☆Three☆

343 43 9
                                    


Pokoknya aku ingetin ya, mohon maaf seandainya gak semua komentar bisa dibalas.
Harap jangan kendor buat ramein cb author pake komentar kalian ya.??

Karena kalo lagi badmood buat Up komen2 kalian itu bisa jadi moodboster loh..
Simpel koq kalo jadi pembaca sama suporter yang baik itu..
Cukup tekan bintang sama komentar yang mendukung.

Happy Reading...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Loe doyan apa laper sih Ya', makan sampe segitunya.." tegur Dafi sembari memperhatikan cara makan gadis dihadapannya yang seperti orang kelaparan.

"Hehee.. ini efek laper aja koq." Sahut Yara setelah menelan makanan dalam mulutnya.

Dafi hanya menyunggingkan senyum tipis menanggapi jawaban Yara.

"Oh ya, soal tadi thanks ya udah bantuin gue dari dua cewek rese itu.." Ujar Yara.

"Sama2.."

"Yaudah, gue mau langsung kekelas aja kalo gitu." Pamit Yara, beranjak dari duduk.

"Eh bareng aja gimana.??" Tawaran Dafi menghentikan langkah kaki Yara.

Yara merasa heran dengan tingkah cowok yang sejak tadi berlagak so' kenal itu.

'Waahh nih cowok kayaknya gak beres deh.. Hmmhh gak bakalan bisa deh loe bikin gue luluh pake cara ginian' batin Yara dengan pandangan menyelidik kearah Dafi.

Feelingnya mengatakan agar berhati2 dengan cowok jaman sekarang, termasuk Dafi. Seperti yang dipesankan Opa pagi tadi.

"Eee.. gak usah. Gue.. mau ketoilet dulu soalnya. Udah, loe duluan aja deh pokoknya ya.??" Tolak Yara sebisa mungkin.

"Oh gitu. Yaudah gak papa.. kan toiletnya deket sama kelas, jadi kenapa gak sekalian aja kita jalan kesananya..?" Terang Dafi.

"What..!!" Suara melengking ala Yara membuat Dafi tutup telinga.

Dafi mengepalkan kedua tangannya, meniupnya, lalu Ia gunakan untuk mengusap telinga yang berdengung karena ulah Yara. Tapi belum sempat dengungannya mereda, Yara kembali melanjutkan ucapannya dengan suara tak kalah nyaring.

"Loe mau ngikutin gue sampe toilet gitu maksudnya.?! Oh no..! Jangan berani macem2 ya sama gue, cuma gara2 gue mau makan bareng sama loe disini.!"

Dafi mengedarkan pandangan kesekeliling. Mata yang biasanya menatapnya penuh kagum, detik ini berubah menjadi tatapan horor. Mereka semua heran, karena baru kali ini ada siswi yang berani bicara dengan lantangnya pada seorang Dafi. Yang notabene nya adalah famous sekolah, sekaligus putra dari pemilik sekolahan. Walaupun tak semua tau tentang fakta kedua mengenai Dafi.

"Ya'..! Jadi cewek jangan galak-galak amat napa..?? Gak mungkinlah seorang Dafi mikir kayak gitu." Sahut Dafi dengan suara lantang mengimbangi suara Yara.

'Oohh jadi namanya Dafi...' batin Yara.

"Mentang2 gue ngaku gue cowok paling ganteng, fikiran loe jadi kemana2." Gumam Dafi pelan.

Twins Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang