kecapean."

"Tadi katanya kalau sore masih mual-mual mau diperiksa."

"Iya deh iya, aku mandi sekarang. Kamu mandi di kamar mandi bawah aja sana."

"Kenapa ga mandi barengan aja? Biar cepet." Usul El.

"El, kamu mau aku lelepin di bathtub biar mati?" Ucap Vanka marah.

"Heh! Gaboleh gitu sama suaminya. Kamu ini berdosa banget." Ucap El dengan nada pura-pura marah.

"Biarin, kamu ngeselin. Sono mandi, bau tau." Usir Vanka.

"Ih bau-bau gini juga tadi kamu enak enak aja tuh tidur dipelukan ku." Ucap El mengejek.

"Kamu bisa diem ga si! Mau aku timpuk lu?" Ucap Vanka menahan amarahnya.

"Kalau ditimpuknya pake bibir mau mau aja sih." Jawab El watados.

"Sini, aku timpuk pake ketek." Ucap Vanka sambil mendekat kepada El.

"Heh jangan, kamu belum mandi. Mandi dulu." Ucap El yang perlahan menjauh dari Vanka.

"Biarin, biar kamu pingsan." Jawab Vanka sambil mengejar suaminya itu.

Alhasil mereka kejar kejaran sampai pada akhirnya, El memilih untuk mengalah.

Setelah Vanka dan El mandi, mereka langsung bergegas menuju rumah sakit.

"Mau ngapain?" Tanya seorang lelaki muda yang sepertinya seorang dokter.

"Mau beli cilok dok." Ucap El ngasal.

"Oh, yasudah saya kira mau beli permen. Soalnya saya jualan permen, bukan cilok." Ucap dokter itu.

"Apaan sih kalian, mau periksa dok. Saya akhir-akhir ini suka mual dok." Ucap Vanka kepada dokter itu.

"Kalau suka sih terusin aja lah." Jawab dokter itu dengan watados.

"Dokter mau saya pecat?" Tanya El.

"Pecat aja, orang saya ga kerja disini kok." Ucap pemuda itu dengan santai.

"Loh, gimana sih. Sebenernya situ siapa?" Geram Vanka.

"Mau kenalan neng? Boleh atuh. Saya Alister Reygan anaknya Dr. Reygan." Jelas Alister.

"Ini istri gua, jangan macem macem lu. Jadi Dr. Reygan dimana?" Tanya El kesal pada pemuda itu.

"Lagi ke kamar mandi, sabar dikit napa." Ucap Alister.

Mereka menunggu Dr. Reygan sebentar. Lalu, seorang dokter dengan jas putihnya datang menuju ruangan itu.

"Pasien bernama Jevanka?"

"Ya betul. Loh, om Rey?" Ucap Vanka terkejut.

"Wah Vanka, apakabar kamu?"

"Baik om. Om sendiri gimana?"

"Alhamdulillah saya juga baik."

"Alister anak om ya? Kok saya gatau ya?"

"Bentar, tunggu. Kok gua berasa jadi orang bego si. Kalian itu udah kenal?" Tanya El menyela pembicaraan Dr. Reygan dan istrinya.

"Dr. Reygan ini papa nya Evan sama Alister." Jelas Vanka kepada suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vanka StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang