Ayla

66 23 8
                                    

Aku hanyalah seorang gadis dengan sejuta kekurangan, namun aku berharap aku bisa menutupi kekuranganku dengan caraku.
~ Ayla

—— My Cooldest Senior ——

Ayla Point Of View - On

Ini sudah hari ke delapan aku masuk sekolah di SMA Negeri 1 Bhinneka.
Dan hari ini aku mulai memakai seragam SMA lengkap bukan seragam SMP lagi. Hari ini juga aku memasuki kelas baruku, X IPA 3
Setiap pagi aku selalu berangkat menggunakan kendaraan umum, yah meskipun biayanya murah dan juga mengatasi macet di jalan raya.
Tampak dari kejauhan gerbang sekolah yang berwarna hijau dan murid - murid yang baru datang.
Namun, perasaanku sedari tadi tidak enak. Aku juga tidak terlalu bersemangat.

"maaf yah neng, pak sopir tidak bisa mengantar sampai masuk ke dalam. Hanya sampai di sini."

"yaudah deh pak, terima kasih."

aku membayar bapak itu lalu berjalan menuju gerbang sekolah. Meskipun aku hanya berjalan sepanjang dua ratus meter itu rasanya sangat melelahkan apalagi ini kurang sepuluh menit untuk upacara bendera. Damn! Aku baru ingat jika topiku kemarin sabtu hilang, aku tidak mau pertama masuk sekolah harus di suruh berdiri di bagian kanan paling atas dekat angakatan dua belas. Kuberanikan bertanya dengan kakak kelas yang berjalan di depanku.

"permisi kak, saya mau tanya. Apa kopsis buka pagi ini?" tanyaku sembari berjalan di sampingnya.

"iya." jawabnya singkat lalu berjalan hingga kita sampai di gerbang paling atas.

Aku terus berjalan sampai aku lupa jika aku belum tahu kelasku yang mana. Hingga aku mendengar seseorang menyeruhkan namaku.

"eh Manik, lo tahu nggak kelas bahasa yang mana?"
" sebelah ruang guru." jawabnya lalu bergegas menuju lapangan basket untuk rutinitas hari senin.

Ayla Point of view - off

Sejenak Ayla berfikir, waktu kurang lima menit lagi upacara dilaksanakan. Namun ia belum menemukan topinya dan koperasi siswa pun belum buka pagi ini. Dengan langkah terburu ia menghampiri seorang kakak kelas untuk meminta bantuan.

"eh kak, bantuin Ayla dong?" tanyanya menggenggam tangan kakak kelas sambil menampilkan puppy eyesnya.
Lawan bicaranya hanya mengangkat alis sebelah mengisyaratkan ' apa '.
" topi Ayla hilang. Terus gimana ini?"
" ke UKS sekarang." katanya kakak kelas itu. Ayla memang sudah mengenalnya dari Ayla kelas delapan SMP. 
" ha? UKS? Ngapain?" jawabnya bingung.
" lo mau kena hukum? Terserah kalo mau sih. Kalo nggak mau yah pergi aja ke UKS. Udah gue mau ke lapangan dulu. Entar gue yang kena hukum." ucap kakak kelas tersebut lalu bergegas menuju lapangan basket.

Dengan rasa takut dan cemas akhirnya Ayla menuruti kata kakak kelasnya itu. Ia melangkah mencari keberadaan ruangan yang selalu dipenuhi obat-obatan itu.
Pertama yang ia lihat adalah tempat tidur yang tertata rapi dan beberapa obat-obatan di sana. Tempat ini cukup asing baginya, karena ia tak pernah singgah ke tempat seperti ini. Ia membaringkan badannya pada salah satu ranjang, lalu memejamkan matanya perlahan.

' anggap aja ini tidur tambahan Ayla, sabar.' ucapnya dalam batin.

Lima belas menit berlalu hingga ruang ini yang tadinya sepi sekarang dipenuhi dengan murid-murid yang sakit. Saat Ayla menghitung jumlah mereka ternyata ada empat anak.

"permisi, kalau boleh tahu namamu siapa? Dan sakit apa?" suara petugas kesehatan atau PMR itu memecahkan keheningan di ruangan ini. Satu persatu mereka menjawab rata-rata jawaban mereka sama 'pusing'.
Saat Ayla ingin memejamkan matanya, ia dipanggil oleh petugas tersebut. Untung saja ia telah mempersiapkan jawabnnya.

"perut saya sakit kak, maklum hari kedua tamu bulanan." jawab Ayla.

Ayla tidak berbohong memang kenyataannya.
Kembali lagi ruangan itu kembali sunyi seperti semula. Ayla melirik ke arah pintu sudah siang tapi upacara belum selesai. Ia merasa bosan berada di ruangan ini. Ayla beranjak dari ranjangnya dan turun untuk menimbang berat badannya.
" gilaa! Berat amat. Harus diet nih Ayla." ucap Ayla kaget karena berat badannya yang tidak berubah.

Kini semua murid sudah selasai upacara. Sepanjang koridor banyak siswa-siswi yang menuju kelas mereka.

—— My acooldest Senior ——

Ayla memasuki ruang kelas Bahasa yang akan menjadi kelas barunya itu. Hal yang pertama ia lihat yaitu kelas sudah penuh dengan murid baru, sedangkan ia baru masuk dan melenggaang ke bangku paling depan lalu menangkup wajahnya pada tumpuan tangan yang disilangkan.

"bete, masa Ayla nggak satu kelas sama teman Ayla." kesal Ayla menggerutu sendiri.

" assalamualaikum, selamat pagi." seru seorang guru yang bisa dilihat terdapat uban pada rambutnya. Ayla meneliti buku yang dibawa guru yang sedang menerangkan peraturan selama pelajarannya. Bisa dilihat semua itu buku ekonomi. Berarti guru itu akan mengajar ekonomi di kelasnya.
Hal yang selalu dilakukan waktu pertama kali masuk sekolah dan kelas baru adalah memperkenalkan diri.

"huh, bosen!" ucapnya memutar bola mata malas.
Gilirannya ia akan memperkenalkan diri pada teman-teman barunya.
" nama Natasyayla Nanda. Panggil aja Ayla. Asal sekolah SMP Negeri cendekia. Hobi tidur, fangirlingan."
Lalu banyak yang berbisik.

' eh ternyata dia suka Korea '
' wah satu aliran dong '
' suka nonton drakor juga nggak? '
' idih gue nggak suka cewek suka Korea. '

' bacot banget sih, orang gue yang suka kenapa kalian yang ribut.' dalam hati Ayla mengumpat.

" lanjut." kata guru itu bernama Bu Sarin.
Teman sebangku Ayla berdiri lalu mengenalkan dirinya.
" perkenalkan, nama saya Salina Oky. Panggil aja Salin. Asal sekolah SMP Merah Putih. Hobi diam."
Sontak itu adalah hal konyol menurut Ayla, dan mengundang tanda tanya dari murid-murid dikelasnya. Pasalnya, bagaimana bisa seorang manusia mempunyai hobi aneh itu.
" psst psst... Loh bener hobi lo diam?" tanya Ayla dengan mengerutkan alisnya tanda ia kebingungan.
" sebenarnya sih hobi gue banyak jadi yah gue milih diem aja." katanya dengan muka polos. Ingin rasanya Ayla menabok tuh muka, berhubung ia belum merasa kenal sama tuh temen bangkunya jadi tahan emosi aja. Satu persatu teman sekelas Ayla sudah memperkenalkan dirinya. Kini bel istirahat berbunyi nyaring dan saat itu banyak siswa-siswi berhamburan keluar kelas.
Saat ini Ayla berada di depan kelasnya. Ia ingin pergi ke kantin tapi ia belum mendapat teman baru.
Pasalnya sudah lima menit ia berdiri namun tak menemukan seorang yang ia kenal.

—— My Cooldest Senior ——

Choco's Notue :

Halo readers tercinta.....
Apa kabar? Pasti baik dan harus baik.
Gimana ceritanya? Garing yah? Pasti iya? Gimana lagi dong kan baru awal buat cerita. Maaf yah huhuhuh :")
Tapi tunggu aja ini emang awalnya aja. Tapi nanti kalo Ayla udah ketemu sama si dia wkwkwk :v
Yaudah cuma ngingetin jangan pernah bosan sama cerita aku yah. Jangan lupa tinggalkan jejak. Vote dan comment kalian sangat berharga untuk cerita ini. Dan agar Choco lebih semangat buat nulisnya.........
Love you everybody..... Dahhhh

~191127

My cooldest Senior [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang