13

2.1K 76 1
                                    

   Kini aku dan bang putra berada didepan rumahku, aku turun dari motor nya bersama boneka besar yang dibelikan ya tadi

"Abang langsung pulang ya dek"

"Iya hati hati dijalan ya, jangan ngebut" kataku mengingatkan

Dia senyum kepadaku ,menatapku beberapa detik seperti memperhatikan wajahku

"Ingat ya jaga baik baik bonekanya , jangan di kasari kalo lagi kesal sama Abang"

"Siap komandan ku" kataku sambil hormat dan tertawa didepan nya

Dia mengelus rambutku " habis ini mandi terus sholat magrib ya"

"Iya bang, Abang juga ya"

"Iya dek, Abang pulang dulu ya assalamualaikum"

"Walaikumsalam hati hati" kataku melambaikan tangan kepadanya , dia memakai helm dan pergi meninggalkan halaman rumahku

Aku sangat senang hari ni ,hari dimana bang putra mengajakku jalan dan membelikan ku boneka besar. Aku jaga baik baik kok bang ini boneka kataku dalam hati

Aku meletakan boneka itu diatas ranjangku , tersenyum melihatnya membayangkan wajah bang putra . Aku harus segera mandi dan melaksanakan sholat magrib

***
Putra POV

  Aku mengingat bagaimana lucunya bunga memilih boneka tadi siang , aku membelikan nya boneka agar dia tidak terlalu sedih saat aku sudah melaksanakan pendidikanku nanti.

  Aku belum memberitahu bunga , tadi aku sudah ingin memberitahu nya tapi kurasa bukan waktu yang tepat untuk berkata sekarang kepadanya.

  Aku juga tadi membuat bunga bete saat berada di cafe , Nendra mengirimkan kupesan mengejekku karna aku membawa bunga makan siang. Jadi aku terlalu fokus membalas pesan Nendra yang membuat bunga menyangka aku bertukar pesan kabar dengan wanita lain

  Bunga belum menghubungi ku sehabis sholat magrib , kira kira kemana dia kuputuskan untuk mengirimkan nya pesan

Muhammadputraaditya
Dek

  Ternyata bunga tidak membuka WhatsApp nya dari jam 6 tadi , kemana kira kira dia dan sedang apa

  Aku harus kembli kekosanku , besok ada jadwal binlat dan apel pagi yang harus aku lakukan. Aku mengemas baju baju yang sudah ku cuci dan kupilih untuk ku bawa ke kosaan , setelah semua kurasa sudah ku masukan ke dalam tas. Aku berpamitan ke ibu dan ayah untuk pergi kekosan

  Aku melaju dengan motorku , melewti rumah bunga yang sangat sepi kulihat. Aku jadi mengingat bagaimana wajah betenya saat aku asik bermain handphone membalas pesan dari Nendra

  Aku pasti akan merindukan bunga , gadis yang membuat aku merindukannya setiap waktu , gadis yang selalu ku buat kesal , gadis yang membuat senyumku tetap ada

  Aku belum menyatakan cinta kepada bunga , bukan aku mau mempermainkannya tapi hanya waktu yang belum tepat , aku takut disaat kami sudah ada dalam sebuah ikatan dan aku pergi sedangkan bunga sendiri disini lalu aku tidak tau dia sedang apa, bersama siapa ,masih setia atau tidak kepadaku.

  Bukan aku tidak percaya pada bunga , hanya saja dia masih SMA masih banyak perjalanan yang harus dia lalu dia pasti tidak bertemu dengan satu laki laki saja pasti banyak. Maka dari itu lebih baik begini saja sampai waktu yang akan menjelaskan bagaimana nanti akhir nya.

Myabang (Abdi Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang