vierteen

24 2 0
                                    

Bee memicing mata tak suka melihat Aksel dengan gaya sok pahlawan maju, ingin menemani nya lari

"kamu kenapa Aksel? tidak usah drama, kamu bukan di korea" cetus pak Kai, Aksel dengan santai menunjuk warna tali sepatu nya yang hitam putih

"harus sportif kan pak? tali sepatu saya warna hitam-putih"

"lo tinggal lepas, nggak usah lari yang di suruh lari kan gue kenapa lo yang ribet juga" jelas dari nada suara Bee sangat terganggu, tapi laki-laki itu tidak peduli

"gak bisa, gue juga harus lari gue kan melanggar"

"kalau gitu saya juga pak" Bee melotot tak percaya saat Revan juga maju dengan tali sepatu pink-hitam

Rasa nya tadi Revan memakai tali sepatu yang benar kenapa malah ingin ikut lari begini?

"ck apa-apaan sih?!" desis Clara menghentak kan kaki nya lalu beranjak pergi

"CLA!" panggil Gisha mengejar Clara

Pak Kai memegang pelipis nya, pusing melihat perangai anak murid nya yang sudah seperti sinetron ini

"kalian korban drama korea atau bagaimana?" cerca pak Kai tidak tahan

"Aksel, Revan kalian naksir Beverly?"

Bee terkesiap mendengar pertanyaan dari pria berusia sekitar setengah abad itu

Dia tidak ingin mendengar jawaban apapun.

"tidak" jawab Aksel lugas "saya hanya ingin sportif pak"

Bee menatap wajah Aksel dari samping, kenapa jawaban berbeda yang ingin ia dengar, sedikit sesak tapi Bee tidak menunjuk kan nya, ini hanya rasa sementara saja

"kalau begitu ya sudah, kalian bisa lari 50 kali keliling!" titah pak Kai lalu pergi, seluruh penghuni di kantin terkejut begitu juga Bee

"tapi pak, perjanjian nya 20 keliling pak" protes gadis itu tak di tanggapi sama sekali pak Kai tetap melangkah meninggalkan kantin yang sangat riuh

Bee menghela nafas jengah, sorot mata nya menatap Aksel dengan tatapan tak suka "ini semua gara-gara lo ya!" Aksel hanya diam tak membalas sedikit pun

Dengan kesal Bee menghentak kan kaki nya lalu pergi ke luar kantin meninggalkan keriuhan yang terjadi

Tanpa pikir panjang laki-laki itu mengejar Bee yang seperti nya akan mulai lari di lapangan

"ah, benci banget gue drama kayak gini, bucin nya sampai ke hukuman" desis Keyla yang hanya menyimak sedari tadi

Revan terkekeh mendengar ucapan Keyla yang tepat berdiri di samping nya

"lo bilang gitu, karena lo belum tau nikmat nya rasa suka, Keyla" balas Revan dengan senyum yang mengambang

Mata Keyla mengerjapkan mata "nikmat apa nya, malah jadi beban" kata Keyla pelan

"beban kalau orang yang lo suka gak suka lo balik" itu lah perkataan Revan sebelum dia mulai lari mengikuti Bee dan Aksel di lapangan.

2021. january. 8

SOULMATE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang