☆Eight☆

272 32 23
                                    


HAPPY NEW YEAR READERS
Rabu, 01 Januari 2020

☆☆☆☆☆


Happy Reading^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bughh

Karena bola, Yara terjungkal dari tempat duduknya kebelakang sehingga pantatnya mengenai lantai lebih dulu.


"Yara..!!!" Pekik Dafi, Tiya, dan Sandi bersamaan.

Sementara orang yang mereka teriaki namanya itu masih sibuk memegangi kepalanya yang terasa berdenyut gara2 bola.

Tanpa basa basi, Dafi yang sudah sampai lebih dulu karena berlari segera berjongkok untuk menopang tubuh Yara yang masih terduduk. Detik setelahnya, Sandi dan juga Randa sudah bergabung disana.

"Yara.. loe gak papa kan.??" Dafi memastikan.

Raut cemas diwajahnya tak bisa ia sembunyikan saat melihat kening Yara yang merah keunguan atau biasa disebut memar.

"Ya ampun, Yara.. itu pasti sakit  bangett." Ucap Tiya yang tak kalah khawatir.

"Gak koq, gak papa. Gue kuat." Ujar Yara so', padahal kepala berasa mau petcahh.

"Mending kita bawa Yara ke UKS secepetnya deh, biar segera diobatin." Saran Randa cerdas.

"Oh iya, gak kepikiran gue. Bener tuh kata Randa, kita bawa Yara sekarang aja yuk." Ujar Sandi yang baru menyadari kebodohannya.

"Sodara gue satu ini emang udah bodo dari lahir.." Gumam Yara pelan dengan tangan yang masih memegang kepala.

Melihat kondisi Yara yang semakin pusing, Dafipun segera menengahi perdebatan mereka.

"Udah, loe semua gak usah ribut2 gitu. Biar gue yang bawa Yara ke UKS." Putusnya kemudian.

Bukan hanya Sandi, Randa, dan Tiya yang ribut mengenai Yara. Melainkan beberapa murid yang mengerumuni mereka juga terdengar saling berbisik-bisik tetangga.

Sebagian besar dari mereka merasa cemburu karena sang idola memilih murid baru seperti Yara. Tapi, apalah daya mereka sebagai fans Dafi. Asal yang Dafi pilih itu baik, merekapun akan mendukungnya. Assegh, fansnya Dafi baek ♡. Ditengah para murid yang berkumpul untuk menyaksikan, disana juga ada si murid baru yang konon katanya bernama Gio. Akan tetapi karena belum begitu tau situasi yang ada, Gio hanya mengikuti alur cerita yang ada.

Tak ingin memperdulikan mereka semua, Dafipun menggendong Yara ala bridal dan bergegas menuju UKS. Dan satu lagi, sebelum pergi Dafi sudah mengintrupsi agar tidak ada yang perlu ikut dengannya. Karena Dafi sendirilah yang akan mengurus Yara disana.

'Tuh cowok kayaknya gue pernah kenal deh.. tapi dimana ya.?' Batin Gio.

"Gi.." (bacanya Ji, jangan lupa)

Panggilan seseorang menyadarkan Gio dari lamunan singkatnya karena sibuk memeperhatikan Dafi yang semakin jauh.

Gio menoleh. "Ehh iya, San."

Twins Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang