☆Five☆

283 39 11
                                    


Happy Reading...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Para murid SMA Jakarta pagi itu tampak antusias membicarakan tentang kehadiran murid baru, lagi. Baru tiga hari sekolah itu dimasuki duo Casandra, hari ini akan ada lagi sosok baru yang bergabung dengan mereka.

Duo Casandra yang berangkat kesekolah bersama dengan Sandipun memasang wajah bingung ketika mendapati lorong sekolah yang padat. Siapa lagi kalau bukan mereka yang berkerumun dan berrebut untuk melihat orang yang akan keluar dari ruang kepsek.

Dari yang didengar oleh telinga ketiga saudara itu, ada yang mengatakan kalau murid baru itu memiliki wajah dan postur layaknya model sampul majalah. Ketampanannya tak jauh beda dengan Dafi, sang bintang sekolah. Akan tetapi yang satu ini berbadan lebih tinggi daripada Dafi. Tapi meski begitu, masih banyak dari mereka yang tetap mengelu-elukan seorang Dafisan Narayan.

Dafisan.

Dafisan...

Rasa2nya Yara pernah mendengar nama itu. Tapi kapan, dan dimana.?

Yara memasang wajah serius karena berfikir keras dengan jawaban dari pertanyaannya. Tanpa ia sadari, langkahnya bergerak menjauh dari kerumunan dan meninggalkan Sandi serta Tiya yang masih berada disana. Otaknya terus berputar mengingat2 nama Dafisan dengan menyebutnya berkali2.

"Dafisan,, Dafisan,, Daf___

"Yaaaa' awaaasss.!!"

Yara mematung ditempatnya saat ia lihat seseorang berlari kearahnya dan...






Grubh!

Yara hanya memejamkan mata karena  yaris saja ia terkena lemparan benda bulat yang kini berada dalam tangan seseorang.

"Hosh hosh hosh.. Syukur deh gak ngenain kepala loe.." ujarnya kemudian dengan nafas tersengal2 akibat berlari.

Suara yang beberapa hari ini tak asing bagi Yara membuatnya membuka kedua matanya yang terpejam. Dan betapa terkajutnya Yara ketika tebakannya benar.

"Dafi.. Jadi loe yang nglempar bola dan nyaris kena gue.?!" Pekiknya.

Cowok dihadapannya yang bernama Dafi itu hanya menunjukkan cengirannya.

"Heheee... sorry.. Tapi gue dateng pada waktu yang tepat kan,, jadi bolanya gak jadi ngenain loe deh.." ujarnya santai.

"Woi Dafisan..!! Ayo lanjutin lagi, keburu bel masuk nih.. tanggung..!" Teriak salah seorang siswa yang berada dilapangan bersama siswa lainnya.

Dafipun menoleh dan mengisyaratkan dengan tangannya 'sebentar lagi.!'

Tapi tiba2 Yara menarik tangan itu dan membuat Dafi sedikit terkejut dan kembali menghadapnya.

"Ehh... kenapa..? Ada apa.?" Tanya Dafi dengan tatapan heran karena yang menarik tangannya itu diam dan menatap lekat kearahnya.

Gadis dihadapannya itu seakan menelisik setiap inchi wajahnya. Dan jika Dafi boleh katakan, itu membuatnya sedikit ner-veus.

'Gimana gak nerves, loe pada gak liat sih gimana cara dia mandang muka ganteng gue yang langka ini..' _Dafi.

'Kenapa gue baru sadar sih, kalo noh cowok mirip sama Papa..' batin Yara.

Twins Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang