"igot mwoya?" Minhee mengarahkan selembar kertas yg diberikan Seokjin padanya
"kau sudah bisa tahu dengan membacanya bukan, jadi kupikir kau tak harus bertanya lagi" balas Seokjin tenang
Minhee terdiam, yeoja itu nampak bangkit dari duduknya kemudian memandang Seokjin lurus
"apa harus kau yg melakukan ini? ada banyak karyawan BIG HIT yg bisa dibawa untuk audisi itu, jadi kenapa harus kau?" ucap Minhee lemah
"aboji memintaku mengantikannya karena aboji harus pergi ke Jepang untuk mengatasi masalah kontrak dengan label disana, jadi aku tak bisa menolak" terang Seokjin
"tapi Seokjin-a....itu peluncuran brand pertamaku, kalau kau pergi untuk menghadiri audisi itu kau tak akan bisa hadir diacaraku" Minhee memandang lemah Seokjin
"karena itu aku mengatakan sekarang, aku tak ingin kau kecewa tak mendapatiku disana nanti" balas Seokjin
Minhee kembali terdiam, wajahnya berubah kecewa kini
"mianhae" ucap Seokjin yg mampu membaca kekecewaan itu
"kenapa kau seperti ini? bagaimana bisa kau sekejam ini padaku?" Minhee tak menghiraukan permintaan maaf Seokjin
"aku tak punya pilihan Minhee, aboji memintaku melakukan ini. Bukankah kau tahu aku tak bisa menolak permintaan abojiku" balas Seokjin
"karena itu kau memilih mengabaikanku" Minhee menatap kesal Seokjin
"aku tak bermaksud mengabaikanmu Minhee-ya, aku hanya..."
"tidak datang ke acara itu adalah bentuk pengabaian Kim Seokjin, jadi jangan coba membela dirimu sendiri" potong Minhee cepat dengan nada yg terdengar kesal
"Minhee-ya aku.."
"keluar dari ruanganku" usir Minhee tak ingin mendengar penjelasan Seokjin
"Minhee-ya jangan begini, tidakkah kau bisa mengerti aku" Seokjin coba meminta pengertian
"tidakkah kau mendengarku, aku bilang keluar" Minhee tak mengubris hal itu
Seokjin menarik nafas berat, kemudian dengan gerakan lemah segera berlalu. ditinggalkannya Minhee yg sudah kembali duduk dengan menyangga kepalanya.
"jadi untuk apa semua ini?" gerutu Minhee dalam kesendiriannya
Minhee menyandarkan tubuhnya dikursi dengan mata yg mengarah pada jadwal audisi yg diberikan Seokjin
"aku bekerja keras untuk menunjukkan padamu kalau aku sudah melakukan yg terbaik diperusahaan ini. Tapi...saat aku ingin memperlihatkan hasil kerja kerasku, kau tak akan ada disana untuk mendampingiku. Kau benar2 kejam, aku membencimu Kim Seokjin sangat membencimu" ucap Minhee lemah
Minhee mematung sesaat setelah itu, kemudian dengan kesal meraih kertas yg Seokjin beri dan meremasnya keras. Dilemparkannya kertas itu ketempat sampah lalu diapun meninggalkan ruangannya bersama rasa kesal yg menumpuk.
"Isangnim" Yowon, sekertaris Minhee yg melihat yeoja itu keluar dari ruangannya nampak segera bangkit
"apa jadwalku hari ini?" Minhee menghentikan langkahnya didekat meja yeoja itu untuk memastikan kegiatannya
Yowon meraih I-padnya untuk melihat jadwal Minhee hari itu
"dua jam lagi anda harus bertemu dengan pengarah Kim untuk tahap akhir persiapan launching. Dan setelah itu anda harus menemui kepala distributor untuk negara Taiwan dan juga Singapore" jelasnya
"tolong mundurkan semua janji itu, atur kembali pertemuan setelah jadwal makan siang. Ada hal yg harus ku urus sekarang, jadi konfirmasikan pada mereka tentang jadwal yg berubah" pinta Minhee
KAMU SEDANG MEMBACA
If You [✔]
Fiksi PenggemarKisah ini berawal dari perasaan sayang seorang sahabat, yg secara bertahap tumbuh menjadi cinta. Perasaan yg akhirnya menjadi sebuah kesalahan, saat seseorang yg mencintaimu sudah berdiri disisimu. Story by Haebaragi. ⚠ When you decide to copy my wo...