12

2.1K 81 0
                                    

Sekarang aku dan bang putra duduk di salah satu cafe di dekat jembatan di daerah kami tinggal

Kami berbicara hanya karna aku menanyakan akan kemana. Setelah itu kami saling diam sampai sekarang , ahh ternyata lebih asik dia di layar hpku yang banyak omong dari pada sekarang

Bang putra memainkan hpnya , tanpa ada niatan mengajakku berbicara. Lalu untuk apa dia mengajakku makan siang kalo dia asik dengan hpnya

Pesanan kami datang , aku mengucapkan terimakasih kepada pramusaji yang ada di cafe itu

"Bang udah datang makanannya makan dulu" kataku kepada bang putra , tapi tidak digubris denganya dia malah memainkan hpnya. Ada apa sih dengan hp nya itu?

"Bang makan" sambil ku sodorkan makanan pesanan bang putra kehadapanya

"Ehh iya dek" diletakan hpnya dan dia melahap makanannya

"Habis ini kemana bang? Langsung pulang ya?" Tanyaku

"Kayaknya iya dek" katanya sambil mengambil hpnya lagi

"Hp terus , emang siapa sih dikabarin?" Tanyaku sambil menyuapkan makanan kemulutku

"Gak ada kok dek" dilihatnya aku sebentar kemudian diletakkannya lagi hpnya

"Masak iya? Dari tadi saya liat main hp Mulu gak mungkin gak ad yang dikabarin"

" Kamu cemburu ya" katanya dengan suara yang mengejek

"Ngga , heran aja dari tadi main hp"

"Iya udah maaf ya , Abang main hp terus" katanya sambil melihatku

" Gakpapa kok" kataku

"Habis ini temani Abang cari sesuatu ya"

Aku hanya jawab dengan anggukan , kuhabisi makananku dengan cepat. Bang putra sekarang malah memperhatikan ku terus

"Bang ngapain ngeliatin saya?" Tanyaku

"Abang suka aja"

"Jangan diliatin nanti ga bisa tidur" kataku sedikit tertawa

"Emang gak bisa tidur orang tiap malam kamu ada dipikiran Abang"

"Gombal terus" kataku tertawa

"Adek duluan ya , Abang bayar makan dulu" katanya

Aku hanya mengangguk dan keluar dari cafe tersebut. Tak lama bang putra keluar dari cafe menuju ke arahku , ku pasang helm di kepalaku

Aku naik ke atas motor bang putra , kira kira dia mau mencari apa , dan untuk siapa

"Dek"

"Iya bang"

"Gak jadi deh"

"Kenapa? Ngomong aja" kataku mendesaknya

"Gak nanti aja dek"

Aku diam , kami stop disebuah toko boneka. Dia mau membelikan siapa kira kira boneka?

"Boneka bang?" Tanyaku

"Iya boneka, buat kamu" sambil tersenyum

"Kan saya gak ulang tahun?" Kataku lagi

"Buat kenang kenangan" lalu dia masuk kedalam toko boneka itu

Aku bertanya pada diriku sendiri , kenang kenangan? Memang dia mau pergi kemana? Apa dia mau meninggalkanku? Aku segera masuk menyusul bang putra yang sedang memilih boneka boneka besar disana

"Bang emang mau kmna?" Tanyaku kepadanya

"Kepo kamu ya" sambil mencubit hidungku

"Ihh dasar sakit tau" kataku sambil memegangi hidungku.

"Abang kasi boneka aja dulu ya, jaga baik baik jangan sampai rusak. Biar boneka aja harus dirawat ya"

"Abang mau kemana sih? Kayak mau pergi lama aja"

"Nanti Abang ceritanya sekarang adek mau yang mana"

  Kutunjuk boneka beruang besar berwarna coklat , aku sangat suka boneka yang itu

"Bang yang coklat itu ya?"

"Kamu suka yang itu?"

Ku jawab dengan anggukan , bang putra langsung memanggil mbak mbak toko itu dan menuju meja kasir.

Kami keluar dengan boneka besar yang ku peluk dengan erat , bang putra melihatku sambil tersenyum aku juga tersenyum kepadanya.

Myabang (Abdi Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang