9

2.3K 85 0
                                    

Seperti menjadi rutinitas ku dengan bang putra sudah Videocall setiap malam , bukan hanya malam terkadang pagi dan sore pun juga

Bang putra suka membangunkan ku dipagi hari dengan menelpon ku sampai aku terbangun , mengucapkan selamat pagi dengan sangat hangat membuat aku seperti orang yang paling di sayangnya

Aku ingin sekali memberitahunya bahwa aku ini benar benar mencintai nya , tapi aku tidak ingin mengungkapkan cintaku duluan. Walaupun bang putra sering memanggil ku dengan kata "sayang" tapi aku tidak ingin melihatkan bahwa aku juga mencintainya

Aku sebenarnya tidak ingin mengharap kan bang putra , karna aku melihat tanggal di info WhatsApp nya. Aku hanya takut itu adalah tanggal jadinya dengan seseorang. Dan tanggal itu lebih awal dari pada tanggal kami dekat dulu

Muhammadputraaditya
Adek dah mandi belum

Putribungaanjanii
Belum bang

Muhammadputraaditya
Mandi sana dek

Putribungaanjanii
Iya adek mandi dulu ya

Muhammadputraaditya
Iya adek sayang

Aku tersenyum melihat pesan dari bang putra , dia benar benar membuatku bahagia dengan hal sederhana nya. Aku bergegas menuju kamar mandi

Tidak butuh waktu lama untuk mandi , setelah selesai aku putuskan untuk makan terlebih dahulu karna perut ini sudah sangat lapar

Aku ambil hpku diatas meja rias dikamarku , aku kirimkan pesan kepada bang putra bahwa aku sudah mandi

Putribungaanjanii
Sudah selesai ni bang

Muhammadputraaditya
Sudah cantik ga?

Putribungaanjanii
Adek kan biar belum mandi tetap cantik

Kukirim pesan itu sambil tertawa , sangat percaya diri sekali aku pasti bang putra mengejekku setelah ini

Muhammadputraaditya
Kok Abang sakit perut bacanya dek

Kan sudah kutebak , dasar bang putra dia selalu begitu , mengejekku .

Belum sempat mengirimkan ya pesan balasan , bang putra sudah Videocall aku. Seperti nya laki laki ini tidak bisa sehari saja tidak melihat wajahku kataku dalam hati

"Dek katanya udah mandi , kok masih jelek"

"Iii enak aja ya kalo ngomong , udah ah matiin aja" kataku pura pura marah kepada bang putra , dia membuatku kesal terus tapi aku sayang hehe

"Iii ngambekkan yaa , jangan ngambek ah tambah jelek" katanya sambil tertawa melihatku

Ku arahkan kamera dihp ku ke arah dinding di kamarku , biar kesanya aku memang marah kepadanya padahal tidak tapi aku suka mengerjainya saja

"Iii dekku jangan ngambek" rayunya sambil menampilkan senyumnya

"Hmmm"

" Sayang ngambekkan iih" katanya lagi astga manis sekali kelakuannya

Kuarahkan kameranya ke wajahku , dan ku lihat dia tersenyum sangat manis

"Sok manis betul" kataku memasang wajah sinis

"Iyakan kekamu aja Abang gitu ,ke yang lain judes"

Kan gombal lagi ,kali ni aku tidak bisa menahan senyum diwajahku , bang putra memang paling bisa dalam mengambil hati

"Gombal terus naa"

"Tapi sukakan digombalin saya"

"Percaya diri betul heran"

"Biarin huu , udah dulu ya dek. Abang mau mandi ni"

"Dasar bau"

"Biar baukan adek sayang"

"Ihhh udah sana mandi"

"Jangan senyum ya sama orang lain , senyum nya ke Abang aja"

"Bang udah ahh mandi sana" aku benar benar terbang kali ini dasar aku digituin aja udah meleleh

"Iyasudah , assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Bang putra terimakasih telah memberi ku senyum disetiap harinya , walau kan menjengkelkan tapi aku sayang hehe

Myabang (Abdi Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang