Chapter #9

20 3 0
                                        

"akh..." rintih Mingi karena tanpa sengaja mengiris tangannya sendiri saat sedang menyiapkan sarapan

"ada apa?" Tuan Heo yg tiba didapur segera menghampiri Mingi

"amugeot-do...amugeot-do aniyo" Mingi cepat menyembunyikan tangannya dibelakang pungung

Tuan Heo yg tak percaya dengan jawaban itu segera menarik lengan Mingi dan menatap luka yg sudah ada dijeari Mingi

"apa ini yg kau sebut tak ada apapun?" Tuan Heo mengangkat jemari Mingi

Mingi tertunduk karena itu, membuat Tuan Heo menghembuskan nafas berat. Segera Tuan Heo beranjak untuk mengambil kotak obat kemudian kembali meraih jemari Mingi dan mengobatinya.

"luka adalah luka sekecil apapun itu, jadi jangan pernah menyembunyikan lukamu walau kau merasa cukup mampu mengobatinya. Jangan pernah mengatakan tak ada apapun hanya karena kau ingin orang2 tak menyadari luka yg kau rasa. Karena terkadang seseorang perlu tahu kalau kau terluka agar bisa ikut membantu mengobati dan menjaganya agar cepat sembuh" ucap Tuan Heo lembut seraya terus mengobati Mingi

Mingi tak membalas, yeoja itu masih menundukkan pandangan tak berusaha menatap Tuan Heo

"sekarang sebaiknya kau keluar dari dapur, biar appa yg memasak sarapan untuk kita" ujar Tuan Heo kemudian

"aniyo appa...aku akan melakukannya sendiri" larang Mingi

"keluarlah, tunggu saja dimeja makan biar appa yg menyelesaikan semuanya" Tuan Heo mendorong tubuh Mingi pelan

Mingi tak bisa berbuat apapun karena itu, selain menuruti kata2 Tuan Heo padanya. Dengan gerakan lemah diapun melangkah menuju meja makan dan nampak tercenung seraya menatap jarinya yg terluka.

"aku terluka sekarang, dan itu karenamu. Tidak hanya dijariku, tapi juga dihatiku" bisik Mingi dalam hati

Ada nyeri didada Mingi karena bisikan hatinya sendiri, membuat yeoja itu mengusap dadanya pelan

"aku mulai sulit bernafas sekarang Yoon Doojoon, semua yg kau hadirkan benar2 membuatku merasa sulit bernafas" lanjutnya masih didalam hati

Mingi semakin menunduk dengan jemari yg masih mengusap dadanya yg mulai terasa sakit. Rasa sesak bercampur nyeri masih begitu terasa didadanya, membuat Mingi menggepalkan tangannya kuat.

"apa aku harus merasakan semua ini karenamu Yoon Doojoon?" bisik Mingi dengan airmata yg perlahan mengalir

Tak ada balasan untuk yeoja itu, hanya rasa sakit yg semakin dirasanya membuat wajah Mingi seketika pucat. Mingi terlihat menahan kesakitan seorang diri ditempat itu, hingga sosok Tuan Heo tiba dan mendapatinya menangis disana. Cepat Tuan Heo meletakkan makanan yg dibawanya, dan menatap Mingi yg terisak pelan.

"whaeyo? kenapa kau menangis?" Tuan Heo segera meraih bahu Mingi

"appa dadaku sangat sakit" keluh Mingi

Tuan Heo memandang cemas Mingi yg terlihat begitu kesakitan

"apa yg terjadi? bukankah tadi kau baik2 saja" ujar Tuan Heo

Mingi tak menjawab, dia masih memegang dadanya seraya menangis membuat Tuan Heo semakin khawatir. Tak tahu harus berbuat apa, Tuan Heopun menghubungi Soo Hyuk menyuruhnya datang ketempat itu. Setelah menerima balasan namja itu, Tuan Heopun memeluk Mingi erat membiarkan yeoja itu menangis dalam pelukannya.

"gwenchana...gwenchana...kita akan segera kerumah sakit" Tuan Heo mengusap pungung Mingi lembut

Tak ada balasan dari Mingi, dia masih terus menangis karena sakit yg dirasa didadanya. Hingga beberapa saat kemudian Soo Hyuk hadir disana, dan segera mengendong tubuh Mingi menuju mobil diikuti Tuan Heo.

If You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang