Kemana?

6 1 0
                                    

Mungkin orang lain mendefinisikan cinta berbeda-beda. Tapi menurutku Definisi cinta itu - kamu.

-My Cooldest Senior

——My Cooldest Senior——

Saat ini istirahat, semua murid keluar kelas menuju kantin. Termasuk Salin ia pergi sendiri karena hari ini Ayla tidak masuk sekolah.

Saat Salin ingin pergi menuju Kantin, Naura dan Fera di depan perpus mencegahnya.

"Lin, Ayla kemana? Sendiri aja." Tanya Fera.
"Ayla sakit. Jadi gue sendiri deh ke kantin." Ucap Salin.
"hah sakit? Sakit apa?" Tanya Naura sambil memakan snack di tangannya.

Salin hanya mengendikkan bahu tidak tahu.

"bisa sakit tuh orang. Nanti kita jenguk Ra pulsek." Ucap Fera melangkah pergi dari situ. Meninggalkan Salin sendiri.

"untung sabar." ucapnya mengelus dada.

Tanpa mereka sadari, seorang laki-laki mendengar percakapan mereka. Dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan khawatir.

—My Cooldest Senior——

"Ferr, lo mau kemana? Kantin yok."
Tanya Danu merangkul bahu Ferro.
"nggak. Lo duluan aja gue ke toilet."

Ferro meninggalkan teman-temannya. Ia bergegas menuju toilet. Saat ia selesai dengan urusannya, ia tak sengaja mendengar seseorang berbicara di depan perpustakaan.

"Lin, Ayla kemana? Sendiri aja."
"Ayla sakit. Jadi gue sendiri deh ke kantin."
"hah sakit? Sakit apa?"

'Ayla sakit?' tanya Ferro dalam hati.

.
.
.

Hari ini Ferro tampak gusar dan khawatir. Ia masih kepikiran dengan ucapan teman Ayla yang katanya Ayla sakit.

'apa Ayla sakit karena kemarin gue ajak pulang walau gerimis?'

Dari tadi Riki mengamati gerak-gerik Ferro. Ia tidak tahu apa penyebab Ferro jadi nggak fokus seperti ini.

"woy lo kenapa? Dari tadi gue perhatiin lo kayak gelisah gitu. Kenapa sih?" Tanya Riki.

"nggak," ucap Ferro lalu menulis catatan di bukunya.

"eh Ki, kalo njenguk orang sakit bawa apaan yah?" Tanya Ferro hati-hati. Ia tak mau Riki mencurigainya.
"siapa sakit?" Tanya Riki mengerutkan alisnya.

"udah jawab aja!" Ferro sudah tidak sabar dengan jawaban Riki.
"menurut gue sih. Buah atau nggak martabak manis aja." Ucap Riki dan mendapat anggukan setuju dari Ferro.

'ada yang aneh, Ferro kenapa yah?' batin Riki curiga.

——My Cooldest Senior——

"Ayla! Bukain dong pintunya!!!"

"apaan sih lo berdua. Ganggu Ayla tidur aja. Ayla pusing tau!" Ucap Ayla kesal.

"yee yaudah sih gue masuk aja." Ucap Naura dan mereka masuk kedalam tanpa permisi. Yah yang mengunjungi Ayla adalah Fera sama Naura.

.
.
.

"woy anjing rame banget sih lo!" teriak Ayla.
"heheh maaf Ay, lo sakit apa?" cengiran tak berdosa keluar dari mulut mereka.

"nggak cuma demam aja. Nih makan. Tuh Ayla juga udah buatin milkshake minum." Ucap Ayla meletakkan milkshake dan snack di meja.

"Ay, gimana lo sama kak Ferro?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Naura. Ayla hanya memejamkan mata dan menghembuskan napas kasar.

"emang ada apa sama mereka?" Tanya Fera yang memang belum mengegahui apa-apa.

"nggak tau——," ucap Ayla menggelengkan kepala lemas. Tanda ia putus asa.

"mungkin perjuangan Ayla sampai sini aja." Lanjutnya.
"Yah, kok nyerah si Ay! Jangan putus asa gitu dong." ucap Fera dan mendapat anggukan dari Naura.

"gue nggak mau persahabatan kita hancur gara-gara satu orang laki-laki. Tapi gue nggak mau nyerah gitu aja. Gue sayang sama Kak Ferro, Ayla cinta sama Kak Ferro." Ucap Ayla dengan air mata turun.
"maksud lo?" Tanya Naura menatap Ayla bingung.

"Sinta. Dia suka juga sama Kak Ferro!" -Ayla.

Ayla hancur setelah mendengar bahwa Sinta juga suka sama Ferro. Ayla tidak mau pertemanan mereka hancur. Ayla orang pesimis, ia merasa bahwa ia tidak akan bersama dengan Ferro. Ia merasa bahwa ia tidak pantas dengan Ferro yang hampir dekat dengan kata 'sempurna'. Ia hanya gadis yang datang dikehidupan Ferro sebagai pengacau. Dia sangat mencintai Ferro, apakah ia akan berhenti di tengah jalan?

[flashback on]

Kemarin waktu ia selesai pertemuan dengan amggota OSIS. Ayla berjalan ingin menemui Ferro. Tapi ia berpapasan dengan Sinta.

"Ay, mau kemana?" Tanya Sinta yang melihat Ayla ingin menemui Ferro di kelasnya
Ayla menggelang takut rahasianya terbongkar. Rahasia jika ia suka dengan Ferro.
"ehmm, enggak kemana-mana. Kenapa?" - Ayla.

Sinta mengajak Ayla duduk di kelasnya Sinta. Sinta bercerita bahwa ia menyukai Ferro. Bahkan ia pernah dianter berkali-kali sama Ferro. Bahkan Ayla hanya sekali, itupun Ferro terpaksa.

Ayla sakit mendengar cerita itu. Tapi bagaimanapun juga ia harus menjadi pendengar yang baik untuk sahabatnya dan merelakan bahwa ia harus menelan pahit itu semua dan merasakan sakit.

[Flashback off]

.
.
.

"aku memang berbeda bahkan sangat jauh dengannya. Sinta, ia cantik, baik tak ada satupun cela untuknya. Sedangkan aku hanya gadis biasa yang mempunyai harapan terlalu tinggi." Ucap Ayla lirih.

——My Cooldest Senior——

Choco notue :

Sebenarnya ini menurutku garing banget temen-temen. Tapi aku harap kalian suka. Pokoknya aku minta maaf kalo nggak ada feel sama sekali. Maafin nggak?

~200108

Jangan lupa vote and comment temen-temen. 

My cooldest Senior [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang