1.8

115 21 1
                                    

Semua orang terdiam tanpa terkecuali. Leeteuk mengetuk-ngetuk meja dengan tangannya. Matanya sangat tajam ketika melihat satu persatu adik-adiknya. Sedangkan adik-adiknya malah duduk diam seperti patung.

"Kenapa harus kita ikut-ikutan disalahin? Kan kita tidak bikin masalah!". Bisik Kangin pada Shindong.

"Iya hyeong, aku juga bingung dengan situasi sekarang!! Namun kita harus apa coba? Sudah takdir hyeong!". Jawab Shindong juga berbisik pada Kangin. Namun bukankah mata Leeteuk picik?

"Yakk jangankan kalian aku saja bingung kenapa aku juga ikut-ikutan disini?". Bantah Heechul merasa kesal.

"Diam! Atau jika hyeong yang bertanya". Bentak Leeteuk tegas. Baru kali ini Leeteuk membentak adik-adiknya. Mungkin yang kemaren-kemaren terlalu dimanjakan maka jadinya gitu. Tentu saja Kangin dan Shindong mengangguk pelan. Heechul? Iih bahkan dia itu meniru-nirukan ucapan Leeteuk sejak tadi.

"Kalian tau, kenapa kalian semua tidak hyeong bolehkan makan malam ini?".  Tanya Leeteuk dengan ekpresi yang marah.
Semuanya masih terdiam kemudian Eunhyuk mengangkat suaranya.

"Maafkan aku dan Donghae hyeong! Kami benar-benar minta maaf dan kami tidak akan mengulangi lagi. Kita berjanji kita akan berdamai". Eunhyuk memberi Leeteuk tampang sedihnya. Disisi lain Donghae malah menatapnya dengan penuh kemarahan.

"Yaa Eunhyuk! Kenapa kau membawa namaku? Aku sama sekali tidak bersalah kecuali kau! Dan siapa yang akan berdamai denganmu haa??". Donghae mengertakkan gigi-giginya,  membuat kemarahannya semakin nampak. Semua orang termasuk Heechul menatap Donghae dengan penuh rasa tidak kepercayaan dan melototinya termasuk Eunhyuk sendiri.

Donghae langsung tercenggang ketika dia sadar. Kemudian Donghae tertawa cengingiran ke arah Leeteuk sambil mendekati Eunhyuk kemudian merangkulnya cepat. Eunhyuk tentu saja terkejut.

"Hehe iya nih hyeong, aku dan Eunhyuk sudah baikan kok tadi, jadi hyeong jangan khawatir lagi. Tidak ada permusuhan dan tidak ada problem lagi bagi kita kok hyeong. Semuanya sudah clear kita bereskan". Donghae terus berujar kepada Leeteuk dengan tampang yang aneh. Eunhyuk mengangguk-angguk ucapannya. Yang lain udah jijik amat dengan Donghae tapi mereka semua pendam dalam hatinya.

Leeteuk menaikkan sebelah alisnya.
"Bukti kalian udah baikan mana? Kok kelihatan gak 100%". Leeteuk mengeluarkan rotan yang dia pegang sejak tadi. Ternyata kedua tangannya yang disembunyikan dibelakang hanya untuk menyembunyikan rotan pendek itu.

Jangankan Donghae dan Eunhyuk, Kibum pun sudah menelan salivanya dengan susah payah, serayaan matanya yang membulat.

"Jangan bilang dia juga ingin memberiku pelajaran? Hah yang benar saja!". Cerca Heechul dalam hatinya dengan amat marah. Namun sayangnya Heechul hanya bisa berkata saja, buktinya dia tetap harus berada di posisi tersebut.

Donghae tersenyum bahagia menampakkan giginya yang putih berseri, begitupun dengan Eunhyuk yang juga memberikan ekpresi bahagianya kepada Leeteuk.

"Anjir bukti apa yang harus gue beri nih??". Pikir Donghae dalam hati menutupi dengan tertawanya.

"Ahh iya hyeong buktinya aku bisa cium Eunhyuk sekarang!". Sela Donghae cepat. Mungkin kali ini otak Donghae sedikit bergeser.

Eunhyuk membulatkan matanya, tentu saja dia terkejut.

"Hah?". Pekik Eunhyuk menatap datar Donghae tapi kemudian dia juga tertawa lagi.

"Hehe iya Hae iya, kamu bisa menciumku sebagai bukti pada Leeteuk hyeong kalau kita udah baikan". Sambut Eunhyuk dengan senang tapi hatinya tentu saja kacau.

"Apa mereka benar-benar berciuman? Iihh geli gue!". Umpat Kyuhyun dalam hatinya.

"Maaf ya Hyuk gue terpaksa menciummu". Batin Donghae.

Aewol-ri ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang