☆One☆

517 47 10
                                    


Happy Reading...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hei..! Awas kamu ya, liat nanti pembalasan dariku..!" Seru anak laki2 dengan baju dan wajah yang belepotan coklat.

Semua itu dikarenakan ulah dari gadis kecil yang tengah membawa sepotong kue ditangannya.

"Hahahaa... gak akan kena..! Sini kejar kalo bisa.. Hahahaaa.." ledek gadis itu sambil terus berlari.

Gelak tawa dari gadis kecil itu membuatnya semakin bersemangat untuk mengejarnya meski sebenarnya ia sudah lelah.

"Hei, jangan pergi..! Waah kamu curang banget. Mainnya sembunyi2.."

Anak laki2 itu berhenti berlari setelaj melihat seorang pria tampan berjalan kearah gadis kecil yang ia kejar.

"Sayang... ayo pulang.. Mau sampe kapan disini..??" Ajak laki2 itu.

Tampaknya Ia adalah seorang Papa muda.

"Yaahh Papa... aku masih mau disini. Lagi main juga sama anak itu." Putrinya menunjuk kearah anak laki2 yang menatapnya lekat.

"Siapa dia..?? Kamu kenal.?" Tanya pria itu pada putrinya.

"Gak Pa.. tapi aku lagi main sama dia." Ujar putrinya yang mendongak menatapnya dengan memasang wajah imut.

Sangat menggemaskan.

Ia tersenyum melihat betapa lucu wajah putrinya itu. Ia mengambil sapu tangan dari saku celananya, lalu berjongkok dan mengelap tangan putrinya dengan sayang.

"Bisa minta dia kesini..??" Ujar Papanya setengah berbisik.

Putri kecilnya mengangguk cepat lalu berlari kearah anak laki2 tadi. Mereka tampak membicarakan sesuatu sebelum akhirnya anak laki2 itu menurut saat putrinya menarik tangannya dan berjalan menuju kearahnya berjongkok.

"Hai.. siapa nama kamu.??" Tanyanya ramah pada anak lugu dihadapannya.

"Dafisan, Om.." jawabnya.

"Muka kamu jelek gini, pasti gara2 anak Om ini ya..??" Tanyanya seraya melirik kearah putri kecilnya, lalu membersihkan wajah anak itu dengan sayang.

"Bukan aku Papa.. tapi tangan aku.." sahutnya santai.

"Hmmhh.. iya tangannya nakal ya..?" Jawabnya dan dijawab dengan kekehan kecil.

Laki2 itu kembali berdiri dan menyerahkan sapu tangan pada anak itu.

"Ini sisanya kamu bersihin sendiri ya.??" Anak itu mengangguki ucapannya patuh.

"Kamu diem aja, kenapa.??" Tanyanya penasaran.

"Gak papa Om. Saya cuma seneng karena ketemu sama Om. Daritadi saya liatin Om baik banget dan sayang sama anak2 dipanti ini." Ujarnya tanpa malu.

Rupanya dibalik wajah lugu dan polosnya, anak itu lantang juga kalau bicara.

Belum sempat memperkenalkan diri dan juga putrinya, tiba2 seorang laki2 berpostur sedikit berisi dan tegap mendatangi mereka. Dari beberapa helai surai putih yang ia miliki, Dafi bisa menilai kalau dia itu pasti Ayah dari laki2 baik yang ada dihadapannya saat ini.

Twins Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang