Seokjin memandang lurus Doojoon yg sudah duduk tenang dihadapannya. Dua gelas kopi yg menemani keduanya nampak dibiarkan dingin tanpa sama sekali disentuh.
"aku mendengar semuanya hyung" ungkap Seokjin setelah diam cukup lama
"mendengar apa?" Doojoon menatap datar Seokjin
"apa yg kau bicarakan dengan Minhee kemarin dikamarnya" urai Seokjin
"begitukah? Lalu?" Doojoon masih memasang sikap yg sama
Seokjin diam sesaat masih terus memandang Doojoon yg terlihat tenang dikursinya
"apa yg hyung inginkan sebenarnya?" tanya Seokjin kemudian
"bukankah kau bilang sudah mendengar semuanya, lalu kenapa bertanya?" balas Doojoon
"karena aku merasa itu bukanlah yg hyung inginkan" jawab Seokjin
"darimana kau tahu kalau aku tak menginginkan hal itu?" Doojoon tersenyum tipis
"aku tahu karena aku mengenalmu hyung, aku tahu pasti seperti apa dirimu" ujar Seokjin
"memangnya seperti apa diriku yg kau tahu?" Doojoon masih tetap memasang sikap yg sama
"kau...adalah namja yg akan berusaha meraih apapun yg kau inginkan dan memiliki itu hyung. Kau tak akan mau berhenti mengharapkan sesuatu sampai kau benar2 memilikinya. Karena itu aku merasa apa yg kau katakan kemarin pada Minhee bukanlah apa yg hatimu inginkan, sebab setahuku seorang Yoon Doojoon bukanlah namja yg semudah itu menyerah sebelum benar2 meraih sesuatu yg dia inginkan" tukas Seokjin
"seperti itukah aku dimatamu?" Doojoon kembali merekahkan senyum tipis
"hmm" jawab Seokjin
"kalau begitu...apa kau berharap aku menarik Minhee kearahku dan berusaha memilikinya?" Doojoon melipat tangannya diatas meja kini
"aku tak pernah mengharapkan itu terjadi" sahut Seokjin
"kalau kau memang tak mengharapkannya, kenapa mengurai semua ini padaku?" wajah Doojoon berubah dingin kini "apa sekarang ini kau mulai mencurigaiku dan berpikir akan ada saat aku menusukmu dan merampas Minhee yg saat ini setia berjalan denganmu?" lanjutnya kemudian
"ani...bukan begitu hyung...aku hanya ingin tahu apa yg kau harapkan saat ini" sanggah Seokjin
"harapanku, keinginanku sudah ku urai pada Minhee kemarin jadi kupikir kau tak harus menanyakannya lagi karena kau juga mendengarnya. Aku tak harus mengulangi semua yg kuinginkan, sebab aku yakin kau pasti mengerti apa yg kuharapkan. Tapi kalau terus berusaha mencaritahu lagi dengan menanyakan itu secara langsung padaku seperti sekarang, aku akan menganggap itu sebuah ketidak percayaan yg sengaja kau perlihatkan" Doojoon memperlihatkan sedikit emosinya kini
"mianhae hyung, aku tak bermaksud menarik kepercayaanku darimu. Aku hanya ingin berusaha membantu kalian melewati ini tanpa saling menyakiti" sesal Seokjin
"kalau kau ingin membantu maka diamlah, dan berpura2 kau tak mendapati apapun. aku bisa mengatasi perasaanku sendiri, jadi jangan terlalu ikut campur dan berusaha mengulurkan tangan. Sebab...jika kau melakukan itu aku akan merasa benar2 tak nyaman ada didekatmu" balas Doojoon
Seokjin tak mampu menjawab, namja itu hanya bisa terdiam seraya menatap lurus Doojoon yg coba menenangkan dirinya dengan menarik nafas teratur. Senyap hadir disana karena kediaman mereka kala itu, hingga suara desah nafas berat Doojoon mengusirnya pergi.
"apa hanya itu yg ingin kau pastikan dariku?" tanya Doojoon kemudian
Seokjin menjawab dengan anggukan, membuat Doojoon ikut mengerakkan kepalanya naik turun
![](https://img.wattpad.com/cover/207015555-288-k708836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If You [✔]
FanficKisah ini berawal dari perasaan sayang seorang sahabat, yg secara bertahap tumbuh menjadi cinta. Perasaan yg akhirnya menjadi sebuah kesalahan, saat seseorang yg mencintaimu sudah berdiri disisimu. Story by Haebaragi. ⚠ When you decide to copy my wo...