21

2.2K 85 9
                                    

   Aku sedang berada di sebuah kafe yang ada di dekat rumahku , kak Arya mengajakku nongkrong di cafe padahal aku sangat malas sekali untuk keluar rumah

"Kenapa kayak lesu gitu? Sakit ya?"

"Ngga kok kak" sebenarnya aku sangat tidak mood untuk nongkrong malam ini tapi aku hanya tidak enak untuk menolak permintaan kak Arya karna dia sudah sangat baik kepadaku.

Aku memainkan hpku , membuka Instagram , Facebook , WhatsApp tidak ada yang menarik dari semua aplikasi itu sangat membosankan. Kak Arya terus mengajakku berbicara tapi aku benar benar tidak mood mungkin karna pengaruh aku sedang PMS.

"Kak aku boleh ngajak Novi kesini gak?" Tanyaku kepada kak Arya

Raut wajahnya berubah seperti menginginkan hanya kita berdua disini jangan ada yang lain " iya boleh kok" katanya sambil meminum kopi panasnya.

Aku langsung menghubungi Novi tapi sayang Novi tidak bisa menyusul karna dia sedang bersama dengan Sandy saat ini , aku menyuruhnya untuk kesini bersama Sandy tapi dia tidak mau.

"Kenapa mukanya kok tambah cemberut?" Tanya kak Arya

"Novi gak bisa ksni katanya" jawabku dengan sangat lesu

"Oh gitu.." sambil menebar senyum nya kak Arya mendekatkan kursi nya ke kursi ku " udah jangan sedih gitu" katanya sambil mengelus rambut ku

Aku menjauh kan kepalaku dari tangan kak Arya " kak aku mau pulang , gak enak badan soalnya"

"Mau pulang? Yaudah kakak antar ayok" kak Arya berdiri dari kursi nya dan menggenggam pergelangan tanganku

"Gak osah aku naik taxi aja kak" ku tepis tanganya dan pergi menjauh dari kak Arya , dia benar benar membuat mood ku berantakan malam ini

***

Sesampai nya aku dirumah aku mengganti pakaian ku dan menuju ruang televisi , berharap ada film yang bisa membuat mood ku lebih baik malam ini

Untung saja ada film yang menarik menurut ku , film romantis yang selalu jadi film kesukaan kaum hawa.

Saat sedang fokus menonton ponsel ku berbunyi , ku lihat nomor tanpa nama yang menelpon ku

"Hallo?"

"....."

"Siapa ya?"

"..."

" Maaf salah sambung kayaknya"

"Assalamualaikum anak kecil"

Aku diam , suara dan panggilan itu seperti yang biasa bang putra sampaikan.

"Dek?"

"Ini bang putra?" Tanya ku masih tidak percaya

"Iya emang siapa lagi yang manggil kamu anak kecil"

"Masih gak percaya kalo ini bang putra"

"Ini Abang adek sayang , kan udah janji kalo bisa ngabarin pasti di kabarin"

Suara yang aku rindu kan kini ku dengar kembali , suara yang selalu aku putar dari rekaman di handphone ku.

"Kangen tau" kataku tanpa malu

"Adek kecil Abang ini kangen ya? Sabar ya sayang tunggu Abang"

"Iya bang" dasar aku cengeng sekali , karna merindu saja aku menangis

"Apa kabar dek?"

"Seharus nya adek yang tanya gitu"

"Hahaha Abang baik baik aja disini , adek gimana?"

"Baik juga bang"

"Pasti adek rindu Abang terus ya?"

" Iss mulai kan kepedean nya"

"Biarin huu" , " dek nanti Abang telpon lagi ya , waktunya udah abis ini"

"Abang masih rindu" kataku sedikit mewek

"Anak kecil Abang jangan sedih kan nanti ditelpon lagi janji deh"

"Sedih baru bentar dengar suara Abang"

"Nanti lagi sayang ya , Abang matiin dlu telpon nya jangan tidur malam malam. Selamat malam anak kecil"

"Iya selamat malam juga Abang"

"Assalamualaikum

"Walaikumsalam

Sambungan telepon terputus aku melihat ponselku , aku menangis bahagia karna bang putra benar benar memberiku kabar , semoga dia tidak pernah main main dengan janjinya. Selamat malam bang putra

Myabang (Abdi Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang