nien

106 17 9
                                    

"Bee lo gak papa?" tanya Revan cemas, wajah gadis itu sangat pucat dan tampak nya ia juga sangat lemas, Furqon yang masih setia merangkul Bee juga menunjuk kan ekspresi cemas

"woi Fur, gantian dong" celetuk Aldric "gantian apaan?" tanya pemuda berprawakan tinggi itu

"gantian peluk Beverly nya" jawab Aldric enteng, tangan nya sudah siap mengambil alih tubuh Bee yang masih lemas

satu pukulan mendarat di lengan Aldric

"jangan macam-macam lo" peringat Aksel tajam, dibalas cengiran tak berdosa oleh Aldric

"VANIA!" teriak Furqon nyaring, gadis bermukenah pink dan ungu disana sama sama menoleh "KESINI BENTAR VAN! BEE PINGSAN!" kedua gadis yang berdiri didekat tiang lampu itu bergegas menghampiri Furqon dan yang lain di tepi lapangan basket

"BEE! LO KENAPA?!" tanya Clara shock "Cla, lo panggil temen-temen ke asrama ya, biar gue yang jagain Bee disini sebentar" Clara mengangguk paham, cewek pecinta lipstick itu langsung berlari ke asrama putri

"Vania..." panggil Furqon "gue--"

"sorry, gue bukan Vania, gue Vanya" tegas Vanya membuat Furqon terdiam

"Fur, kalo lo cuma mau mainin perasaan adek gue, mending nggak usah deh, orang-orang kayak lo udah ke baca gimana asli nya, adek gue ngejaga hati banget buat lo dan elo? udah berapa cewek yang udah lo alusin hah?!" Furqon terdiam, mendengar penuturan Vanya

"apa gue kelihatan main-main di mata lo?" tanya Furqon, Vanya tergelak suasana terasa dingin.
Aksel, Revan, Aldric dan Elvano juga menunggu jawaban Vanya

sialan

"gimana gue mau percaya kalo lo beneran tulus, bedain yang mana gue sama Vania aja lo masih salah" dan itu adalah kata penutup pertemuan mereka malam ini

tepat setelah, perkataan pedas itu terlontar kepada Furqon. Cessa, Andine, Vania, Clara dan Aisyah datang dengan wajah khawatir

"BEE!" panggil Vania "kak, kok nggak langsung di bawa ke asrama aja sih?" cerocos Vania kesal tentu saja bercampur rasa khawatir karena melihat kondisi adik sepupu nya seperti ini.

"mana kuat gue gotong nya" balas Vanya

"suruh aja mereka!" tunjuk Cessa kepada lima cowok di hadapan nya

"bantuin gue gotong Bee nih" kata Aisyah

semua mengagguk

"ya ampun Beverly... kenapa bisa pingsan sih dilapangan?" Tangan kak Rumaisa sibuk memijit kepala Bee sementara mulut nya masih saja berkicau

"kak, kan tadi kakak yang suruh aku lari 3 kali lapangan basket" kata Bee dengan suara lemas

"seharus nya kamu bilang kamu nggak sanggup, biar kakak ganti hukuman nya, bersihkan WC saja" Ingin sekali Bee menyumpah-serpah saat ini tapi ia masih sadar bahwa, yang ada dihadapan nya ini adalah pembina yang harus ia hormati

"sebenernya ini bukan salah kakak, ini salah Bee juga, soalnya Bee nggak makan dari pagi makanya dia lemas sama pusing" Adu Angel yang sudah kenal tabiat dan penyakit sahabat nya ini.

"benar itu Beverly?" kak Rumaisa mengintrogasi, gerakan tangan pijitan kakak itu pun juga seketika berhenti  "i-iya kak"

Kak Rumaisa, menatap tajam gadis mungil yang sedang terbaring di atas kasur ber sprey Avengers itu.

SOULMATE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang