2.0

109 21 7
                                    

Dua bulan kemudian,,,

Kini di ruangan itu semua terdiam bagaikan patung. Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti dan jika dihentikan akan tetap abadi turun.

Ibu Kibum telah disampingnya sekarang. Lalu apa? Kenapa mereka semua menangis?

"Maafkan saya dan saya sangat berterimakasih sekali pada kalian semua, saya bahkan tidak tau balasan apa yang setimpal saya balas dengan apa yang telah kalian lakukan selama ini pada Kibum". Ibu Kibum berkata sambil sesekali mengusap punggung Kibum. Sedangkan Kibum dia hanya terdiam dan terus mengalirkan air matanya.

"Saya akan membawa Kibum kembali, appanya mempunyai pekerjaan di Amerika dan tentunya dia juga ingin bersama anaknya disaat umurnya yang hampir tidak lama lagi". Lanjut ibu Kibum lagi.

"Ajumma, kami tidak keberatan jika memang Kibum harus pergi. Tapi tolong izinkan untuk dia pamit pada kita semua. Aku rasa kami semua butuh pelukan perpisahan". Ucap Leeteuk memaksakan senyumnya.

"Ouh baiklah tentu saja boleh. Maafkan saya mengambilnya mendadak begini. Saya tau kalian sudah seperti keluarga, menganggap Kibum sebagai adik kalian sendiri, maafkan saya".  Ujar ibu Kibum lagi. Leeteuk hanya tersenyum, tentu saja dia berbohong dengan senyumnya itu.

"Ajumma, Kibum masih mempunyai dua semester lagi. Apakah ajumma yakin ingin membawanya sekarang?". Tanya Heechul tegas, sebenarnya dia juga tidak tega membiarkan adiknya pergi begitu saja, walaupun dialah yang sesekali sering memarahi mereka. Termasuk Kibum maupun Kyuhyun si evil itu.

Ibu Kibum menatap ke arah Kibum lalu beliau tersenyum ke arah Heechul.

"Saya sudah memikirkan tentang itu. Nanti dia bisa melanjutkan studinya di Amerika. Jangan khawatir". Heechul bahkan tidak percaya, dia memutarkan matanya dan membuang nafasnya pendek.

"Kibum apakah kamu bakal pergi?". Tanya Sungmin dengan mimik sedih dan dia juga menangis.

"Apakah kamu akan meninggalkan kami semua?". Lanjut Ryeowook sambil mengisak tangis. Kibum membalas pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman kemudian dia berkata.

"Aku tidak akan melupakan kalian semua. Kalian adalah saudaraku. Bagaimanapun aku akan mengenang semua kenangan kita. Aku akan kembali, dan ketika aku kembali kuharap kita bisa bersama-sama lagi seperti ini". Jawab Kibum menahan air matanya agar tidak keluar. Memangnya siapa yang dapat merelakan jika salah satu dari adiknya pergi, kurasa tidak ada seorangpun. Begitupun dengan mereka sekarang.

"Kibum kamu serius hikss, tapi kamu berjanji pada kami, dan kamu jangan melupakan kami ne hikss". Donghae si cengeng di rumah itu. Gegara dia Eunhyuk yang notabenya anti dengan namanya nangis malah dia yang nangisnya melonjak diantara yang lain sekarang.

"Kibum peluk hyeong!!". Seru Eunhyuk masih menangis kemudian Kibum memeluknya erat.

"Uljima hyeong, aku pergi akan kembali kok!". Kata Kibum menampakkan senyumannya. Lalu Kibum beralih memeluk Donghae, Ryeowook, Sungmin, Yesung, Kangin, dan Shindong.

"Hyeong dengarkan baik-baik ya! Disana hyeong jangan nakal dan jangan iseng, karena hyeong bakal tidak menemukan orang seperti kami di dunia ini. Dunia ini memang luas hyeong, tapi orang-orang seperti kami sudah musnah, dan kamilah yang tersisa. Seharusnya kami dinamakan sebagai barang antik dan ikut dipajang di museum". Kyuhyun berkata panjang lebar membuat Kibum tertawa karena merasa lucu. Sedangkan yang lain mengerutkan kening mereka dan ada juga satu dua diantara mereka yang membulatkan mulut seperti huruf O.

"Ahh aku rasa ini sama sekali tidak lucu, dan aku harap hyeong baik-baik saja disana. Dan tolong jangan tinggalkan sifat dingin hyeong disini, karena aku takut jika penghuni di rumah ini menjadi monster es". Tambah Kyuhyun lagi, tentu saja membuat Kibum tertawa.

Aewol-ri ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang