Chapter #15

10 3 0
                                    

Seokjin memandang Minhee lurus saat dia hadir didepan pintu rumahnya pagi itu. Sesaat kemudian nampak beranjak tanpa memperdulikan yeoja itu, membuat Minhee cepat meraih lengan Seokjin untuk menahannya. Seokjin segera menoleh pada Minhee karena itu dan menatapnya datar.

"Seokjin kita harus bicara" ucap Minhee saat mendapati tatapan Seokjin

"tak ada yg ingin kubicarakan denganmu, jadi lepaskan aku karena aku harus pergi bekerja" tolak Seokjin

"Seokjin kumohon jangan begini, kau akan membuat segalanya bertambah rumit jika kau bersikap seperti ini" balas Minhee

"apa kau sedang memohon padaku Minhee agassi?" tatapan Seokjin kian dingin

Lidah Minhee seketika membeku mendapati itu, membuatnya tak mampu membalas ucapan Seokjin

"kalau kau memang sedang memohon padaku saat ini, haruskah aku mengabulkannya. Karena...seingatku kau tak mengabulkan sedikitpun permintaan yg ku ucapkan, dan lebih memilih mengabaikannya" urai Seokjin

"Seokjin aniyo...aku tak bermaksud mengabaikanmu, saat itu...aku tak memiliki pilihan. Doojoon oppa membutuhkanku, karena itu aku harus ada disisinya" wajah Minhee memelas

"lalu bagaimana denganku? Apa kau pikir aku tak membutuhkanmu?" sambut Seokjin

"Seokjin situasinya berbeda, tidakkah kau bisa memahamiku" ucap Minhee

"apa selama ini aku tak pernah melakukannya? apa dimatamu selama ini aku tak pernah sekalipun memahamimu?"

"aniyo...itu..."

"aku selalu berusaha memahamimu agassi, karena aku tahu hanya dengan itu aku bisa bertahan disisimu. Kaulah yg tak pernah belajar memahamiku, jadi jangan memintaku memahamimu sementara kau tak melakukannya" Seokjin memutus ucapan Minhee

Minhee menunduk sesaat, kemudian memandang Seokjin sedih

"aku lelah agassi, aku sangat lelah saat ini. Selalu menuruti semua keinginanmu sementara kau tak sekalipun mengikuti apa yg kuinginkan membuatku benar2 lelah. Aku selalu berusaha memberikan yg terbaik untukmu, tapi kau tak pernah sekalipun melakukan hal yg sama. Kau selalu bertindak sesukamu tanpa pernah menghiraukan keinginanku dan juga perasaanaku" Seokjin meluapkan rasa kecewanya kini

"Kau bahkan tak tahu aku terluka dan terus melakukan hal yg kau inginkan dengan mengabaikanku. Kau tak hanya membuatku merasa sedih dengan pengabaianmu Park Minhee, tapi... kau juga membuatku merasa kecewa karena kau tak pernah memperdulikan kata2ku. Aku benar2 merasa buruk karena semua yg kau lakukan itu, seolah aku bukan namja yg pantas kau perjuangkan sehingga kau lebih memilih berlari pada namja lain disaat aku melarangmu melakukannya" urai Seokjin dengan suara terdengar lemah.

"Seokjin mianhae...aku...tak tahu kalau kau akan merasa terluka karena itu. Aku tak pernah sekalipun bermaksud mengabaikanmu, hanya saja aku pikir saat itu Doojoon oppa memanti kehadiranku dan aku harus segera menemuinya. Doojoon oppa benar2 dalam keadaan lemah dan membutuhkan seseorang yg menemaninya. Oppa membutuhkanku karena dia sangat kesakitan kemarin. Aku tak mungkin begitu saja mengabaikannya, karena itu aku pergi menemui Doojoon oppa dan tak mendengarkanmu" balas Minhee

"ne...majayo, kau benar agassi saat ini yg terluka dan menderita hanyalah Doojoon hyung. Hanya dia satu2nya orang yg merasa sakit disini dan harus kau bantu sementara aku dan Mingi noona sama sekali tak merasakan sakit yg sama. Dimatamu kami adalah sosok yg kuat hanya karena kami tak coba menunjukkan rasa sakit itu. Kau sama sekali tak menghiraukan rasa sakit yg berusaha kami sembunyikan agar kalian tetap merasa nyaman. Kami hanya bisa diam merasakan kesakitan itu disaat kau menghibur Doojoon hyung yg menunjukkan kesakitannya" uraian kekecewaan terus Seokjin ungkapkan pada sosok Minhee.

If You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang