2.6

117 20 0
                                    

Satu minggu kemudian.

"Apa? Kalian akan menikah?". Tentu saja Leeteuk terkejut dengan berita itu.

"Iya hyeong. Kita berdua sudah sepakat, dan aku rasa aku juga sudah pantas untuk menikah. Dan maaf jika menyinggung perasaan hyeong, aku sama sekali tidak ingin melakukannya". Sungmin hanya bisa berkata dengan lemah lembut.

"Hyeong sama sekali tidak merasa tersinggung. Jika hyeong ingin menikah hyeong juga akan menikah, tapi hyeong masih punya tanggung jawab untuk kalian dan hyeong juga belum siap untuk menikah". Jawab Leeteuk memberi Sungmin pencerahan agar dia tidak kecewa.

"Hyeong maafkan aku, tapi aku rasa aku sudah siap untuk menikah. Apalagi Saeun adalah wanita yang sangat kucintai saat ini dan selamanya nanti". Ujar Sungmin lagi serayaan menggenggam tangan Saeun.Dan Leeteuk mengangguk, mereka kini sedang di restoran Sungmin dan Shindong.

"Baiklah kalau memang kamu antusias untuk menikah. Nanti kita atur tanggalnya". Leeteuk berkata dengan serius dan lagi-lagi memberi Sungmin dan Saeun senyuman.

"Apa?". Leeteuk dan Sungmin terkejut dengan suara itu. Suara yang sangat familiar, suara yang sangat mereka rindukan selama ini.

"Kyuhyun?". Leeteuk dan Sungmin berucap secara bersamaan. Lalu Kyuhyun mendekati ke arah meja mereka.

"Jadi, Sungmin hyeong akan menikah?". Antusias Kyuhyun dengan wajahnya yang sangat datar.

"Iya Kyu, hyeong kamu satu ini akan segera menikah. Eh btw bagaimana caranya kamu bisa kesini? Apa Heechul tidak tau? Ayi duduk dulu". Leeteuk terus bertanya dan bertanya, dia memang sangat rindu dengan adik satunya itu.

Kyuhyun tidak bergerak sama sekali, dia masih mematung dan tidak bergeming sedikit pun. Matanya masih terbelelak tidak percaya. Sungmin memberi Kyuhyun senyuman tulusnya.

"Kyu ayo duduk, kamu mau makan apa? Biar hyeong pesan". Kyuhyun menatap Sungmin datar.

"Apa itu? Senyuman? Hyeong masih bisa memberiku senyuman?". Kyuhyun tidak berekpresi sedikit pun. Sungmin juga perlahan-lahan melepaskan senyumnya yang mengembang sejak tadi. Leeteuk melihat Kyuhyun mulai aneh, begitupun dengan Saeun.

"Kyunnie". Panggil Sungmin.

"Jangan pernah memanggilku lagi. Mulai sekarang anggap saja aku tiada lagi di dunia ini. Aku pergi!". Sungmin tidak percaya Kyuhyun akan berkata seperti itu, dan dia pergi begitu saja.

"Tunggu sebentar". Ucap Sungmin kemudian lari mengejar Kyuhyun. Kini di meja itu hanya tinggal Leeteuk dan Saeun yang masih sibuk dalam pikiran mereka masing-masing.

"Kyunnie!!". Teriak Sungmin berkali-kali tapi Kyuhyun tidak menghiraukan panggilan Sungmin. Dia terus berjalan menuju motornya yang diparkir di restoran tersebut.

Tapi kemudian Sungmin sempat juga mencekal tangan Kyuhyun dan menghentikannya.

"Lepaskan aku!". Bentak Kyuhyun.

"Kamu kenapa segitu marahnya pada hyeong? Katakan apa yang membuatmu membenci hyeong seperti ini? Apa hyeong membuat kesalahan?". Tanya Sungmin dengan antusias.

"Hyeong mau tau apa yang membuatku menjadi marah dan benci pada hyeong seperti ini?". Tanya Kyuhyun masih dengan wajah yang datar. Dan bodohnya Sungmin hanya mengangguk begitu saja. Kemudian Kyuhyun menyeringai, tapi setelah beberapa detik Kyuhyun malah menangis mengeluarkan air matanya.

"Hyeong tidak pernah mengerti bagaimana rasanya jadi aku. Baru saja aku merasa bahagia karena aku diterima jadi jaksa tapi sekarang aku malah marah dan menangis seperti ini". Kyuhyun menghentikan ucapannya dan mengais air matanya dengan telapak tangannya.

"Kamu diterima Kyu? Selamat, hyeong senang mendengarnya". Sungmin merasa senang dengan kabar baik itu.

"Tapi bukan itu yang jadi masalah untukku sekarang! Hyeong tau bagaimana aku memendam perasaan selama ini? Hyeong tidak pernah mau tau dengan itu!". Kyuhyun berkata sedikit membentak.

"Maksud kamu Kyu?". Lirih Sungmin menatap Kyuhyun lekat.

"Bagaimana dulu hyeong mengatakan cinta padaku? Bagaimana hyeong dulu membuatku merasa nyaman disamping hyeong? Apa itu semua sudah hyeong lupakan? Buktinya hyeong akan segera menikah dan aku mengetahuinya karena menguping tidak sengaja". Kemudian Kyuhyun melanjutkan ucapannya.

"Hyeong bilang, hyeong sangat mencintaiku, dan sekarang aku juga mencintaimu. Aku tidak bisa untuk tidak mencintaimu hyeong. Tapi sekarang hyeong sudah memiliki gadis untuk hyeong nikahi. Hatiku tidak bisa menerima hal itu hikss". Kyuhyun semakin menangis.

"Kyu sudahlah, kamu sudah dewasa dan kamu bisa berpikir lebih dewasa hyeong yakin. Kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama Kyu". Kyuhyun mengepal tangannya kuat.

"JIKA MEMANG HYEONG YAKIN AKAN SEPERTI ITU! KENAPA TIDAK DARI DULU HYEONG MENJAUH DARIKU? AKU BENCI PENGKHIANAT HYEONG TAU ITU! AWAL HYEONG YANG MEMBUAT AKU MENCINTAI HYEONG TAPI HYEONG JUGA YANG MENGAKHIRINYA SEPERTI INI! AKU KECEWA PADAMU HYEONG! AKU KECEWA!!". Teriakan Kyuhyun membuat orang yang sedang berlalu lalang disana menatap ke arah mereka kebingungan. Kemudian Kyuhyun pergi begitu saja dari hadapan Sungmin.

"Kyu dengarkan hyeong, kamu tidak boleh seperti ini!!". Sungmin menghalangi Kyuhyun untuk tetap mendengar penjelasannya.

"Ingat ya hyeong, tidak ada hubungan apapun lagi diantara kita". Kemudian Kyuhyun benar-benar menancap gas. Serayaan Kyuhyun yang semakin menjauh Sungmin terkepal di jalan itu.

Leeteuk melihat adegan itu lewat jendela yang memang meja mereka dekat jendela restoran. Leeteuk hampir mengeluarkan air matanya, tapi sukses satu terjun air mata di pipinya.

sedangkan Saeun, dia malah mengaduk-ngaduk makanannya setelah melihat hal itu. Memang dia tidak bisa mendengar apa yang Kyuhyun dan Sungmin katakan tapi kelakuan mereka membuat hatinya merasa tidak enak dan merasa bersalah.

.
.
.

Drggggg...

"Yeobseo".

"Ne yeobseo, nuguya?".

"....."

"Ahh,, ne ne".

"...."

"Saya akan ke lokasi nanti malam, ne, kamsahamnida".

Tutt tuttt

Sambungan telpon terputus begitu saja.

"Heuh kita lihat saja permainannya Cho Kyuhyun". Ucap sosok misterius itu kemudian melemparkan handfonenya ke dalam tong sampah.

.
.
.  

Aewol-ri ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang