Part 15

667 71 30
                                    

Peak Guno house

"Sayang...." Panggil Peak. Guno pun langsung menghampiri sang suami. "Kenapa hm?" Tanya Guno yang sambil merapihkan seragam yang dikenakan oleh Peak. "Aku ada urusan, jadi kamu perginya sama Mahiro saja ya." Kata Peak.

Mendengar appanya tak ikut, membuat Mahiro merajuk."Appa kenapa??? Ayo ikuttttt. Masa Mahiro doang yang dateng gak sama appa." Kata Mahiro sedih. "Hiro sayang, kan disana banyak samchon dan immo, ada Dongpyo dan Jinwoo juga. Jadi kamu gak sendirian cinta." Ucap Peak lembut, sambil mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Mahiro.

"Tapi appa..." Sebelum menyelesaikan ucapannya. Peak mencium kening Mahiro. "Dengar jagoan appa. Appa sudah sering bekerja keluar ninggalin kamu dan Eomma. Jadi, anak appa sudah besar, sudah bisa appa tinggal. Jangan pernah merasa kamu sendiri sayang. Teman kamu bukan cuman appa dan Eomma. Bertemanlah dengan Dongpyo, dengan Eugene dan Jinwoo juga ok." Kata Peak lembut sambil mengusap rambut Mahiro.

Mendengar perkataan Apaanya, membuat Mahiro diam dan mengangguk kepalanya.

Setelah pamitan, Mahiro langsung memeluk Guno kencang.

"Anak Eomma kenapa hm?" Tanya Guno. Mahiro tidak menjawab, ia hanya menangis. Guno yang paham pun tak bertanya lagi.

Mahiro berbeda dari anak sebayanya. Ia memiliki kemampuan dapat melihat masa lalu, masa depan dan membaca pikiran orang lain. Dan saat sebelum Peak pergi, Mahiro sudah merasa tak enak. Ia merasakan akan kehilangan Appanya untuk selamanya.

"Mahiro, Eomma gak tau Mahiro baca atau lihat apa. Tapi yang Eomma ingin katakan yaitu. Appa dan Eomma tidak pernah meninggalkan Mahiro sendirian. Kami sudah berjanji menjaga kamu sampai kamu punya cucu nanti. Ayo, jadi jagoan Eomma yang hebat." Kata Guno sedih. Pasalnya, jika sang anak udah begini. Pasti suatu hal yang buruk akan terjadi.

Setelah mendengar perkataan Guno, Mahiro langsung melepas pelukannya dan menuju ke kamar mandi.

Guno mengambil hp nya dan menghubungi seseorang.

"Bunda, ini Guno. Bunda bisa tolong Guno?"

"..."

"Tolong bilang ayah agar mengawasi Peak. Karna Mahiro sudah merasakan hal buruk dengan tugas Peak kali ini."

"..."

"Iya bunda. Guno juga khawatir sama Peak. Makasih ya bunda."

"..."

"I Love You too mommy."

Setelah itu Guno langsung kekamar Mahiro.

"Hiro sayang sudah mandi?" "Sudah Eomma." Sahut Mahiro lesuh. "Baby... Yasudah, abis itu kita beli hadiah buat adik Eugene ya." Kata Guno sambil mengelus lembut rambut Mahiro. "Yes Mommy".

Setelah semua siap, Guno dan Mahiro langsung pergi beli kado buat Eugene.

_______________________________

Seodam House

"YAK KIM SEOBINN..." Teriak Midam. "Kenapa sih yang???" Tanya Seobin heran. "Kita mau ke bday bocah umur 5 tahun, bukan ngelayat orang meninggal. Kenapa harus suram banget sih warna bajunya." Kata Midam kesal.

Gimana gak kesal, baju Seobin serba hitam, dengan pakaian yang lusuh.

Wonjin yang ada didekat Midam pun hanya menggeleng heran. Heran aja gitu sama seniornya satu ini. Ada gitu ya orang kok bobrok banget.

"Yaudah ku ganti..." Kata Seobin langsung masuk kamar dan mengganti bajunya.

"Hyung kok sabar banget sih sama Seobin hyung?" Tanya Wonjin heran, kalau Wonjin punya pasangan kayak Seobin hyung, otomatis dia akan langsung minta putus. Untung kesayangannya Hyeongjun gak kayak gitu.

MOMMY? || Yuri X BaekjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang